05

7.9K 696 27
                                    

Rose menegakkan kepalanya, ketika mengetahui jika mobil milik Jungkook yang mengantarkannya saat ini telah berhenti. Mengetahui jika dirinya sudah sampai di rumahnya.

"Terima kasih."

Ucapan gadis itu begitu cepat. Melepaskan pula seatbelt miliknya dengan tergesa. Ia hanya ingin cepat sampai di kamarnya, lalu mengistirahatkan tubuh dan juga pikirannya.

Namun langkah gadis itu yang baru saja keluar dari mobil harus terhenti. Ketika si pemilik mobil sudah berdiri di hadapannya. Rose bahkan mengeluarkan napasnya dengan kasar, berusaha untuk mengontrol dirinya.

"Apa lagi?" Bahkan ia menahan kekesalannya dan berusaha untuk berkata dengan begitu sopannya.

Lalu Jungkook menyodorkan sesuatu pada Rose. Membuat gadis itu melirik pada apa yang Jungkook berikan padanya.

"Berikan ini pada ibumu. Aku tahu, beliau baru saja pulang hari ini. Dan juga, aku yakin ibumu juga akan menyukai pemberianku."

Rose tak punya pilihan lain, selain mengambil pemberian Jungkook. "Ini saja, kan? Apa aku bisa pergi sekarang?"

Jungkook hanya mengangguk, memberi ruang bagi Rose untuk pergi. Dan itu tak disiakan oleh Rose. Berlalu dari hadapan Jungkook.

Gadis itu kembali menghela napasnya dengan lelah setelah menutup pintu rumahnya. Bahkan melepaskan dan membiarkan begitu saja sepatu yang ia kenakan sebelumnya. Langkahnya membawanya menuju dapur dan tak terkejut sama sekali ketika mendapati sang Ibu dan salah satu pelayan rumah mereka di dapur.

Rose hanya berjalan dengan tanpa menyapa pada Ibunya. Membuka lemari pendingin dan meneguk sebotol air yang ada di sana.

"Hey, sweety? Kau sudah pulang?"

Sapaan Ibunya sama sekali tak Rose gubris. Membuat Ny. Park yang melihat reaksi putrinya itu hanya mendengus. Pun kini berjalan mendekat sembari menutup pintu lemari pendingin.

"Eomma baru saja pulang. Dimana sapaan rindumu pada eomma, huh?"

Rose memasang senyumnya. Tapi Ibunya tahu, jika itu bukanlah sebuah senyuman yang begitu tulus yang gadis itu berikan padanya.

"Eomma merindukanku? Jika begitu, kenapa eomma harus memberitahu kedatangan eomma pada Jungkook lebih dulu dan bukan padaku?"

Ny. Park tak menjawab apapun. Karena dirinya juga bersalah karena tak memberitahu kedatangannya pada Rose.

"Dimana appa?"

"Ayahmu masih berada di Australia tentu saja. Mana bisa dia meninggalkan pekerjaannya di sana?"

"Lalu kapan eomma akan kembali?"

"Ya, kau benar-benar putri yang jahat. Eomma baru saja kemari dan kau sudah menanyakan kapan eomma akan kembali."

Rose tak terlalu menanggapi omelan Ibunya itu. Memilih kembali untuk meneguk botol airnya.

"Dimana Jungkook? Kenapa tak biarkan dia masuk lebih dulu supaya kita bisa makan malam bersama?"

"Tidak perlu. Dia sudah berikan ini pada eomma."

Rose menyodorkan pemberian Jungkook sebelumnya pada Ibunya. Dimana wanita itu tampak berbinar dan mengambilnya dengan cepat.

"Wah, Jungkook benar-benar sangat perhatian. Darimana dia tahu jika eomma menginginkan tas ini?"

Rose memutar bola matanya malas. Memilih untuk beranjak daripada mendengar pujian berlebihan Ibunya lagi pada pria menyebalkan itu.

Lil' TouchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang