It's My Fault

46 2 0
                                        

"Kau boleh menjadi seseorang yang paling didepan untuk membenciku,tetapi sebaliknya.

Aku akan menjadi seseorang yang berada didepan untuk melindungi dan mencintaimu.

Aku memang terlalu bodoh jatuh kedalam pesonamu, tetapi aku tidak bisa apa-apa, karena hati ini telah memilih berlabuh kepadamu kedalam pesonamu."

Hyora berdiri ragu di depan pintu sebuah kamar. Tangannya menggantung antara ingin mengetuk pintu itu atau tidak. Tanpa sadar ia menggigit bibir bawahnya, kebiasaannya saat gugup dan ragu. Detik berikutnya ia mengetuk pintu tersebut.

Tuk tuk tuk

Tidak ada jawaban sama sekali dari si empu kamar. Ia semakin kebingungan, dia mencoba mengetuk lagi dan memanggil sang pemilik kamar.

Tuk tuk tuk

"M-mark? Bangun, udah pagi" ucap Hyora. Ya dari tadi ia mencoba membangunkan Mark karena disuruh tante Irene. Nihil! Belum ada tanda-tanda Mark bangun. Hyora masih berusaha memanggil Mark. Dia berdecak kesal, bagaimana mungkin Mark masih tidak bangun. Dipegangnya handel pintu kamar Mark.

Ceklek

"Huh? Tidak terkunci ternyata" gumam Hyora. Ia segera melangkahkan kakinya dengan ragu-ragu. Pandangannya menelisik ke seluruh penjuru kamar. Kini pandangan matanya terfokus ke arah pemuda yang tertidur pulas di atas ranjang dengan balutan kaos hitam. Hyora melangkah pelan-pelan mendekat ke sisi kiri ranjang.

"Astaga masih tidur ternyata, ternyata kalau dilihat-lihat Mark tampan juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga masih tidur ternyata, ternyata kalau dilihat-lihat Mark tampan juga. Sayangnya judes ama sadis " batin Hyora. Pandangannya masih terfokus ke pada Mark yang tertidur pulas tanpa sadar senyum kecil tercetak di bibir Hyora. Tiba- tiba Hyora teringat tentang tugas dan alasannya datang kesini.

"Hyora bodoh! Bisa-bisanya sampai melupakan tujuan utamamu!" Gerutu hyora sembari memukul pelan kepalanya untuk menyadarkannya. Dengan ragu ia menyentuh pundak Mark dan mengguncang nya perlahan berniat membangunkannya.

"Mark, Mark bangun. Udah pagi" ucap Hyora. Mark masih belum bergeming sama sekali. Hyora berdecak kesal, ia jengkel Mark belum bangun-bangun.

"Mark! Bangun!" Seru Hyora sembari mengguncang bahu Mark lebih keras. Mark mulai membuka matanya. Ia menyesuaikan pandangannya dan melihat sekitar kamar.

 Ia menyesuaikan pandangannya dan melihat sekitar kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang