"Jangan sia-siakan kesempatan pertama karena kesempatan kedua belum tentu ada."
- Kevan Gemilangtama -
______________
• Hi Guys Tolong diingatkan apabila terdapat kesalahan dalam penulisan (typo).
• Mohon maaf apabila cerita ini masih banyak kekeliruan dari tata bahasa dan lainnya, karena saya masih belajar. Untuk itu mohon saran dan dukungannya untuk membangun cerita ini menjadi lebih baik.
Happy Reading 🚀
******
Aku masih berkutat dengan buku pelajaranku mempelajari materi-materi diawal semester, karena minggu depan akan dilaksanakan UTS.
Walaupun besok libur tak menyurutkan niatku untuk belajar lebih giat, apalagi ini adalah tahun terakhirku menikmati masa-masa putih abu."Ibu, ama maafin aku sering bikin kalian kecewa. Tapi aku janji bakalan banggain kalian dan bikin kalian bahagia."
Ucapku lirih sambil memegang sebuah bingkai foto yang berisikan fotoku dimasa kecil yang sedang di gendong oleh amaku dan ibuku.
Aku merindukan mereka jadi kuputuskan untuk men skype amaku, karena besok libur kemungkinan mereka berada dirumah sangat besar.
Panggilan masih terhubung tetapi beberapa saat kemudia munculah wajah amaku dilayar laptopku ia sedang tersenyum.
"Aras kamu lagi apa nak?" Ucap amaku dengan antusias.
"Aras baru selesai belajar minggu depan UTS doain semoga lancar dan dapet nilai bagus, ama kenapa sendiri ibu dimana?" Ucapku dengan wajah berbinar.
"Ama doain UTS nya lancar kalo libur jangan lupa pulang ke Bandung temen-temen Aras disini pada nanyain loh." Jelasnya panjang lebar.
Aku hanya dapat tersenyum lebar menanggapi ucapan amaku.
"Aras ibu disini abis bikinin teh buat ama." Tiba-tiba ibuku muncul sambil memberikan secangkir teh kepada amaku.
"Tuhkan sampe aras lupa, ama sama ibu sehatkan?" Aku bertanya dengan wajah penuh harap. Mengharapkan keadaan orang yang aku sayangi tetepa sehat dan baik-baik saja.
"Seperti yang kamu lihat keadaan ibu dan ama sehat dan baik-baik aja nak." Ibu berkata dengan lembut.
"Nak kamu yang rajin belajarnya supaya impian kamu tercapai." Lanjut ama dan ibuku.
"Siap laksanakan." Aku merespon ucapan mereka dengan tangan kananku diletakan dikepala ala-ala penghormatan.
Kulihat mereka tertawa renyah melihat tingkahku. Aku pun ikut tertawa, semang rasanya melihat mereka tertawa lepas.
"Gimana keadaan tante kamu sama sepupu kamu? Itu anak pasti udah gede aja." Ibu bertanya.
"Alhamdulillah disini pada sehat bu, iya Cio udah mau lulus smp nih udah gede aja aras juga pangling liatnya orang ketemu 2 tahun sekali." Jelasku panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jumpa Dan Lara
Novela JuvenilCerita pertama saya murni hasil karangan sendiri, apabila ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan. ---- Ini tentang gadis bernama Farisha Larakinanti, seorang siswi sma yang tengah gencar mencari...