|● Kepergian ●|

6 1 0
                                    

Satu hari sebelumnya..

"Arabelle! Bangun udah siang!" Terdengar suara laki-laki yang tengah membangunkan Arabelle.

"Iya sebentar lagi, lima menit lagi." Jawab Arabelle yang masih terbaring diatas kasur berwarna abu. Arabelle anak tunggal dari seorang ayah yang hidup apa adanya, hari ini Arabelle mulai bekerja kembali.

Jam weker terus berbunyi bertanda Arabelle sudah harus bangun, Arabelle bekerja disebuah restaurant sejak dirinya lulus sekolah. Berprofesi sebagai chef karena Arabelle sekolah mengambil jurusan Tata Boga.

Dulu ayah Arabelle bekerja di salah satu perusahaan besar namun saat itu ayah Arabelle mengikuti perjudian hingga terlilit hutang dengan beberapa orang yang menyebabkan ayah nya di pecat oleh perusahaan nya. Dan saat ini Arabelle bekerja untuk biaya hidup nya hingga pengobatan ayah nya dan juga hutang ayah nya yang masih cukup besar, Arabelle bekerja keras untuk bisa melunasi hutang ayah nua secepat mungkin.

"Ayah tunggu buat sarapan." Lanjut ayah nya, Arabelle bergegas pergi menuju kamar mandi.

Ayah Arabelle menunggu di ruang tamu duduk dan membaca koran, sarapan pagi adalah moment dimana mereka bisa berkumpul bersama, Arabelle pergi pagi pulang malam hari ketika Arabelle pulang ayah nya sudah tertidur.

"Ayo sarapan dulu yah." Arabelle tiba-tiba muncul dari belakang ayah nya dan tersenyum.

"Ayo." Sahut sang ayah.

Menu sarapan Arabelle tidak terlalu istimewa meskipun dirinya seorang chef, hanya telur dadar membuat nya bahagia karena bukan menu makan nya yang membuat bahagia tapi makan bersama orang terkasih Arabelle jadi bisa bahagia.

"Ayah nanti jangan lupa obat nya di makan, biar cepet sembuh." Arabelle menyiapkan sarapan untuk ayah nya.

"Iya nanti ayah minum obat nya." Jawab ayah nya.

Arabelle sudah menyelesaikan sarapan paginya lalu merapihkan pakaian nya, "Ayah Ara pergi dulu, bye!" Pamit Arabelle.

Tidak lupa sang ayah mengantarkan anak nya ke depan halaman rumahnya, sedih itu lah yang dirasakan oleh ayah Arabelle karena tak mampu membahagiakan anak tunggalnya. Sejak kecil Arabelle sudah harus berjuang dari mulai hinaan dari teman-teman nya karena tidak tahu ibunya dimana, mereka tidak punya rumah sama sekali sampai suatu hari ayah nya dapat bekerja di perusahaan besar saat itu kehidupan nya mulai membaik.

Saat kehidupan Arabelle terus membaik Arabelle memiliki segalanya apa yang dirinya mau Arabelle punya, hingga suatu hari ayah nya mengikuti perjudian yang diajak oleh teman sekantor nya. Ayah Arabelle mulai ketagihan dengan perjudian tersebut, dan mulai terlilit dengan hutang dengan jumlah yang tidak sedikit. 

Arabelle terbiasa menggunakan bus saat pergi ke tempat kerjaan nya, halte bus tidak jauh dari rumah sederhana Arabelle hanya perlu lima menit untuk perlu berjalan sampai tujuan.

***

"Selamat pagi Arabelle!" Sapa Rivan, sahabat Arabelle sekaligus rekan kerja nya Arabelle.

Tidak banyak bicara Arabelle hanya tersenyum, hari ini banyak bicara pikiran nya sedang kacau banyak sekali yang harus Arabelle hadapi uang gaji tidak cukup untuk membayar hutang ayah nya yang cukup.

Arabelle mengganti pakaian nya menggunakan baju khusus chef sebentar lagi restaurant akan buka.

Arabelle mengganti pakaian nya menggunakan baju khusus chef sebentar lagi restaurant akan buka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JEJAK KENANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang