Alexciya shiella. Gumam fana.
Fana merasa aneh setiap kali nama itu muncul dipikiranya dan merasa tak bosan setiap kepalanya menoleh ke arah meja shiel di sebelah kirinya.
" sebelum saya mengakhiri pembelajaran ini ada hal yang harus saya umumkan untuk pembagian kelas menuju semester 2, bagi yang namanya terpampang dimading harap semester berikutnya pindah ke kelas yang sudah ditentukan seperti biasanya. Terimakasih "
Perkataan terkakhir bu yesha membuat tubuh fana teranjak dengan cepat menuju mading kelas.
..a k I r a..
" shiel. Aku mau belajar sama kamu " ujar fana pada shiel yang masih menatap jendela dengan acuh.
" fan. Bukanya biasanya lo ga peduli sama mading? Perasaan seminggu yang lalu lo bilang yang penting naek " ujar salah satu siswa.
" kenapa harus ke gue? " tanya shiel masih tak mau beranjak dari tempat duduknya dan pandanganya terhadap jendela.
" karena gue pengen terus sekelas sama lo "
Shiel mulai tersenyum misterius beranjak dari tempatnya menarik dasi fana dan menatap fana dengan lekat sambil menyunggingkan senyum yang semakin lebar.
" kalau gitu, coba kejar gue "
" suatu saat gue pasti akan dapet perhatian lo "
" iyakah? Lo yakin? Masih mau ngejar gue? " shiel menyentuh lembut kalung perak berliontin anak panah di leher fana.
Menggoreskan ujung liontin itu membuat segaris tipis luka dibagian bawah leher fana.
" walaupun gue seperti ini? "Alexciya shiella. Satu-satunya wanita yang meninggalkanku. Mengukir setiap tanda tanya besar dihatiku.
Gadis dengan tatapan hampa. Dipenuhi rasa kebohongan tanpa sebuah kehangatan.
Alexciya shiella.
I want understand youShiel meninggalkan fana yang masih bengong memikirkan setiap perkataanya.
" fan. Bukanya lo hemofilia! " ujar sherin-ketua kelas. Pernyataan itu berhasil membuat shiel menoleh kebelakang dan tersenyum. Lagi.
Alasan kenapa aku terus mengikuti gadis itu
Aku ingin melihat senyumnya. Lagi.
..a k I r a..
Aku update malam ini kalena takutnya jumat depan gada bahan buat nulis
AwokawokaowkaDah itu aja
Ja. Payy payy
KAMU SEDANG MEMBACA
E U P H O R I A
RandomArffana gieraldrin, seorang siswa kelas 11, yang hobinya cuma molor sambil membentuk beberapa sungai dimeja kelas tertarik pada siswi pindahan yang misterius dan membuatnya semakin penasaran karena ketertarikan gadis itu terhadap benda-benda tak waj...