Awalnya Mentari

80 9 11
                                        

"Al!! Al!!! Bangun," ucap mamanya Aldeon atau sering dipanggil Al.

Sembari mamanya mengedor pintu Aldeon pun terkejut bangun dari mimpi basah eh, mimpi indah he he, dan memegang ponselnya untuk melihat jam berapa sekarang.

"Waduh .... Udah jam 07.15 tepat banget sama gerbang sekolah udah ditutup."

Aldeon pun berpikir kalau nggak sekolah pasti dimarahi oleh mamanya dan nggak akan diberi uang saku. Dengan pasrah Aldeon bangun untuk siap-siap mandi.

"Iya Ma udah bangun."

"Ini udah jam berapa? kamu belum bangun pemalas banget!" teriak mamanya dengan nada tinggi she's gone.

Di dalam hati Aldeon, nyenyenye .... Ngomel mulu

Aldeon mengambil uang di meja yang diberikan mamanya kemudian berangkat menuju sekolah.

Setibanya di sekolah Aldeon terkejut melihat gerbang masih terbuka dengan penuh semangat Aldeon pun mau masuk sambil tersenyum licik. "He he hari keberuntunganku."

"CEPAT MASUK!" teriak sang penjaga sekolah. "Lambat kali kau udah jam berapa ini?"

Ketika Aldeon mau masuk dia tak sengaja melihat ke arah tempat parkir mobil ada seorang cewek yang tersenyum dan Aldeon membalas senyumnya. Padahal cewek itu tersenyum kepada penjaga sekolah. 

***

Sebenarnya cewek itu adalah pengagum Aldeon yang humoris ya, walaupun nakal sedikit dan bodoh tapi cewek itu sangat ingin berpacaran dengan Aldeon yang kayak monyet ini. Memang perasaan bisa mengalahkan penampilan hm .... Ya, nama cewek itu Zatiya atau sering dipanggil Yaya.

"All ...! Kita jam kosong sampe istirahat," teriak teman sekelasnya yaitu Yoga.

Seketika jiwa Cheetah dari Aldeon pun keluar dengan kencangnya menuju kelas IPS 2 yang sedang ribut karena jam kosong.

"Al kenapa terlambat mulu? Jaga ayam jantan betelur ya?" tanya Yoga.

"Ayam jantan kepala kau! Cuma lupa ngidupin alarm anj*ng."

Aldeon pun ikut ketawa karena melihat temannya tertawa padahal tidak ada yang lucu.

***

TRING TRING

Jam istirahat pertama tiba dan Aldeon pun berkumpul bersama teman-temannya yang berada di depan kelas duduk di kursi panjang, sedangkan Aldeon tiduran layaknya kursi tersebut punya nenek sendiri.
Sembari bercanda dengan temannya,
Seketika para-para bibit unggul anak IPA lewat ke depan kelas anak IPS.

"Piwit mau kemana tuh?" tanya Dandi teman Aldeon yang tidak bisa bersiul.

Dengan refleks semua cewek anak IPA tersebut langsung memperlihatkan mata yang setajam silet warung Pak Wen kepada Dandi selain Zatiya, yang menandakan bahwa bencana akan tiba, Dandi pun hanya meneguk kembali air liurnya sebelum tersenyum paksa.

Lalu ketika Aldeon sedang tiduran dia sekilas melihat seorang cewek yang memberi sarangheo Aldeon pun membalas juga dan cewek itu tersenyum indah.

Dengan penasaran Aldeon masuk ke kelas untuk menemui teman dekatnya yaitu Lili.

"Lili!" teriak Aldeon

"Oi! Kenapa kenapa? Mau maling kopi di ruang guru lagi?"

"Anjir bukan itu dong lagi pengen tanya tentang cewek anak IPA he he," jelas Aldeon dengan kekehan kecil.

"Ha? Benar ni? Alhamdulillah Aldeon sudah sadar di jalan yang benar cepat- cepat syukuran nih. Gue kira Aldeon senang main belakang," ucap Lili sambil tertawa.

Dengan mengacungkan jari tengah dan gigi depan yang mengigit bibir bawahnya.
"Gua serius anj*ng main main mulu fak lahhhh!"

"Jelaskan dulu bentuk seluruh badannya ...."

"Hmm dia itu putih, cantik, tinggi, body mantep, tapi kayaknya lumayan religius sih."

"Oh ... Dona atau Yaya?"

"Kayaknya Dona deh."

Suasana langsung berubah dengan penuh tawa. Dona itu adalah cewek yang item, gendut ya lumayan berisi, muka jantan padahal cewek ya hampir mirip gorilla masa mau disamakan kayak monyet entar cocok dong he he.

Sambil mengelus dada untuk meredam amarah nya.

"Ya, ya, ya, Al main main ajak kok he he," kata Lili untuk membujuk Aldeon supaya untuk tidak marah

"Pasti Yaya 'kan, Al? Oh, dia itu baik sekali pendiam juga. Tapi nggak tahu kalo kamu nanti sama dia, tapi aku percaya. Mau nomor WA-nya nggak?"

"Nanti aja lah, Li lagi pengen ngumpul sama teman-teman di depan thank you ya, udah ngasih tahu unch," balas Aldeon.

Dengan senyum lebar sambil berjalan menuju ke depan kelas lagi karena sudah menemukan sesuatu yang berharga bagi Aldeon.

"Ini mungkin sebuah awalan, kita tidak akan tahu perpisahan akan datang kapan, bersiaplah jadi yang terbaik untuk orang lain dan diri sendiri, ingat! Harus ada usaha untuk menggapai hal indah."

Jangan dilihat aja di vote dong biar semangat hehe.

Siklus AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang