Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My situation right now 😂😂 Gak ada akhlaknya tolong mreka tuh ngeluarin mv barengan. Gk kasian sama jantungku yg pasti lemah bgt dan bingung mau nontonin yg mana dlu tolonggg 😭😭
Dan siap2 aja ya. Mungkin di chapter ini kalian akan smakin hareudang 🤭🤭
. . . . .
Dalam mimpinya, hal ini selalu ia mimpikan. Terbangun dengan wajah gadis itu yang tengah terlelap berada di sampingnya dan memeluknya. Menunggu agar kedua mata cantik itu terbuka dan memberikan senyumnya padanya.
Dan hal itu nyatanya tak lagi menjadi mimpinya. Sebab gadis yang selalu menjadi mimpi di setiap tidurnya kini tengah berada di sampingnya. Terlelap dalam pelukannya dan dirinya yang tengah menatap padanya. Menunggu agar kedua mata itu terbuka.
"Jimin!"
Panggilan itu membuatnya sedikit terkejut, melirik ke arah Mina yang beruntung masih terlelap. Tentu saja pria itu tahu siapa pemilik suara yang memanggilnya itu. Dengan berhati-hati, sesekali ia akan melirik ke arah Mina. Sementara dirinya berusaha untuk beranjak dari berbaringnya dan berhasil tanpa membangunkan Mina.
Jimin beranjak dengan cepat keluar, melihat Taehyung di sana yang berada di area dapur dan membuatnya mendekat pada pria itu setelahnya.
"Aku sudah tahu jika kau akan menginap kembali di studio. Dan kemarin kulihat jika persediaan makan di sini hampir habis, jadi kubelikan saja untukmu. Bagaimana? Apa aku tak terlalu baik untukmu, huh?"
Jimin hanya membalas dengan senyumannya, meneguk sebotol air di dalam lemari pendingin yang sempat ia ambil sebelumnya.
"Jadi, bagaimana?"
Satu alis Jimin terangkat. "Apa maksudmu?"
Kali ini, giliran Taehyung yang dibuat bingung. Dengan cepat berbalik menatap pada Jimin setelahnya.
"Tentu saja perayaan ulang tahunmu bersama dengan kekasihmu itu."
Jimin masih diam, namun mengingat apa yang dikatakan Taehyung sebelumnya. Dan Taehyung yang melihat keterdiaman pria itu kini mulai mengerti situasinya.
"Kue itu. Kau tak merayakan ulang tahunmu bersama dengan Rose-ssi?"
Pandangan Jimin beralih, membuka pintu lemari pendingin saat itu dan baru saja menyadari jika terdapat sebuah kotak di sana. Sudah pasti itu adalah kue ulang tahun yang Taehyung sebutkan tadi.
"Aku juga ingin memberikanmu sesuatu."
"Serius, Jimin? Kau sama sekali tak bertemu dengan Rose-ssi kemarin?" Taehyung mendekat saat itu, mengambil kotak itu dan semakin tak mempercayai apa yang lihat ketika kue ulang tahun di dalam kotak itu bahkan masih utuh. "Wah, ada apa denganmu, huh? Kau sama sekali tak menyentuh kue ini. Aku bahkan bisa melihat jika kue ini adalah buatannya sendiri. Kau keterlaluan, Jimin."