Kian dewasa kita, tak jarang sering merasa resah.
Kehidupan yang tak tahu harus di bawa kemana.
Ruang relasi yang semakin sempit, sahabat-sahabat yang menjadi asing,
merasa insecure, merasa orang lain lebih unggul, dan merasa diri kita tidak sebanding dengan mereka.
Dalam kegelisahan, ada saja pertanyaan-pertanyaan yang mematikan otak.
Seperti halnya,
"Mengapa hidupku gini-gini aja?"
"Mengapa mereka bisa sebahagia itu?"
"Mengapa harus ada perpisahan?"
"Mengapa aku merasa tidak ada yang peduli denganku?"
"Mengapa aku selalu sendiri?"
"Mengapa Tuhan tidak memberiku bahagia, seperti halnya mereka?"
"Mengapa hidupku sekarang ini terasa begitu asing?"
"Mengapa aku kehilangan banyak hal?"
"Kapan aku bahagia?"
"Kapan aku bisa seperti mereka?"
"Kapan.. Kapan.. Kapan??"
Dan sejumlah pertanyaan konyol lainnya.
Haha, pertanyaan yang kamu sendiri tidak mampu menjawab bukan?
Dengarlah!
Setiap masa itu ada orangnya, dan setiap orang itu memiliki masa.
Setiap orang memiliki porsi masing-masing.
Tuhan telah mengaturnya dengan sebaik mungkin.
Hanya iri, dengki, serta kekhawatiran yang membuatmu terjebak dalam pola pikirmu.
Ketahuilah!
Keadaan bahagia itu tidak abadi, begitupun duka.
Rasa kesepian tidak dapat dileburkan hanya dengan hangout bersama teman atau menghindari kesendirian.
Kau tahu?
Bahagia itu bukan dicari, melainkan diciptakan.
Bahagialah dari hal-hal sederhana, lakukan hal-hal yang kamu sukai.
Bahagiakan dirimu ketika sepi, maka kamu akan menjadi orang paling bahagia ketika ramai.
Menjadi produktiflah ketika sepi atau tidak ada kegiatan, kamu bisa melakukan hal-hal positif. Olahraga mungkin? Tidur? Atau membaca buku? Memasak? Berdzikir? Hehe.
Dengarlah!
Dari kesepian, kesendirian, dan segala perasaan negatifmu, Tuhan punya hadiah indah yang dikemas dengan apiknya, yang akan membuat kamu terkesima.
Bersabarlah!
Ketahuilah, bahwa buah kesabaran itu begitu manis melebihi madu dari ternak lebah terbaik.
Orang-orang hebat tidak dihasilkan dari keadaan baik-baik saja, justru ada banyak hal yang mereka korbankan, banyak air mata yang mereka lalui.
Namun, mereka memiliki hati kuat yang lebih dari segalanya.
Dan untuk kamu, berhentilah membandingkan diri dengan orang lain!
Karena, kamu adalah kamu bukan dia atau mereka.
Kamu adalah kamu, pada versi yang kamu syukuri.
Kamu adalah kamu, pada versi seberapa kamu percaya diri.
Dan kamu adalah kamu, pada versi yang telah Tuhan tetapkan.
Dan dengarlah!
Kepada orang-orang yang menyakitimu, kamu tidak berhak menentukan bagaimana sifat mereka kepadamu, kamu hanya perlu mencoba mengacuhkan mereka.
Filterlah hal-hal yang merasuki hidupmu.
Kamu tidak punya kuasa untuk menuntut mereka menjadi baik, untuk merubah bagaimana sifat mereka terhadapmu.
Atau mungkin kamu sendiri yang mudah tersinggung?
Semua manusia memiliki perasaan, bukan kamu saja.
Bukan mereka yang harus menjaga perasaanmu, tapi kamu yang wajib melindungi perasaanmu.
Kuatlah! dan tersenyum, karena hidup bukan untuk mereka yang lemah.
Hidup adalah perjuangan, selalu ada yang perlu dikorbankan.
Nikmati saja menjadi diri sendiri, senikmat-nikmatnya. Terus berprogreslah menjadi lebih baik.
Dan lewatilah proses hidupmu sebaik mungkin.
Suatu hari, segala keadaan akan menjadi cerita.
Lapangkan hatimu!
Bukankah langit masih indah, udara masih segar, dan bernafas tidak berbayar?
Pelangi itu warna-warni, namun masing-masing memiliki daya tarik tersendiri.
Begitu juga manusia, indah dengan keberagamannya.Ruang Kamar.
Senin, 29 Juni 2020.
15.24 WIB.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selindung Matilda
DiversosSelindung Matilda ialah gabungan 2 kata, Selindung (Sebuah topeng) dan Matilda (Perempuan yang bertarung penuh kekuatan). Ketika tak ada lagi daya bersuara, biarkan kata yang mengeja. Hidup adalah perjalanan segala siklus, naik turun tak pernah mulu...