"Kenapa kau datang kemari?"
Itu adalah pertanyaan pertama yang keluar dari bibir Jungkook, dimana keheningan sebelumnya menyelimuti keduanya yang duduk berdampingan di bangku taman rumah sakit. Membuat Rose yang sedari tadi hanya melirik ke arah sekitarnya, kini mengalihkan pandangannya untuk menatap pada Jungkook yang masih merundukkan kepalanya.
"Wae? Apa aku tak boleh untuk menemuimu?"
"Bukankah seharusnya kau tak menemuiku? Kau lupa apa yang sudah kakakku lakukan padamu, hmm?"
Diingatkan hal itu tentunya masih menjadi ketakutan tersendiri bagi Rose. Ia tak ingin berbohong, karena kejadian itu memang sangat membekas dalam dirinya.
"Hampir membunuhmu dan juga bayimu. Bukankah seharusnya kau membenciku saat ini?"
"Ya, aku membencimu. Aku membencimu karena pikiran bodohmu itu."
Kali ini, Jungkook mengalihkan pandangannya pada Rose, dimana gadis itu menghela napasnya setelahnya.
"Kenapa kau melakukan semua ini, huh? Membahayakan dirimu sendiri hingga hampir membuatmu pergi dari dunia ini. Sebenarnya apa yang kau pikirkan sampai melakukan semua ini, huh?"
Ada jeda sejenak yang diambil oleh Rose saat itu, membuat keheningan sempat menyelimuti keduanya saat itu--setidaknya ia ingin menetralkan dirinya yang terlalu emosional. Sementara Jungkook kembali mengalihkan pandangannya dengan kepalanya yang tertunduk kembali seperti semula.
"Jangan melakukan hal bodoh seperti saat itu lagi. Kau masih berharga dan masih banyak yang menyayangimu. Jika kau merasa bersalah, kau harus menanggungnya pula. Bukan dengan cara mencoba untuk mengakhiri hidupmu sendiri."
"Tapi setidaknya, aku membawa ibuku dan kakakku bersamaku agar kami semua bisa mati bersama. Bukankah itu akan bagus agar kehidupan kalian lebih baik nantinya?"
"Memang, aku masih belum bisa untuk melupakan seluruh kejadian yang telah kakakmu lakukan padaku. Tapi aku berusaha untuk memaafkannya, termasuk dengan ibumu. Karena kurasa, akan lebih baik jika aku melakukannya." Lalu menepuk bahu Jungkook, membuat pria itu kini menatapnya kembali. "Dan itu termasuk dirimu. Kau itu masih temanku, Jungkook."
Lagi, keheningan itu menyelimuti keduanya. Sebelum helaan napas dari Jungkook memecah keheningan di antara mereka.
"Entahlah. Aku merasa ini masih tak adil bagimu, Rose."
"Aku tahu, dan aku berusaha untuk membiarkan semua itu dengan lapang hati. Tapi kita semua ada di sini. Untukmu. Kita semua bisa untuk melewati semua ini bersama, dan meninggalkan yang buruk di belakang sana."
Rose mengulurkan tangannya saat itu, membuat Jungkook melirik pada uluran tangan itu sebelum menatap pada Rose.
"Mulai hari ini, kita semua akan memperbaikinya. Memperbaiki yang rusak dengan kebahagiaan baru yang akan kita cari bersama-sama. Kau mau?"
Jungkook masih diam saat itu, sebelum akhirnya dengan ragu mengambil uluran tangan Rose dan membuat gadis itu tersenyum setelahnya. Dimana hal itu juga mengundang Jungkook untuk menarik segaris senyum di wajahnya.
"Dan juga, kau harus meminta maaf pada Lisa. Ayahmu bilang jika dialah orang yang paling kalut di antara kita semua ketika mendengar berita kecelakaanmu. Walaupun dia berusaha untuk menutupinya, tapi dimata ayahmu itu sangat terlihat jelas sekali."
Genggaman tangan keduanya terlepas saat itu, sementara pandangan keduanya sama-sama beralih kembali untuk menatap pada taman rumah sakit yang sedikit ramai oleh beberapa pasien dan pengunjung.
"Ya, aku tahu. Appa banyak bercerita tentang Lisa. Aku bahkan cukup terkejut mengetahui jika Appa juga dekat sekali dengan Lisa. Gadis itu benar-benar..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Lil' Touch
Fanfic[18+] ✔ Tidakkah kau tahu? Bahwa dirimu begitu menginginkanku? Jadi cepatlah kemari. Dan berikan aku sedikit sentuhanmu. ----- ©A BTS's Jimin & BLACKPINK's Rosé Fanfiction ©iamdhilaaa, 2019