Chapter 1 : First Meet

1.7K 309 50
                                    


Drrrt drrrt

Surai raven di balik selimut tebal itu bergerak. Erangan dari pria yang tertidur dengan posisi telungkup itu teredam di bantal empuknya. Tangannya bergerak mencari ponselnya yang bergetar di bawah bantal.

Call Incoming from Ibu

Sepasang mata onyx itu memutar malas. Ia bangkit dan menggeser tanda merah— menolak panggilan itu. Setelahnya ia membuang ponsel ke ranjang dan memungut kaos di lantai lalu berjalan keluar dari kamarnya sambil memakai kaos dan menguap malas.

Robot vacum cleaner menghampirinya ketika ia baru saja turun dari lantai dua. Mesin itu mengikuti jejaknya yang hendak masuk ke dapur.

"Good morning" sapanya

Ia membuka lemari pendingin lalu mengambil sayuran dan tahu mentah. Matanya melirik robot Al berbentuk seperti kotak tisu di atas pantry. Ia mulai mengambil pisau untuk mengiris sayuran dan tahu tadi.

"Aria. Naikkan suhu ruangan dan matikan semua lampu."

"Suhu ruangan dinaikkan normal 29 derajat celcius. Lampu seluruh ruangan telah nonaktif." ucap robot Al itu.

Setelah selesai mengiris. Ia menyalakan kompor indikator lalu mengambil panci dari lemari double top dan meletakkannya di atas kompor indikator. Dengan cepat ia mengambil teko lalu menuangkan air ke dalam panci setelah itu ia memasukkan semua bahan yang sudah di irisnya tadi ke dalam panci kemudian menutup panci itu.

"Cctv aktivasi. Cctv aktivasi. Radius 20 meter. Mobil sedan dengan plat xxxx memasuki gerbang." lapor robot Al itu ketika menangkap sesuatu dari cctv di depan rumah.

Pria itu mendengus. Ia mengambil toples berisi bumbu dengan sendoknya lalu  menuangkan tiga sendoknya ke dalam panci. Setelahnya ia menutup kembali toples lalu mengaduk sup di panci yang kini mendidih dan menguapkan aroma khas yang membuatnya tak sabar untuk menikmati.

"Sasuke! Buka pintunya"

Suara dari interkom pintu membuatnya menoleh lalu menutup panci itu. Ia keluar dari dapur dengan langkah santai.

"Ck. Teme. Kenapa lama sekali?!" Seru pria bersurai kuning jabrik ketika pintu telah terbuka.

Sasuke hanya bergumam samar lalu berjalan masuk tanpa menyahutinya. Pria tadi mengekorinya dari belakang "Kau tidak ke kantor ya hari ini? Bagaimana kalau kita ke klub? Sai bilang dia akan mentraktir kita"

Sasuke mematikan kompor indikator lalu mengambil mangkuk dari lemari dapur dan mengisi penuh mangkuknya dengan sup dari panci di atas kompor tadi.

"Woah aku minta ya Sasuke? Tadi tidak sempat sarapan." cengiran pria itu membuat Sasuke mendengus.

"Ambil saja. Masih banyak juga." ucapnya lalu duduk di kursi pantry.

"Naruto. Hari ini aku akan ke kantor mungkin lembur." Tambahnya lalu menyuapi sup ke dalam mulutnya.

"Heh? Yang benar saja? Tiga bulan belakangan ini kau lembur terus!" Naruto, pria bersurai kuning itu duduk di hadapannya dengan mangkuk berisi sup buatan Sasuke.

"Aku bukan pria pengangguran sepertimu dan Sai. Maaf saja."

"Cih. Aku berharap bibi Mikoto kembali mendesakmu untuk menikah!" Ketus Naruto lalu menyuapi sup ke dalam mulutnya.

Sasuke menghentikan makannya lalu menatap malas Naruto. "Ibuku bahkan memberi saran gila dengan mencoba kencan online. "

Naruto terbatuk batuk lalu meraih gelas berisi air mineral dan meneguknya cepat.

Married? Oh No! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang