Dipagi hari yang indah ini, keluarga Pratama lagi menikmati pancake yang dibuat langsung di Swiss padahal cuman nge-grab.
"Pah, kita kapan nih jalan-jalan?" Tanya Chenle.
"Hmmm kapan ya, soalnya lagi corona gini. Padahal papah bakal ajak kalian tamasya ke Paris"
"Masa Paris lagi sih pah, ganti kek ke Korut" ujar Lami.
"Ngadi-ngadi kau, bisa ditembak ntar" sahut Suho.
"Ya makanya jangan ke Paris lagi, ke London kek atau gak ke Yunani"
"Ke Yunani boleh juga tuh pah, secara kita kan jarang kesana" tambah Chenle.
Suho tampak berpikir, ia pun menatap istrinya yang dijawab dengan anggukan Irene.
"Oke, tapi tunggu selesai corona baru kita berangkat"
"Yaaah lama" ucap Chenle.
"Ya mau gimana lagi, kita kan gak mau pulang malah bawa oleh-oleh corona ke satu kompleks"
"Benar tuh kak, kakak mau kan pulang dengan selamat?" Tambah Irene, Chenle hanya mengangguk.
Chenle cemburut, ia langsung menghabiskan sarapannya dan naik ke kamarnya.
• • •
"Yaelah, gitu doang ngambek"
"Ya tapikan gue pengen jalan-jalan, gerah tau gak di rumah"
"Bukan lo aja kali yang mau jalan-jalan, kita semua pengen travelling juga"
"Males banget njir, pengen keluarrr"
"Lo keluar trus bawa masuk corona kesini, gw santet lo"
"Tau ah, males bicara ama lo Sung"
"Dih, yang nelpon gue siapa coba"
"KAK CHENLEE, DIPANGGIL BUNDA" teriakan Lami menginterupsi percakapan Chenle sama Jisung.
"Adek gue manggil, gue matiin ya"
"Ya"
Chenle menutup telponnya dan turun ke dapur.
"Kenapa mah?" Tanya Chenle.
Irene memberikan paperbag berwarna biru dan putih kepada Chenle. Chenlenya bingung, kesambet apa mamanya sampe memberikan hadiah kepada Chenle.
"Minta papa pasangin ke TV ya"
"Yaelah, dipikir buat Chenle sendiri" omel Chenle tapi mau aja disuruh Irene.
"Pah, nih" Chenle memberikan paperbag tersebut.
"Oke makasih"
Chenle langsung balik ke kamarnya.
• • •
"CHENLE TURUN" teriakan Irene membangunkan Chenle dari mimpi indahnya.
"Paansih mah, ganggu chenle tidur aja"
"Sini deh" Irene menarik Chenle untuk duduk di sampingnya.
"Tadaaa" Suho menunjukan benda berbentuk kotak itu kepada Chenle.
"Apa tuh?"
"Ish kamu tuh, ini tuh VR. Kita bisa jalan-jalan virtual sama keluarga lain" jelas Suho. Mata Chenle langsung melotot, akhirnya dia bisa jalan-jalan lagi.
"Yey, ayok cepetan"
"Sabar, kita mau kemana nih?"
"YUNANI" teriak Chenle dan Lami.
"Oke, nih pake" Suho memberikan 3 VR kepada anak dan istrinya.
Akhirnya keluarga Pratama bisa travelling tanpa harus keluar rumah.
Btw Suho mau banget ya beliin VR buat satu kompleks :")
• • •
Vomments ^0^
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Bobrok
RandomKisah 9 keluarga yang tinggal 1 kompleks di perumahan holkay. ⚠️ harsh words