D E L A P A N

75 58 23
                                    

⚠typo bertebaran


Jam menunjukan pukul lima sore duo sejolin ini ah maksud nya dava dan ara sedang berada di mall kedua nya memutus kan untuk menonton bioskop, Tadi mereka sempat ke caffe sebentar untuk mengisi perut mereka yang lapar.

"masih ada waktu dua jam lagi lo mau kemana dulu?" tanya dava.

"timezone,yuk!" seru ara dengan semangat, ara sangat-sangat rindu main di timezone.

"Timezone?"tanya dava bingung dikira nya ara akan mengajak belanja segala macam kebutuhan cewek,seperti cewek dimasa lalu  yang sudah menggores kan luka dihati nya, ah sudah lupakan saja dia.

"Iya boleh kan?" jawab ara dengan puppy eyes nya.

Dava gemas melihat ara yang memasang puppy eyes itu tak tahan untuk mengacak rambut panjang bergelombang dibawah nya, yang membuat sang empu menggerutu.

_••_

"Eh ciwi-ciwi lo pada mau beli apaan si lama banget, udah setangah jam nih kita disini keburu abis tiket nya kan."omel Raka kepada tiga cewe siapa lagi kalo bukan kanaya,agatha,liona yang sedang memilih entah raka pun tak tau namanya.

Mereka, yah raka,devan,brian,dan ketiga cewe sedang berada mall yang sama dengan dava dan ara.

Tadi nya para ke tiga cewek itu berencana kumpul dirumah agatha tapi tidak jadi karna diajak oleh ketiga pria yah yang gak tampan-tampan banget lah.

"Lo bisa diem gak?Setangah jam gue denger lo ngomel mulu kek emak-emak kosan." kesal kanaya, mulut nya raka itu seperti perempuan,tidak bisakah ia berenti ngomong sebentar.

"Udah lo diem aja,dari pada di amuk kembaran gue." ujar devan sambil menepuk pelan pundak raka yang ada di sebelah kiri nya. Oh iya guys inpo sikit jadi devan dan kanaya itu  kembar tapi tidak indentik.

"lagian juga jam tayang nya masih lama." lanjut devan.

"Kalo tiket nya abis gimana ibab?"

"Gue udah pesen online" bukan devan yang jawab tapi Brian si muka datar yang jawab.Raka yang mendengar nya menghela nafas lega.

"Dah yuk ah ke kasir kita bayar."ajak agatha, dan di ikuti oleh ke lima temenannya.

"Bayarin punya gue tuh van." ucap kanaya santai sambil menujuk belanjaan nya dengan dagu.

"Simonyet,emang lo kaga bawa duit apa?"

"Bawa,tapi kalo ada lo kenapa gue harus bayar,dah cepet kasih duit nya kasian pada ngantri."

"Anj- yaallah maapin" umpat devan tertahan dan diganti kan dengan nya mengelus dada sabar, apa ini yang bikin ia tepos karna selalu mengelus dada?.

"Cus geng kita ke bioskop sekarang" ajak kanaya layak nya bos diantara mereka. Yang ingin sekali raka menjitak kepala nya tapi sayang ia tidak berani karna kanaya kalo sudah mengamuk,seram nya melebihi singa yang mengaung, ck raka ini lebay sekali.

Di pertengah jalan menuju bioskop, mereka melihat dava dan ara yang sedang berjalan sambil bergandengan tangan kaya mau nyebrang.

"DAVA!!" teriak raka yang membuat mereka jadi pusat perhatian karna suara melengking raka. Dengan kesal devan menjitak kepala teman nya yang kebetulan ada di samping nya.

"Monyet siah, kenapa gue di jitak?" tanya raka sambil mengelus kepala nya yang sakit karna di jitak.

"Lo malu-maluin kenapa harus teriak?"

"DAVA!!" raka tidak menjawab perkataan devan, ia malah berteriak lagi membuat sang empu yang diteriaki menoleh kearah mereka.

"Anjeng, tuh bocah malu-maluin gue" kata dava, yang membuat terkekeh kecil.

"Samperin yuk,dari pada dia neriakin gue lagi" tambahnya dan berjalan menuju mereka.

Setiba di depan mereka, dava langsung menginjak kaki raka dengan kesal.

"Aww, ibab ngapa gue di injek sih?"

"Lo bisa gak, jangan pake teriak-teriak kaya tadi? Gue malu anjir" kesal dava, bayangkan saja guys raka teriak ditengah ramai nya mall, memang ia kira mall itu punya bapak nya?.

"Yah maap, reflek doang tadi" ucap raka sambil menggaruk rambut belakangnya padahal tidak gatal sama sekali.

"Lagian lo ngapain di sini? Biasa nya pada nge game" tanya dava sambil memandang mereka semua.

"Harus nya gue yang nanya, kenapa lo ada disini ama anak baru pula. gue telpon kaga diangkat-angkat" tanya balik raka kepada dava sambil memandang dava dan ara.

"Mau nyopet gue disini bareng ara, lo mau ikut?" jawab dava ngasal, dan membuat nya mendapat pukulan kecil dari ara.

"Wah mau dong, itung-itung nambahin tabungan" ucap raka dengan semangat, ckck jika membahas soal uang ia selalu semangat seperti ini.

"Dasar manusia minus akhlak" brian yang sedari tadi diam memperhatian mereka akhirnya membuka suara.

"Iri bilang bos"

"Ngapain gue iri ama lo."

"Yayaya terserah sultan aja."

"terus kenapa lo berdua ada disini?" tanya kanaya sambil menujuk kearah dava dan ara.

"Pegangan tangan lagi, kaya mau nyebrang aja." lanjutnya. Dengan reflek ara melepas tangannya dari gengaman dava.

"Iya tuh, kenapa lo ada di sini ra, tadi lo bilang gak bisa main kerumah gue?" tambah agatha penasaran.

Ara mengedik kan bahu sambil menjawab "Panjang cerita nya."

"Yaudah ceritain" ucap ketiga cewek itu serempak. Kompak sekali ya mereka

"Males ah, gue mau maen ke timezone aja,yuk dav" kata ara sambil menyeret dava pergi dari hadapan mereka-mereka semua.

"Dah"teriak ara sambil melambaikan tangan tanpa menoleh ke arah mereka, yang membuat ke tiga cewek itu menahan kesal.

"susulin aja skuy,kepo gue ko dia bisa deket begitu, padahal baru kenal tadi pagi doang." ujar Devan yang dianggukin meraka semua. mereka sudah melangkah sebelum akhirnya menghetikan langkah nya karna pertanyaan dari brian.

"Siapa yang mau cetak tiket nya kalo kalian semua nyusul dava?" tanya nya sambil bersambil melipat tangan nya di depan dada.

"Lo aja berdua sama liona, gih sambil pedekat." jawab kanaya, dan mendorong pelan liona kearah brian,setelah nya mereka langsung lari menyusul dava tanpa mendengar protes dari liona.

"Eh tunggu!" teriak liona dan hendak menyusul mereka sebelum brian menahan lengannya.

"Lo ikut gue aja" ucap brian setelahnya brian menautkan tangannya dengan tangan liona dan membawa nya pergi menuju bioskop , membuat liona menunduk malu dengan pipi bersemu merah.

-------
Tbc.....

••••
Ngaco gak guys cerita aku? Hehe menurut ku sih agak ngaco yaa😅 mohon dimaapin ya karna gak jago ngarang cerita.

Makasih banyak yg udah mau baca.
Jangan lupa klik bintang yang ada dipojok kiri:))

Satu kata untuk part ini?

Kata kalean yang cocok jdi cast untuk ara siapa ya?

See you and stay the story!

DAVARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang