Bab 3 Ikhlas

100 5 0
                                    

________🌸_________

"Ketika kamu berlebihan berharap pada seseorang, maka Allah akan timpakan padamu pedihnya harapan-harapan kosong. Allah tak suka bila ada yang berharap pada selain Dzat-Nya, Allah menghalangi cita-citanya supaya ia kembali berharap hanya kepada Allah SWT."
~ Imam Syafi'i ~

_________🌸__________

Hari berganti hari minggu pun berganti minggu, namun Arum masih belum bisa melupakan kejadian yang menggoreskan luka di hatinya. Sejak kejadian itu arum menjadi sangat jarang berkomunikasi dengan Lina. Jangankan menyapa tersenyumpun seringkali terpakasa itupun karena Arum tidak ingin menyakiti perasaan orang lain karena sikapnya. Sekalipun dia adalah orang yang telah menyakitinya.

Ting...ting...!! Suara notif ponsel Arum

Lina
P

Arum hanya melirik ponselnya melihat notif dari Lina. Belum ada satu menit ponsel Arum berbunyi lagi. Kali ini akhirnya Arum mau menjawab pesan dari Lina karena merasa risih dengan suara notif ponselnya.

Lina
Assalamu'alaikum Arum

Arum
Waalaikumussalam warohmatulloh

Lina
Rum lo kenapa sih kok jadi berubah gini ke gue, sejak permasalahan kita waktu itu, lo jadi dingin dan cuek banget ke gue. Kan gue udah minta maaf ke lo dan lo juga udah maafin gue kan waktu itu.

Lina
Rum kita kan sahabatan masa iya kita marahan sampe selama ini, gue tau kok lo orangnya baik dan gak pendendam. Setidaknya kalo lo gak suka ke gue atau masih marah ke gue bilang, jangan malah ngediemin gue pake pindah tempat duduk juga.

Lina mengatakan semua unek-uneknya selama Arum mencoba menjauhinya.

Arum
Aku berubah?
Iya aku memang berubah, tapi berubah menjadi lebih baik lagi. Dan masalah meminta maaf kamu udah aku maafin kok seriusan.

Arum
Tapi untuk masalah sakit hati perlu waktu untuk menyembuhkannya gak bakal secepat apa yang kamu kira Lin. Perlu waktu, mungkin nanti ada saatnya aku bisa kembali seperti Arum yang kamu kenal dulu. Sahabat ...hemm sahabat yang sesungguhnya gak bakal nusuk sahabatnya sendiri dari belakang.

Lina
Loh kok jawaban lo gitu Rum?
Berarti lo belum maafin gue dong?
Dan kenapa kalo lo udah maafin gue, lo masih aja dingin dan cuekin gue, kenapa Rum?
Sekali lagi gue minta maaf ke lo karena udah diem" deket sama iqbal tanpa sepengetahuan lo. Tapi cinta gak tau kapan dan dimana datangnya Rum, gue pun gak tau kalo akhirnya bakal kaya gini.

Arum
Kamu bakal tau semua jawaban dari semua pertanyaan yang kamu tanyakan tadi, kalau kamu sudah merasakan apa yang aku rasakan selama ini.

Arum langsung mematikan ponselnya dan meletakannya di dalam laci meja belajar miliknya.
Selama membaca dan menjawab semua pesan dari Lina, arum tak henti-hentinya terisak, tangisnya tak dapat terbendung lagi.

Begitupun dengan Lina yang merutuki dirinya karena kebodohannya menyembunyikan hal seperti ini. Dia terus menangis didalam kamarnya tanpa henti.

Kesokan harinya saat bangun dari tudurnya Arum kaget dengan matanya yang bengkak akibat semalaman ia menangis.

"Arum nak, nanti jangan lupa ya anterin kue ke tokonya pak H. Mahmud yang di dekat sekolah TK itu!" perintah bunda Arum tanpa melihat Arum, saat membereskan cup-cup kue yang akan di jual.

Cinta di Ujung SajadahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang