rumah sakit?

2.2K 337 7
                                    

Arigatou minna vomentnya, awas typo bertebaran wgwg!

Happy reading:)

[N] : Takitou (Y/n), adek kesayangan bang Mui punya babubodyguard sejak piyik. Pertama kalinya dalam sejarah hidupnya merasakan yang namanya jatuh cinta. Apa iya direstuin? Bodyguardnya gimana?

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"

HUWEEEEE ABANGGGG!"

Muichirou menoleh, seketika tangganya mendorong pelan wajah (Y/n) yang ternyata sudah sepuluh 'centi didepan wajahnya. Agak bingung waktu liat raut mendung di wajah adik kecil kesayangannya.

(Y/n) menggigit kesal hoodie yang di pakai Muichirou, tanganya yang satu megang hp yang satunya lagi narik-narik rambut panjang Muichirou.

"Jangan pecicilan, nanti mobilnya nabrak." Jawaban ngawur Muichirou membuat raut (Y/n) seketika mendatar.

Cuma sebentar sebelum wajahnya kembali mendung.

"Kenapa sih dek?" Tanya Muichirou sambil mengelus sayang surai mint milik (Y/n).

"Gagal kencan sama kak Giyuu huweee—" seketika tangan Muichirou berhenti ngelus rambut panjang (Y/n).

Muichirou langsung natap (Y/n) datar, entah kenapa mulutnya pengen banget berkata kasar. Tapi ditahan, ga boleh ngomong kasar didepan adek manis, entar terkontaminasi otaknya. Walaupun sebenarnya udah:(

"Etapi kak Giyuu ngajak lagi lusa hehehe.." ucap (Y/n) sambil tersenyum gaje.

Hening.

Ga tau kenapa malah hening, (Y/n) bingung kenapa abangnya ini malah diem, biasanya koar-koar.

1 menit..

2 menit...

Masih hening.

3 men—

"O."

(Y/n) yang denger jawaban Muichirou langsung sesek napas—ga nyangka jawaban kakaknya bakal gitu. Satu abjad pake titik pula. Sesingkat itu?!

"Ga usah lebay."

Mau pingsan aja (Y/n) waktu denger omongan terakhir dari Muichirou.

'kok sakit ya:')'

.
.
.
[Reader POV]

Astaga mimpi apa aku semalem?!

Kak Giyuu, si ganteng yang terlalu santuy ngajak jalan! Eh ini bisa disebut kencan ga sih:(? Bisa ga?

Bisain ajalah ya hehehe.

Ah tapi bang Mui ga asik ah! Masa ekspresinya gitu?! Nggak seneng banget adeknya dapet gebetan ya hng.

"Bang—"

"Diem, bentar lagi sampe."

Tuhkan ngambek. Padahal dedek ga salah apa-apa:(

Walau keadaannya lagi ngambek dan ga mau di ajak ngobrol tapi bang Mui ga nolak waktu di senderin pundaknya hehehe, baik banget deh. Sambil mainin jari-jari panjang bang Mui ga tau kenapa malah kepikiran soal tujuan kami sekarang.

'kakak bisa bangun ga ya..'

Udah dua minggu ga di jenguk, pasti kangenlah ya sama gandengan tangan adek hehehe. Narsis sekali tolong.

"Tuan muda, kita sudah sampai."

"Ayo turun."

Aku menoleh mendapati bang Mui mengulurkan tangan sembari melihat kedatangan mobil kakek.

Hehehe, gimanapun keadaannya Tokitou (Y/n) memang bakal jadi prioritas nomor satu Tokitou Muichirou!

"(Name).."

Aku menoleh mendapati kakek Yoriichi dan kakek Kokushibou berjalan kearah kami sambil membawa satu parcel buah dan satu bucket bunga Lily putih.

Aku mendekat dan langsung mengambil alih bucket bunga di tangan kakek Yoriichi, "sini (name) aja yang bawain."

Tiba-tiba ada tangan yang melingkari pundakku, oh itu tangan kakek Kokushibou. Kakek mengangguk sedikit sebelum akhirnya kami masuk bersama.

'hei kak.'

.
.
.
"Ah! Tuan Kokushibou."

Kami semua menoleh ke belakang, ah itu dokter pribadi keluarga. Kakak api!

"Oh.. Kyoujurou." Kakak api menunduk sedikit memberikan salam kepada kakek, sebelum akhirnya menoleh kearahku sambil tersenyum lebar.

"(Y/n)-chan terlihat lebih tinggi dari dua minggu yang lalu ya!"

Aku yang mendengarnya langsung tersenyum bangga, "iyadong! Kan rajin olahraga!" Aku memeletkan lidah sebelum akhirnya tertawa yang sukses membuat kakak api ikut tertawa.

Eh tapi ucapan kakak api benar adanya kok! Tinggiku naik 3 centimeter hehehe.

[Author POV]

"Apa kakak sudah melakukan pemeriksaan harian?" Pertanyaan Muichirou langsung diangguki Kyoujurou. Tangannya langsung memberikan berkas yang sedari tadi ia bawa ke tangan Yoriichi.

"Mari saya antarkan," ujar Kyoujurou sambil tersenyum seperti biasanya.

Selama perjalanan kearah kamar rawat khusus yang ditempati sang kakak, kamu hanya diam memperhatikan sekitar yang masih terlihat sama seperti dua minggu yang lalu.

Masih banyak tanaman yang berjejer di samping kanan lorong, tanaman obat serta tanaman hias tersusun rapi disamping tempat kamu berjalan. Benar-benar terlihat asri dan nyaman.

"Perkembangan kondisi tubuh tuan muda sangat bagus, semua terlihat lebih baik dari dua minggu yang lalu—

Hanya saja untuk kepastian kapan tuan muda akan bangun, saya benar-benar tidak tau. Persen yang saya ambil hanya berkisar 20%, semua bergantung kepada tuan muda. Keinginan untuk melanjutkan hidupnya atau tetap berbaring disini sampai tahun depan." Kata-kata terakhir Kyoujurou sedikit membuat kamu kesal, entah kenapa mata kamu sudah sedikit berair mendengarnya.

"Jika tuan muda masih tidak bangun satu tahun kedepan, kami terpaksa harus membawanya ke London karna alat disana tergolong cukup canggih dari pada disini."

Ceklek..

Pintu terbuka, menampilkan ruangan putih bersih dengan ranjang besar yang ditempati seorang pemuda dengan seluruh tubuhnya hampir dipenuhi alat-alat yang tidak kamu ketahui namanya. Seolah-olah alat tersebut adalah penunjang nyawa si pemuda yang kini berbaring damai di atas ranjang besar tersebut.

"Saya harap tuan muda masih memiliki keinginan untuk tetap melanjutkan hidupnya, saya permisi dulu."

Perkataan terakhir Kyoujurou tidak terlalu kamu pikirkan, kamu masuk kedalam ruangan mendahului yang lain. Tanganmu menaruh bucket Lily putih diatas meja sebelum akhirnya memilih duduk disamping ranjang besar yang ditempati pemuda dengan surai mint yang senada dengan milikmu.

"Hei big bro, miss me so much?"

Ma Boi [KnY×Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang