"Raya"Panggilnya sedikit berteriak.Mega melambaikan tangannya Kepada Raya yang sedang berjalan bersama seorang bocah kecil yang pasti jika bukan Arya siapa lagi.Yang dipanggilnya terlihat celingukan.Mungkin bingung siapa yang memanggilnya.
Mega terkekeh sembari memanggil Raya untuk kedua kalinya"Woy,Raya dianka ini gue disini dibengkel jan celingkukan kek orang ilang muka lo lucu tau kek boneka chucky."
Yah memang sekarang Mega sedang berada dibengkel untuk menservis mobilnya yang memang dilakukan rutin setiap 2 minggu sekali.Biasanya ia bersama Kakaknya Leo tapi kali ini leo ntah pergi kemana alhasil ia harus kebengkel sendirian.
Mega pun tak akan khawatir kesepian karna kebengkel sendirian.Semua karyawan disini ramah dan baik.Salah satu dari mereka selalu ada yang mengajaknya mengobrol atau tidak hanya karyawannya, pemilik bengkelnya pun pernah mengajaknya mengobrol karna mereka tau Mega adalah salah satu langganan bengkel mereka.Tidak sulit bagi mereka mengenal Mega.
Mega melihat Raya dan Arya berjalan kearahnya.
"jadwal rutinan yah bos 2 minggu nyervis mobil."ucap Raya sembari menggeser 2 kursi untuknya dan Arya yang letaknya memisah dengan tempat yang mega duduki.
"nyervis gerobak gue ya."Mega memutar bola matanya jengah.
"Yah maaf guekan cuma basa-basi."Mega hanya mendecak mendengar ucapan Raya.Sementara Raya pun terlihat datar ekspresinya. Raya sedang tidak berselera dalam segala hal.Yang dia inginkan hanya pulang dan beristirahat melepas penat.Ntahlah hal apa yang bisa membuatnya begini.Mungkin kejadian ditaman tadi?.Atau soal ia susah mencari cara agar bisa pulang.
"Arya disini dulu yah pulangnya ditunda dulu."Ujar Raya yang hanya dibalas anggukan oleh Arya.
"lo dari mana sih suker amat keliatannya kenapa?"Tanya mega heran dengan sahabatnya.
"Gue abis dari taman sama Arya.Dan gue disana ketemu Rey."Raya diam sejenak.
"Hah lo ketemu human itu?"Mega sedikit terkejut."Trus gimana?"
"Dia ngak sendirian disana tapi dia kesana bareng Adira sahabatnya ama Abila juga adiknya Adira."
"What.Gue mah kenal sama si Adira dia juga satu kompleks ama gue."
"Tapi pas gue ketemu Rey dia sendiri dan disitu dia ngajak gue bercanda tapi setelah mereka berdua dateng gue dikacangin gitu aja yah meski gue sempet dikenalin sama Rey ke mereka sih.Tapi yang parah lagi Abila ngajak makan dan disitu Rey pergi nyelonong tanpa pamit."sebenernya Raya sungkan jika harus mengingat itu rasanya jengkel tingkat akut.Tapi mau gimana lagi Raya sudah terlanjur bad mood dan ia pun terlanjur cerita.
"tapi akhirnya dia pamit sih ama gue setelah si Adira negur nyuruh pamit.Dan parahnya dia bilang lupa."Lanjutnya seraya menekankan kata terakhir yang diucapkannya.
"Gila emang tuh orang gak ada sopan santunnya banget.Kayaknya butuh guru sopan santun nih bocah."Mega terus menggerutu memaki Rey.
Raya hanya mendecak tak minat mendengar atau membela seperti yang biasa ia lakukan ketika Mega mulai seperti itu."Udah lah ngak usah lanjut bahas itu ."Hanya kalimat itu yang Raya ucapkan sebelum ia melipat kedua tangannya dan menidurkan kepalanya diatas lipatan tangannya.
Mata Mega melirik Arya meminta penjelasan.Tapi Arya hanya mengangkat bahunya tanda ia pun tidak tahu.Terjadi keheningan setelahnya.Mega tahu Raya sangat kecewa pasti dilakukan seperti itu oleh Rey tapi mau bagaimana lagi ini memang Resikonya.Mega tak bisa melakukan apapun sekarang.Ia hanya menenangkan Raya agar ia lebih tenang.
Mega bisa saja sekarang menghampiri Lelaki songong itu dan membicarakan apa yang Raya rasakan sekarang.Tapi ini bertolak belakang sekali dengan apa yang diinginkan Raya.Ia pun heran kenapa bisa-bisanya cowok itu tak peka.