.
.
.
Selamat membaca
.
.
."Aku tidak akan pernah menyukai masakanmu! Pergilah"
Nyonya park terlihat kecewa dengan apa yang di ucapkan putranya.
"Chan... Makanlah sedikit saja"
BRAG
chanyeol mengebrag meja dan berdiri menghampiri nyonya park.
"AKU BILANG PERGI!"
Chanyeol sudah muak dengan kelakuan eomma nya yang selalu memaksanya setiap saat.
"Kau selalu saja menghancurkan hari ku. Bisakah kau pergi? Dan bawa anak haram mu itu"
Plak
Hening beberapa saat karena mereka berdua sama - sama terkejut dengan apa yang terjadi.
"Kau bisa membenci ku chan atas apa yang sudah aku lakukan! Tapi sehun tidak ada sangkut pautnya dengan masalah ini"
Hening kembali.
Chanyeol masih di tempat sembari membersihkan darah dari sudut bibirnya.
"Aku memang melakukan kesalahan di masa lalu, tapi tidak bisakah kau melupakannya? Semua sudah berlalu. Yerim juga sudah mengizinkan eomma menikah dengan appa dan menitip kan mu kepada ku. Tidak bisakah kau menerima ku dan sehun dalam keluargamu?"
Chanyeol menyeringai.
"Tidak ada yang bisa menggantikan eomma ku asal kau tahu!"
Hening. Chanyeol berjalan menuju jendela besar di ruangannya.
"Tidak semuda yang kau bayangkan. Kehilangan ibu. Appa menikah dengan selingkuhannya. Tinggal bersama selingkuhan appa. Bagaimana aku bisa terima?"
Menghela nafas. Menahan tangisan saat membayangkan eomma kandungnya dulu.
"Sekarang pergilah. Aku akan membawa pulang kotak bekal itu setelah aku membuang isinya"
Chanyeol masih menghadap jendela besar itu tanpa menatap nyonya park sedikit pun.
"Tidak apa kau membenci ku, mau bagaimana pun kau akan tetap aku anggap anak ku. Itu yang yerim inginkan"
Nyonya park pergi meninggalkan ruangan anaknya itu. Tanpa menyadari chanyeol sudah meneteskan air matanya.
Tetap terdiam dengan tatapan kosong dan aliran air mata tanpa mau menyekanya.
Tetap terlihat angkuh dan tegas meskipun mata itu terus mengeluarkan air.
Dia memang tegas dan terlihat kuat atas apa yang telah dia lewati. Tapi semua itu hanya perisai nya, dia tidak mau orang mengasihani nya.
Dia hanya manusia biasa yang bisa merasa sedih dan menangis. Hanya saja dia tidak mau menunjukan kelemahannya. Eomma nya adalah kelemahannya.
~*~
"CHAN!! EOMMA SUDAH BANGUN!" Ucap yoora.
KAMU SEDANG MEMBACA
How Can I Say [Chanbaek GS]
DiversosTarkdir mempertemukan mereka pada kesialan yang akhirnya akan mempersatukan mereka Selamat membaca Jangan lupa vote, makasih