Jungkook menggendong Rosé sampai kolam renang, Melewati meja makan mereka yang tepat disebelah Kolam renang.
Jungkook sengaja menceburkan Rosé yang mukanya kucel karena belum mandi itu.
"Jungkook! Dingin!" Rosé kedinginan sambil mengelus bahu sampai tangannya.
"Yaudah sini peluk"
Jungkook memelul Rosé erat kepelukannya dan menaruh kepala Rosé dibawah dagu Jungkook, "Masih dingin atau sudah tidak?"
Sebenarnya Jungkook reflek memeluk Rosé seperti ini makanya ia deg-degan tidak karuan, Begitu juga dengan Rosé yang selalu menghadapi sikap tiba-tiba Jungkook.
"Kamu kaget ya?" Jungkook melepas pelukannya eratnya dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal dengan canggung
"Enggak." Rosé tersenyum dan memeluk erat Jungkook lagi.
Seumur hidupnya, Ia tak pernah diperlakukan seromantis ini terhadap seorang wanita dan perlakuannya pada Yeri pun tak seberani ini.
Bahkan Jungkook tak berani sekalipun memegang pipi Yeri walaupun Yeri tidak masalah dengan itu, Jungkook adalah orang yang canggung tapi kejam?
"Ini baru 1 Hari dan kamu sudah jatuh cinta padaku." Jungkook tertawa lebar dibalas dengan tangan Rosé yang melayang ke kepalanya.
"Siapa bilang" Rosé menjulurkan lidahnya dan buru buru naik untuk makan.
Jungkook hanya Smirk dan menatap punggung Rose yang basah akibat tercebut itu, Ia berusaha menelan salivanya.
Ia tak ingin mengacaukan makan malam ini."Enak." Ucap Jungkook lalu bersiap duduk di kursi hitam.
"Kamu selalu makan seperti ini,Jadi pastinya ini sudah biasa untukmu." Ucap Rosé sambil menatap Jungkook heran
"Bukan makanannya, Kamu yang tampak enak." Ucap Jungkook sambil mengiggit kecil apel yang ada dimeja.
Rosé bergidik ngeri, "Bukan berarti aku memelukmu maka aku jatuh cinta padamu, Aku masih ingin kabur dari sini." Ucapnya sambil berusaha mengontrol detak jantungnya.
"Jangan seperti itu padaku atau kau akan menyesal, Baby Girl?"
Lagi-lagi Rosé dibuat goyah oleh Jeon Jungkook, Dia tidak boleh menyukai Jungkook karena Jaehyun menunggunya.
Rose merotasikan matanya dan meninggalkan meja makan, "Aku mau mandi."
Jungkook hanya mengganguk dan tersenyum, Ia mengode kepada manager untuk memantau cctv dirumah.
-
Sebaliknya, Roseanne tidak mandi.
Ia ingin mencari pintu belakang kemenangan Karena kalau dari depan pasti langsung tertangkap, Penjaga Jungkook berderet rapi didepan pintu depan.Ia menempelkan tangannya kepada tembok, Biasanya mafia seperti Jungkook akan dengan bodohnya menaruh pintu rahasia depan tembok.
Setiap dia telusuri tanpa tahu bahwa banyak orang yang sedang mengintainya lewat kamera.
Tiba-tiba, Suatu pasang tembok sangat ganjal. Seperti ada sesuatu didalamnya!
Rosé pun langsung mendekati tembok itu dan memukul-mukulnya dengan pelan karena ia tak tahu dimana tombolnya.
Tembok itu pun terbuka dan terlihatlah jalanan lorong yang cukup terang karena matahari yang menyinari masuk, Rose pun dengan segera masuk dan menutup kembali tembok itu.
'Pintu rahasia ke 3 menuju keluar!'
Setelah mendapat pemberitahuan tersebut, Jungkook pun dengan santai menuju pintu yang dimaksud.
'Pak tolong cepat!'
Jungkook memutar bola matanya dan berlari menuju pintu keluar tersebut, Pintu rahasia keluar memang sengaja dibuka agat menarik perhatiannya.
Jungkook menutup pintu tersebut dan lorong mulai gelap, Terlihatlah Rose yang sedang berlari.
Mata Rosé langsung menangkap Jungkook yang sedang berdiri melihatnya dengan tajam.
Rosé diam, Tampak takut dengan tatapan Jungkook yang seperti membunuhnya pelan.
"Are you lost, Baby girl?" Ucap Jungkook didepan wajah Rosé.
"Kamar mandi bukan disini." Jungkook mengangkat sebelah sisi bibirnya.
Jungkook menaruh tangannya dileher Rose seperti gaya ingin mencekik, "Kamu terlihat sangat hot ditanganku."
Rosé menutup matanya karena ia kira Jungkook akan mencekiknya.
"4 Tangan cukup?" Ujar Jungkook lagi.
Rosé hanya terdiam sambil menutup matanya, Ia mengira bahwa ini adalah akhir ajalnya
"Atau kau mau adikku?"
"Jawab!" Ucap Jungkook agal membentak karena Rosé sedari tadi hanya diam, Ia tampak berbicara dengan patung sekarang.
"Saya sudah bilang jangan main-main."
Lagi-lagi Jungkook membuka celana pendek Rosé dan memasukkan 3 Jarinya, Seperti yang ia katakan.
Gerakan Jungkook sangat tiba-tiba sehingga Rosé bahkan tak bisa menghindari dari kekangan tangannya.
Tangannya yang berada di leher Rosé berpindah menahan punggung Rosé agar tidak jatuh.
"ahhh hmmm" Ucap Rosé agak tertahan karena tak ingin membuat ini lebih jauh.
Jungkook terus bermain dibawah sana, Saat jarinya mulai terhimpit oleh dinding vagina Rosé, Ia pun melepasnya.
Ia mengusap vagina Rosé dari luar dan mencubit klitoris wanita tersebut."Aku tak akan jauh-jauh karena belum mendapat izin darimu." Kata Jungkook dengan mukanya yang menggoda.
"Jungkookhhh.. Kumohon lakukan..." Ucap Rosé menahan tangan Jungkook untuk pergi.
"Please..."
-
Dikit dulu ya💅🏻 Sabar tunggu chapter lainnya😌👌🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
365 days [rosekook nc]
FanficRose mempunyai waktu selama 365 Hari untuk mencintai pasangan yang dijodohkan ayahnya.