seketika aku ingat dulu,
sepulang Ibu bekerja
aku menyambutnya riangsekuat tenaga berlari kencang
tanpa sengaja tersungkur aku terjatuh
menangis aku lantang karena luka lututku; meringisku
ia lalu mengangkat tubuh mungilku"jangan menangis!" ucapmu berusaha tenangkanku
sedari belia aku sudah diajarkan cara agar tak tunjukkan kesedihan pada semua orangjika tersembunyi lara,
di balik rona ceria
apa aku berdusta?mereka mulai bermain dengan sebuah hipotesa;
membuat kesimpulan dari apa yang selama ini mereka lihat
tak inginkah mereka merangkulku lebih dekat?dengan tersenyum lugu,
aku berhasil menipu
apakah baik bila terus hidup seperti itu?"jangan menangis!" ucapanmu kembali ingatkanku
kala mereka yang kupercaya menjauh pergi
sebab bait puisiku tak mereka pahamikubawa sendiri serpihan luka dan juga cerita
yang tak pernah didengar dan tak ingin terdengar
sejak saat itu kupastikan aku baik-baik saja(29 Juni 2020 --- c.a 11.20 wib)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan
PoetryYang Semestinya Indah merupakan kumpulan tulisan berisi sajak-sajak yang bercerita tentang kehidupan dan penantian seorang anak yang menanti sebuah pertemuan. Dari sosok yang tak pernah datang. Malam hingga petang menjelang tak lekas kunjung pulang...