Tiba-tiba langit mendung dan sepertinya tak lama lagi hujan akan turun. Aldeon dan teman-temannya masuk ke kelas, duduk membuat perkumpulan lalu bercerita secara bergantian.
Pertama Yoga yang menceritakan hal sedikit horor baginya. Di keadaan hujan dan sedikit gelap di sisi-sisi ruangan kelas, suasana seakan-akan sedikit mencekam.
"Pada malam itu aku sedang memakai mode sistem kebut semalam untuk membuat tugas Biologi yang sangat
banyak dari Ibu Dyah tentang Reproduksi manusia ya, karena aku juga kemaren lagi males nyatat he he."Dalam pertengahan cerita, Aldeon menepuk bahu Yoga pelan sambil senyum licik. Teman-temannya yang menyadari itu menahan senyum dan berpura-pura fokus pada cerita Yoga.
"Udah gali tanah dua kali satu belum di sebelah rumah? Dan lu mati pengen ditaburi meses seres apa seledri?" tanya Aldeon sambil senyum senyum jahat.
"Ya ya gw serius deh .... Sabar dong hehe. Oh ya, lu masih inget nggk? Al saat kita malam-malam masuk kolam pemandian air panas nah 'kan gratis kalo udah malem tapi loncat pagar he he nah, keadaan di sana cuma berempat sih, ya, sedikit mengerikan tidak ada orang.
ketika udah mau buka baju untuk mandi Aldeon dan aku telanjang sih nggak pake celana dalam. Anjir jangan dibayangin yang pembaca aink Skip skip hahahhaha.
Jangan bayangi belalai gajah yang masuk aer wkkwkwmw.
Saat udah mandi dan siap-siap mau pulang aku menghidupkan motor duluan dan menyenteri arah rumah kosong yang terbuat dari kayu ada seorang yang berdiri melihat ke arah samping ketika disenter, aku .... Melihat muka nya tidak ada, ya, aku dan Aldeon sedikit santai melewati rumah tersebut sambil bilang permisi ...."Bulu kuduk Yoga pun berdiri tegap layaknya paskibra saat upacara pengibaran.
"Mbak Wati," sambung Aldeon. Yoga refleks mengebut dan melupakan hal yang terjadi tadi sambil tertawa gara gara anak ini.
"Ini mah, bukan horor gimana mau horor di sana ada si Al nyeplos mulu kayak nggak ada harga dirinya setan di Indonesia.." jelas kata Dandi sambil tertawa dengan teman-teman lain.
Gubrak!!!
Terdiam semua, lalu semua orang di dalam kelas melihat ke arah sumber suara yang berbunyi eh, ternyata Lili yang terlalu kuat tertawa sampai terjatuh di belakang hm .... Suasana kelas pun berubah menjadi decak tawa, sedangkan kelas-kelas IPA di belakang kelas IPS 2 sedang belajar semua waduh nih kelas emang gila.
Pada saatnya Aldeon bercerita.
"Mungkin ini bukan cerita horor bagi kalian tapi ini horor bagiku," kata Aldeon"Aku adalah anak broken home."
Suasana tawa tadi tiba-tiba terhenti dan hujan pun juga nggak akan henti-henti lah ajg pake formalin mungkin awet banget.
"Saat umurku 2 tahun aku sudah sering melihat orang tua ku bertengkar dan lalu cerai aku sekarang dipihak ibu yang mengurus ku yang sering scream di rumah setiap hari walaupun begitu dia tetap keluarga ku karena dia yang kumiliki dan aku sangat mencintainya,"
Hana yang sebelah Aldeon menangis dan merasa sedih ketika melihat Aldeon yang humoris, lucu, ceria, mempunyai masa lalu yang membuat dia kuat dan tegar untuk sampai saat ini.
"Ya .... Aku dulu bukan anak yang lucu, ceria, dan bisa bergaul. Itu karena seorang laki-laki yaitu teman sekolah dasarku dulu dia yang mengajarkan bergaul bersosial dengan yang lain membuat aku sampai saat ini."
"Sekarang dia sekolah mana Al?" kata Yoga dengan sedikit sedih.
"Dia di SMA Dwi Tunggal namanya Reza Isqah sering sih, ngumpul sama-sama di rumah teman SD ku di sana ya kayak perkumpulan reuni lah, he he," jelas Aldeon.
Ini nggak akan cerita homo anjir jangan Nething dong he he.
"Sejak kelas ... enam SD."
KAMU SEDANG MEMBACA
Siklus Akhir
Teen FictionPerjalanan hidup Aldeon Pranata di masa SMA-nya yang penuh kenangan indah maupun kecewa.