prolog

125 15 1
                                    


Radio menyala bersamaan dengan wiper yang bergerak menyapu rintik air. Lagu Hidden Message berjudul Bogor seketika mengalun mengisi kekosongan mobil. Pilihan tepat, sebab di depan mata ikon kota hujan berdiri menjulang. Selain itu, liriknya seakan memberi pelukan nan hangat.

Di sini ku sedih dan tertawa

Pertama kali rasakan cinta

Kumerindu kota hujanku....

Memberhentikan mobil di belakang angkot 02 yang berisi tiga orang penumpang dengan lampu remang, sang lelaki mengetuk-ngetuk jarinya pada setir mengikuti irama lagu. Hujan turun deras, mengguyur segala hal yang ada di permukaan dan meninggalkan kenangan. Angin sesekali ikut meramaikan. Dibuatnya pepohonan menari, pun kabel-kabel listrik dan payung-payung manusia. Lampu-lampu tak kalah saing. Warna-warni berkontribusi. Lampu kendaraan, sen, lampu sorot, lampu-lampu dari bangunan sekitar, lampu jalan. Ditambah keributan di jalan—bunyi knalpot, pluit pak polisi, hitungan mundur lampu merah, klakson, derung mesin, hujan. Lengkap.

Sayangnya di dalam mobil mereka senyap.

Ini setengah jam setelah ajakan pulang bersama dan mobil yang meninggalkan pelataran kedai kopi di jalan Pangrango, tapi mulut terbuka pun tidak. Padahal keduanya sama-sama tahu ada banyak hal yang ingin diutarakan dan ditanyakan kepada satu sama lain. Satu-satunya hal yang terjadi hanya lirikan-lirikan yang dilakukan dalam diam. Ketika yang satu mencuri pandang, satunya sedang menatap sekitar. Begitu terus, hingga Tuhan lelah dan membiarkan keduanya tertangkap basah. Ketika itu mobil berada di tengah-tengah jembatan Otista, berhasil melewati Tugu Kujang dan Lawang Salapan dengan tulisan 'Di Nu Kiwari Ngancik Nu Bihari Seja Ayeuna Sampeureun Jaga'.

Yang satu tersenyum, satunya lagi terkekeh ringan sambil mengusap belakang kepalanya. Itu satu dari banyak cara untuk mencairkan suasana sehingga Dean berhasil menatap Arsa tepat di mata dan membuka obrolan.

"Jadi?"

"Jadi apa, De?"

"Jadi, gimana kabar kamu selama ini Arsa?"

"Cukup buruk, sebelum akhirnya aku ketemu kamu Dean."

Biasanya, kisah dua manusia dimulai dengan sebuah pertemuan. Tapi kisah Dean dan Arsa sudah jauh dimulai sebelum hal bernama pertemuan terjadi.[]

twitter : rumah sabitahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang