First Look Jodoh

32 1 0
                                    

Jodoh itu cerminan diri bagaimana bila dia jauh 360 derajat berbeda. Malah bisa dikatakan dia mungkin jodohnya orang.

Bila ada keluhan typo atau apapun masukan kalian, komen aja ya. Maklumin Author yang baru bikin cerita 😁😁

Body oke, cantik ... juga, tapi umur gak bisa bohong. Di umur 32 tahun wanita pasti ditanya sudah punya berapa anak?, berapa tahun anaknya?, atau mau tambah anak berapa?. Semua pertanyaan itu cuma jadi bayangan semua untuk Reyna. Si pengacara jutek dan penuh wibawa.

"Pagi Bu ... Rey. " Lontaran si pria muda di belakangnya. Nada suaranya yang menggoda, dibalas mata mendelik dari Rey.

"Jo, sini ... tolong fotokopin dokumen ini, jangan gangguan Rey terus, " celutuk Rani di hadapannya.

"Kasih tau dia, Ran ... dia bukan tipe ku." tegasnya

"Ya ampun Rey, masih syukur ada yang suka sama kamu."

"RANI! Lain kali gak akan gue aku lo sahabat," Serunya dengan marah Rey pergi dan membanting pintu ruangnya.

"Ampun deh ... gitu doang gambekan"

Rani salah satu sahabatnya masa kuliah. Dipertemukan lagi di firma hukum yang sama. Dan pastinya dengan taqdir yang beda, apalagi anaknya Rani.

pokonya begum guys naknya. Ada 8 anak, ditambah 6 dari anak suaminya sama mantan istrinya. Et dah Author jadi ghibahin si Rani 😅 maaf nihh.

Dress hutan selutut dengan lutut dengan rampus pendek terurai, menjadikan Rey pusat perhatian pria di hadapannya. Pria yang tengah duduk di ruangan Rey mencoba bangkit dan menyapa Rey.

"Saya membutuhkan jasa pembela hukum, untuk kasus saya dan mantan istri."

"Baik, silahkan duduk pak." Sambil keduanya duduk bersembrangan satu sama lain.

"Kasus perceraian pak? " senyum sinis menunjukkan rasa malasnya pada kasus baru ini.

" Ya, seperti banyak rekan saya yang menyarankan untuk datang ke firma ini,."

"Baik, bapa yang menggugat atau istri bapa? eh maksud saya mantan istri, "

"Saya,"

"Okeh kalo begitu saya minta beberapa dokumen dan data. Bapa bisa hubungi nomor telpon saya untuk lebih lanjutnya, dan mengenai pembayaran bapa bisa langsung menuju tim keuangan di kantor, " tuturnya sambil memberikan kartu nama dan melempar senyum.

" Kalo begitu saya percayakan semuanya pada anda. Baik terima kasih. "

Pria tua itu pergi keluar ruangan Rey. Rey yang seketika menghempaskan tubuhnya ke sofa, merasa ini salah satu cara dia menghempaskan lelah.

"Cerai lagi ya? " celinguk wajah yang hanya muncul diselipan pintu. Ternyata Rani, yang mulai menebak siapa klien Rey hari ini.

"Kalo tau napa nanya? "

"Mastiin aja, oh iya ada satu lagi"

"Apaan? "

"Meeting sama calon klien"

Pria itu duduk dan mulai menyerahkan beberpa dokumen tentang kasus percerainnya. Namun, bukan cerai yang ingin ia permasalahkan. Karena yang paling di inginkannya adalah harta gono-gini yang harus ia perjuangkan. Merasa tak sanggup lagi dan letih dengan kasus lain, Rey menolak pria itu dengan halus. Namun, berujung berdebatan yang parah.

"Situkan pengacara, masa gini aja hak bisa sih. "

"Maaf pak, tapi saya tidak bisa menanganin kasus lain lagi"
. Apalagi klien yang t*l*l kayak gini"

"Bilang aja gak mampu,gak usah kasar"

"Eh pak, siapa bilang gak mampu. Saya cuma lagi banyak kasus yang harus ditangani, lagian jadi cowo kok gak sopan amat sih"

"Kamu yang gak sopan duluan, lagian saya bisa cari firma hukum terbaik seluruh indonesia. kalo saya perlu saya beli nih firma kamu ini. "

"Silahkan angkat KAKI. dan denger ya, saya gak mau lihat orang kayak loe"

Pria itu keluar dengan membawa amarah dan hampir membanting pintu ketika dia menutup pintu ruangan Rey. Pintu itu mengalami retak, karena terbuat dari kaca.

"Rey ... apaa-apaan sih loe. Itu kan klien bukan staff sini yang bisa loe marah-marahin gak jelas. "

"Lagian gue udah tolak tapi masih aja ge lobi, ya udah gue sebut aja di tolol"

"APA? "

"Lo udah gila tau. "

"Ahh biarin, emangnya baru kali ini apa gue marahin klien. Lagian gue pasti gak bakal ketemu dia lagi. "

"Eh Rey, jodoh tuh kagak ada yang tau"

"Aduh gapain sih sangkut-sangkut jodoh. Ngapain juga Tuhan ngasih jodoh kayak gitu bentukannya. Maunya cuma harta doang, gono-gini lagi"

Panumbangan, 3 Juli 2020




Ditunggu part selanjutnya guysss

Nikah? Kok MaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang