Alfred terbangun dari pingsannya dan mendapati dirinya terikat di kursi. Bahkan mulutnya juga diplester sehingga membuat dia kesulitan berbicara. Ruangan gelap tanpa cahaya, ditemani tali yang mengikat disekujur tubuhnya, bertanya-tanya Ada dimana dia sekarang?
Pintu terbuka menampil sebuah Sosok yang berwibawa mengenakan pakaian seperti para bangsawan menghampiri kearahnya. "Aku tidak menyangka, Ternyata masih ada satu iblis disini. Terlebih lagi, Raja iblis. Sungguh hal yang mengejutkan. Benar begitu, Alfred?" Ucap Sosok tersebut sambil membuka Plester yang berada di mulut Alfred.
"Siapa kau?! Darimana kau tau namaku?!" Ucap Alfred menatap sosok didepannya dengan tajam.
Namun, mulut Alfred langsung bungkam begitu Melihat Cahaya Merah yang tak lain adalah Pantulan cahaya dari Mata Orang yang berada dihadapannya. Seakan-akan tau apa yang ditatap oleh Alfred, Sosok itu menyunggingkan senyuman khasnya. "Lihatlah baik-baik, Bukankah mataku persis seperti punyamu?" Ucapnya mendekatkan wajahnya ke Alfred sehingga Matanya terlihat Jelas di Mata Alfred.
Alfred mengerutkan Ujung alisnya, Matanya masih menatap tajam ke arah Sosok yang tidak diketahui asal usulnya ini. "Apa yang kau mau dariku?"
Sebuah tepukan Lembut memegang bahu Alfred, seketika itu Tali yang melilit di sekujur tubuh Alfred langsung terpotong dan membuat Alfred menjadi bergerak bebas.
Sosok itu mendekatkan wajahnya ketelinga Alfred dan membisikkan sesuatu disana, "bersihkan dirimu dan temui aku di Taman pukul 20.00, aku akan menceritakan semuanya disana" Setelah mengucapkan itu, Sosok itu langsung menghilang dalam kegelapan. Alfred sebenarnya ingin saja melarikan diri dan kabur dari sana. Namun, Hatinya berkata lain. Akhirnya dia pergi membersihkan diri dimana Seorang Pelayan menemaninya kemana dan dimana dia harus pergi.
Jam menunjukkan 8 malam, Alfred dituntun Oleh Salah satu pelayan yang kini membawanya ditempat Tuannya berada. Begitu sampai, Pelayan itu ijin pamit dan melenggang pergi dari situ. Alfred berjalan menghampiri Sosok bangsawan itu yang tengah duduk santai di sebuah pondok(?) yang memiliki pagar disekelilingnya dengan sedikit hiasan Emas dipagar hingga Atap Tersebut. Tak lupa juga dengan Lampion menempel disetiap lima tiang yang menjadi penyangga Atap tersebut.
Sosok itu menyeruput tehnya dan meletakkan kembali begitu melihat Alfred berdiri tak jauh di depannya. "Duduklah" Ucapnya Lembut. Alfred segera saja menghampiri orang tersebut dan duduk tepat didepannya.
Orang itu mengambil teko dan menuangkannya kedalam Cangkir yang disediakan untuk Alfred. Begitu cangkir itu terisi hampir penuh, Dia meletakkan kembali Teko tersebut ketempat seharusnya. "Minumlah" Ucapnya mempersilakan Alfred meminum Teh yang disediakan Olehnya dengan Wajah Lemah Lembut nya.
Alfred menggerutuk kesal, "Tidak bisakah kita membicarakan 'intinya saja?" Ucap Alfred menggebrak meja dengan cukup kuat dan untungnya cangkir tersebut tidak jatuh.
Sosok itu masih memperlihatkan senyuman khasnya, "Minumlah dulu, ceritanya agak panjang" Ucapnya menyodorkan Cangkir teh lebih mendekat Ke arah Alfred.
Alfred menghela nafas Pasrah, Dia mengambil teh itu dan meminumnya dengan mata terpejam malas. "Pertama-tama, Perkenalkan Aku Gabrick Johnkerzy" Ucapnya yang langsung mendapat Semburan teh dari mulut Alfred.
Orang yang bernama Gabrick itu memejamkan kedua matanya dengan mulutnya yabg mengatup rapat setelah terkena Hujan lokal langsung dari mulut Alfred. "G-gabrick?! Kau gabrick?!" Ucap Alfred dengan nada tidak percaya. Gabrick melap wajahnya dengan kain yang telah disediakan di atas meja.
"Entah kenapa, aku menyesal memberimu secangkir teh" Ucapnya yang masih wajah datarnya dimana kain ditangannya mengelap-ngelap dipipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Liontin Iblis (Part yang tertinggal:v) - HIATUS
ActionHanya sambungan dari cerita Ane :v di akun @TsukasaRin :v dahlah malez