=1=

4 1 0
                                    

◌⑅●♡⋆♡••••••••••♡⋆♡●⑅◌

Des 23, Oxford Street

"Hei Arabella!" Ara menghentikan langkahnya dan menengok kearah sang pemanggil.

"Ada apa Kate?" Tanya Ara ketika Kate sudah berdiri di sampingnya sambil merapatkan coat yang dikenakannya karena udara terasa sangat dingin ditambah dia baru saja berlarian mengejar Ara.

"Aku sudah memanggilmu berkali-kali namun kau tak berhenti!" Keluh Kate.

"Maaf aku tak mendengar kau memanggilku." Balas Ara dengan nada memelas.

"Kau! Haiss kau sangat menyebalkan, tak tahukah kamu dengan wajah memelasmu itu sangat tidak mungkin bagiku untuk memarahimu." Kate melengos.

"Haha.. baiklah-baiklah aku akan mentraktirmu coklat panas di cafe depan perpustakaan, bagaimana hmm?" Tawar Ara sembari membersihkan butiran salju yang jatuh diatas pundak Kate yang dilapisi coat sama saperti dirinya.

"Baiklah kali ini aku memaafkanmu. Mari kita pergi menjemput coklat panasku!" Kate dengan antusias menarik lengan Ara. Sedangkan Ara hanya tersenyum melihat tingkah sahabatnya ini.

◌⑅●♡⋆♡••••••••••♡⋆♡●⑅◌

Klingg

Lonceng dipintu cafe berbunyi saat Kate membukanya. Aroma kopi dan coklat langsung menyeruak di indra mereka. Udara hangat dalam cafe yang berbanding terbalik dengan diluar menambah kenyaman setiap orang yang datang.

"Ara kau akan merayakan natal tahun ini dimana?" Tanya Kate sambil melepas coatnya lalu menggantungnya ditempat yang telah disediakan.

Ara tidak langsung menjawab pertanyaan Kate. Dia mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru cafe, dan netra birunya terkunci pada satu titik dimana disana tampak seorang kekasih yang duduk di sebelah jendela cafe sambil memegang tangan satu sama lain seolah berbagi kehangatan. Pandangan sepasang kekasih itu sama-sama terkunci pada pasangannya. Si lelaki dengan tatapan hangat seakan menyiratkan kasih sayang tak terhingga pada sang kekasih. Dan si perempuan dengan senyum manis dibibirnya membalas tatapan lelakinya.

Ah, haruskah Ara menyebut mereka sepasang kekasih? Faktanya mereka adalah kekasih dan teman Ara.

Kate yang tak kunjung mendapat jawaban yang diinginkannya segera menengok ke samping, dan mendapati Ara memandang kesatu titik. Kate mengikuti arah pandangan Ara dan Kate sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya.

"Bukankah itu Sean? Lalu apa yang dilakukannya..." Kate menggantung kalimatnya. Kate awalnya tidak dapat melihat siapa wanita itu. Namun saat dia mendekat kesamping Ara dia lebih terkejut lagi mengetehui siapa itu.

"Freya? Ara apa kau tahu mereka berte...Shit mereka main dibelakangmu? Aku tidak bisa membiarkannya begitu saja!" Ujar Kate berapi-api. Saat Kate akan bergegas kearah mereka dia ditarik kembali oleh Ara.

"Sudahlah biarkan saja, bukankah kita kesini untuk menjemput coklat panasmu." Kata Ara menirukan apa yang Kate katakan tadi sembari melepas coatnya dan menggantungnya.

"Ah? Kamu masih ingin coklat panas saat mendapati kekasihmu menyelingkuhimu?" Tanya Kate tak percaya dengan ucapan yang dilontarkan Ara barusan.

Dimension Of EternityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang