1.

239 100 36
                                    

"Aduh Telat Nih"Gerutu Raya.
Gadis 16 tahun itu terlihat tergesa-gesa menyusuri tangga menuju ruang kelasnya,setelah tadi mati-matian membujuk satpam sekolah agar membukakan gerbang untuknya.Untung saja satpam itu mau membukakannya untuk Raya gadis pintar yang baik hati ini.

ia terus berlari menuju kelasnya tanpa memikirkan seluruh tubuh dan bajunya yang telah diguyur keringat yang mungkin bisa membuat pengharum di tubuhnya berubah menjadi bau yang dibenci semua orang itu.Ia hanya memikirkan hukuman yang diberikan gurunya ketika ia sampai di kelas karna terlambat.

Tapi,ia berhenti seketika tetap didepan kelas XI Ips 3 "semangat sekolah gue bertambah"batin Raya sambil memandang salah satu laki-laki yang berada dalam kelas itu.

"Aghh..Raya lagi genting kek gini juga ah."Raya menggerutu setelah ia sadar akan keterlambatannya masuk jam pelajaran.

Ia pun berjalan kembali menuju Ruang kelasnya dengan sedikit senyum yang merekah.Hari ini Raya melihatnya.seseorang yang langsung membuat semangatnnya semakin berkobar.mood belajarnya bertambah.Raya Bahagia,bahagia sekali.

Raut wajah Raya berubah ketika matanya terarah kepintu kelas yang sudah dalam keadaan tertutup.

Raya kembali loyo dan terlihat takut seperti sebelumnya.ia berusaha berjalan.terpaksa melawan rasa takut yang memang sulit bagi raya untuk menghadapinya.


Tepat didepan Pintu kelas ia tak Mendengar suara apapun lebih tepatnya hening.raya Berdiri mematung sambil berusaha Mengumpulkan Keberanian untuk masuk.

"Huff...semoga Gak Dihukum."harap Raya.


Ceklek....Raya perlahan Membuka pintu dan membiarkan Kepalanya untuk terlebih dahulu melihat kedalam.

Hening seketika..

"bangke lu Ray,ngagetin gue aja"Teriak Rehan teman satu kelas Raya."kirain gua Lu bu sri"teriak yang lainya.

Raya hanya melongo mendengar Ocehan mereka.Ia masih sedikit syok.

Yap,kali ini keberuntungan berpihak padanya.ia tak melihat guru Mata Pelajaranya dikelas.Raya menghebuskan napasnya lega setelah ketegangan tadi menyumpal saluran napasnya.

Raya pun masuk bebas tanpa hambatan.ia segera berjalan menuju tempat duduknya.

"Duhh,ray lo ngagetin warga sekelas tau gak.pada syok semua tuh liat!!.",oceh mega sahabat plus teman sebangkunya dari jaman ingusan sampe sekarang.

"Biasa aja tuh".balas Raya enteng.

"tumben Banget lo telat"Tanya Mega

"Tau tuh jalan macet banget gak tau apa gue lagi buru-buru"jawab Raya dengan nada kesal.

"Kenapa Lo jadi nyalahin jalan?,wajarlah inikan Jakarta banyak orang sibuknya.Bukan lo aja kali yang buru-Buru tapi banyak".Nyerocos Mega

"Gue juga tau ini Jakarta kata siapa Papua"Raya tak mau kalah

"Tau ah"

"Hahaha Napa bocah"

"Kagak"

"Masa"

I regret Loving himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang