Shiel pulang dengan mangut-mangut karena kelamaan berjemur depan tiang yang bahkan ga ada benderanya, ia membuka pintu perlahan dan hanya membuka celah kecil yang hanya muat untuk tubuhnya sendiri.
" sore om, maaf ya kita belum main hari ini. Soalnya aku sibuk palingan ntar malem deh " kata shiel para pria paruh baya dihadapanya.
Shiel pergi ke kebun belakang rumahnya dengan bimbang terduduk lesu, duduk dibawah rindangnya pohon apel menatap langit dengan hampa hingga tak sadar air matanya menetes perlahan.
shiel terkejut dengan keberadaan akira disampingnya.
"kenapa?? ko nangis? ko kaget gitu?"
setiap aku mengingat sebuah masa lalu. setiap semua rasa sakit itu terus menjalar di hatiku akira datang dengan senyumnya yang selalu tampak indah buatku tidak peduli seberapa sakit kenangan itu saat akira ada disampingku aku bahagia.
cukup satu malam semua kebahagiaan yang ada dihidup shiel berhasil lenyap. seorang lelaki paruh baya membunuh ayahnya dengan sekali tembak tepat dikepala, pembunuh itu bahkan tersenyum padanya sambil terus menggesek-gesekan pisau buah ke kaki revano. shiel diam terduduk lesu disamping tubuh kaku sang ayah sembari mengelus kepala ayahnya yang penuh darah sampai shiel sadar pembunuh itu nampak ketakutan walaupun ia terus menyiksa revano. caranya memegang pisau dengan gemetar membuat shiel merasa memiliki keberanian.
aku menghampirinya. mengeluarkan gunting kuku dalam saku-ku sambil menatapnya dengan air mata yang mulai mengering.
"salah. bukan begitu caranya melukai" shiel memegang erat gunting kuku ditangan kirinya sementara tangan kananya mencoba meraih tangan pembunuh yang tampak dingin dan berkeringat.
Aku mengambil pisau itu dari tanganya perlahan menusuk telapak tanganya dengan kilat lalu menarik pisau itu perlahan hingga keluar dengan indah
Aku harap rasa sakit itu bisa kunikmati dengan indah.
Disaat itulah akira muncul sebagai teman maupun penjaga dari semua rasa sakit shiel.
" aku bingung, bagian mana lagi yang harus aku nikmati dari tubuh om laknat itu "
" dulu bibi suruh aku untuk memenjara om itu karena dia memang seorang buronan yang di incar polisi. Lalu om itu ketemu sama ayah tapi bukanya terima kasih om itu malah membunuh ayah dan menyiksa ka revano. Kalo dipikir-pikir selama ini aku cuma gesek-gesek mukanya pake amplas, nyabut bulu kakinya pake lakban, suapin dia pake kater kalo cuma gitu si belom seberapa sama traumanya ka revano " lanjut shiel
" kala bibi kamu tau? " tanya akira
" aku udah bilang sama bibi kalo om itu udah dipenjara "
" aku pikir kamu perlu tau sesuatu "
Shiel menatap akira dengan tatapan bertanya.
Shiel.
Just you can see me...a k I r a..
Alexciya shiella
Arffana gieraldrin
Haloooo
mina san
Aku upnya telat wkwkwwk hontouni gomeneeeeeSo gimana cerita awalnya??? Bosenin kah? Aku ga ambil genre ngakak kali ini silahkan komen sesukanya dan makasih yang udah votee cerita ini kalian lah penyelamatku.
Itu buat cast nyaa yaa soalnya menurut aku mereka cocok tapi klo kalian nemu yang lebih cocok silahkan haluin sendiri wkwkwk
Aku sengaja naro cast di awal biar kalian bisa bayangin nya dari awal
Ja. Payy payyy
KAMU SEDANG MEMBACA
E U P H O R I A
RandomArffana gieraldrin, seorang siswa kelas 11, yang hobinya cuma molor sambil membentuk beberapa sungai dimeja kelas tertarik pada siswi pindahan yang misterius dan membuatnya semakin penasaran karena ketertarikan gadis itu terhadap benda-benda tak waj...