┊𖥸lima┊

13 0 0
                                    

Rean mendengus pelan, akhirnya Rean menuruti perkataan Nara, dan berjalan mengecek ruang seni

Setibanya diruang seni, Nara dan Rean masuk, Nara yang ketakutan berjalan dibelakang Rean
"Kak Nara takut" ucap Nara sambil mencengkram lengan Rean erat.
Dan Rean, Nara sudah berada di sumber suara.
Setelah didekati suara tersebut, ternyata, itu bukan suara penjahat ataupun setan melainkan adalah suara tetesan air bocor dari atas, maklum hari ini memang cuaca sedang tidak bersahabat

"Lucu, gimana sih cewek ini, padahal cuman suara air bocor Ra" ucap Rean dalam hati dan mengembangkan senyumnya,namun tidak diketahui Nara

Rean membalikkan badannya,
"liat" perintah Rean pada Nara dengan tatapan tajam
Nara terdiam, menahan malu karena itu bukan suara hantu.
"Lepas" Rean berkata datar,
"Maaf kak"Nara langsung melepaskan cengkraman tangannya di lengan Rean.
Rean pergi meninggalkan Nara,
"Kak" teriak Nara
Rean yang baru sampai depan pintu menoleh dan menaikkan alisnya
Nara mendekat dan bertanya
"Ini lukisan kakak?" Menunjuk lukisan yang tadi dia lihat
"hm" jawab Rean meninggalkan Nara
"Kakkk.. lukisan kakak bagus, cantik" teriak Nara membuat siswa siswi menoleh ke Nara heran. Maklum hari ini juga sudah masuk jam istirahat

"Yah.. dipuji malah pergi" ucap Nara dalam hati kecewa

Dikelas

"Woee naraa!!" teriak Joe
"Kemana aja si lo Ra" tanya Alea
"Iya, gue kangen tau Ra" Ucap Joe memeluk Nara
"Gue kira lo nggak masuk" tambah Alea ikut memeluk
"Apasih kaliann, baru aja ditinggal sebentar udah kangen ajee" Nara melepaskan pelukan mereka
"Yaiya lahh, kita kan sahabat Lo" kata Joe
"Iya iya curut curut gue yang imut" Kekeh Nara
"Enak aja dibilang curut" Joe tidak terima
"Iya nih, cantik cantik dibilang curut" tambah Alea
"Curut tapi imut gak salah kan?" Tanya Nara
"Salah besar Raa" teriak Alea dikuping Nara
"Woe Al!!,, kuping gue budeg kedua kalinya nih nanti" Teriak Nara balik ke kuping Alea
"Budeg tapi kusayang" Alea memeluk Nara
"Aneh kalian" kekeh Nara
"Eh jadi gimana?" Tanya Alea
"Ha? Gimana apanya?" Tanya nara balik
Joe dan Alea mendengus pelan
"Maksud gue, kenapa bisa dihukum Ra"
"Bentar bentar, Nara mau minum dulu" Nara mengambil botol minumnya dan minum
"Ah legaa" Nara bergumam lega, dan menutup botol minumnya..
"Jadi,, tadi pas Nara mau berangkat sekolah Nara lihat ibu ibu minta tolong, kakinya keseleo, nah Nara tolongin deh, Nara anter sampe rumahnya. Jadinya Nara sampe sekolah telat, terus dihukum sama Kak Michel." Jelas Nara
"Oalahh, lo dihukum tu sama nenek lampir" ucap Alea
"Kok bisa nenek lampir?" Tanya Nara
"Ya dia itu kan galak terus alay terus lebay terus manja gitu, dan asal lo tau dia tu suka sok deket gitu sama Kak Keano" Alea mengeluarkan kejelekan Michel
"Hehh, lo ga boleh gitu Al, ga baik" Jawab Nara
"Ih lo mah, hati lo tu baik banget tau" ucap Alea lagi
Nara hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum

Nara dan kedua sahabatnya sedang melagsungkan pembelajaran,
"Baik anak anak, pembelajaran sampai disini dulu, selamat sore" Ucap Pak Ardi guru Fisika
"Huahhh, legaa.... akhirnya selesai juga dari pelajaran fisika" ucap Joy sembari membereskan buku-bukunya
"Hiya nih, sumpah otak gue mau jebol 999+" Tambah Alea
"Yee lu kira notice line apa jebol" jawab Joe sambil menjitak kepala Alea
"Yeh.. sakit tauu Joe" Alea menjitak balik Joe
"Aduh aduh" rintih Joe sambil tertawa
"Dah dah yuk pulang, pen mandi gue biar seger nih badan" Ajak Nara sambil menggandeng tangan Alea dan Joe
"Yuk" jawab Alea dan Joe serempak
Lalu mereka meninggalkan kelas

Sekarang mereka bertiga sudah berada didepan gerbang, mereka menunggu jemputan masing-masing
"Eh bentarr" ucap Nara
"Kenapa Ra?" Tanya Alea
"Gue lupaa, gue kan ada hukuman bersihin ruang osis" Jawab Nara
"Eh iya ya, kok bisa lupa si" jawab Joe
"Emm gue selesain hukuman dulu yaw, kalian hati hati dijalan terus kalian ga usah tungguin Nara" Nara berjalan meninggalkan kedua sahabatnya dan masuk ke dalam area sekolah untuk menyelesaikan hukumannya hari ini.
"Iya iya bawelll" teriak Joe dan Alea bersamaan

Nara PoV

Nara sekarang sudah berada di depan pintu ruang osis untuk menyelesaikan hukumannya, tapi diruangan tersebut sedang diadakan rapat.
"Loh,, gimana ya?, Ruangannya dipakai rapat" Nara menggaruk kepalanya
"Nara pulang aja atauu tunggu disini?" Gumam Nara
Nara akhirnya duduk dibangku dekat ruang OSIS sembari memainkan ponselnya.
"Ekhem." Suara dehaman seseorang membuat Nara menghentikan aktivitas bermain ponselnya, Nara langsung mendongok
"Eh ee Kak Keano" Nara yang sedang duduk langsung berdiri
"Lo belum pulang?" Tanya Keano sambil celingak celinguk
"Kalau Nara disini berarti Nara belum pulang kak" Jawab Nara santai
Keano terkekeh mendengar jawaban Nara
"Maksud gue, Lo ngapain disini? Lo nunggu siapa?" Tanya Keano
"Nara nunggu ruang OSIS kosong kak" jawab Nara menunjuk ruang osis
Keano menaikkan alisnya dan berkata "Lo ngapain nunggu?"
"Emm jadi,, tadi pagi Nara kan telat nah, Nara kena hukuman suruh bersihin ruangan osis" jelas Nara
Keano mengangguk pelan tanda dia paham,
"Lo bersihin ruang osis yang bawah aja, soalnya ruangan ini baru dipake" Jawab Keano
"Oke kak, makasihh"Nara berlari kecil sambil bersenandung

"Gue suka lo" kata Keano

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Reanar slow updateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang