05

204 43 5
                                    

Maaf jika banyak typo🍎


💌💌


Entah sudah berapa hari seorang Hwang Hyunjin itu terus bersikap manis pada SinB. Tetapi respon kakak kelasnya itu sungguh membuat Hyunjin jadi makin penasaran. Tak seperti pada awalnya, SinB kini malah jutek padanya.

"Sebenernya semenarik apa sih tuh kakel, ampe lo nekat deketin?" Han penasaran.

"Iya, menurut gue, mantan lo lebih cantik," Felix melirik seorang gadis yang merupakan mantan kekasih Hyunjin.

"Wonyoung?" Changbin mengikuti arah pandang Felix.

"Siapa lagi. Bos kan cuma punya satu mantan," ujar Felix.

Hyunjin hanya diam tak menanggapi. Laki-laki itu juga menatap kearah gadis yang pernah mewarnai hidupnya. Sayang, karena sebuah pilihan ia harus mengakhiri hubungannya.

"Flashback bro?" Ledek Changbin dan membuat Hyunjin mengalihkan pandangan ketika sang mantan menatapnya.

"Gue duluan," ujar Hyunjin, lalu menjauh.

"Pergi dia," ujar Han dan melanjutkan makannya.

Bayangan tentang Wonyoung itu harus ia buang jauh-jauh. Ia harus fokus untuk mendapatkan kakak kelas itu.

Dari kejauhan, pandangan Hyunjin menemukan satu titik dimana ada seorang perempuan tengah berdiri dibawah teriknya sinar matahari. Membuat Hyunjin dengan santai menghampirinya.

"Panas ya?" Ujarnya dan membuat perempuan itu melihat kearahnya.

"Lo lagi, lo lagi. Heran gue," kesal SinB.

"Kenapa?"

"Bosen gue liat lo mulu!" SinB mengalihkan pandangannya.

"Ngapain disini?" Tanya Hyunjin.

"Bukan urusan lo!" Ujar SinB.

"Oh," hanya itu respon yang Hyunjin berikan. Tetap dengan tangan yang berada di kedua saku celananya, Hyunjin masih berdiri disamping SinB. Membuat gadis itu merasa terganggu dengan kehadirannya.

Hyunjin menyadari, hanya saja ia suka melihat SinB saat perempuan itu berekspresi kesal. Menurutnya itu sangat menyenangkan.



💌💌




"Lo ngapain sih disini? Mending minggir sana!" Usir SinB.

"Lo sendiri? Ngapain panas-panasan disini?"

"Kan gue udah bilang, bukan urusan lo!" Kesal SinB.

"Berarti gue disini juga bukan urusan lo,"

SinB kesal bukan main. Sepertinya laki-laki bermarga sama dengannya itu pandai membalikkan keadaan. SinB disini kan sedang menunggu Rowoon. Jam segini laki-laki itu harusnya sudah pulang, dan biasanya lewat sini.

Ya, katakanlah SinB kelewatan. Tetapi yang namanya kagum itu sudah menjadi dominasi di dirinya saat melihat Rowoon. Makanya, ia senekat ini agar bisa lebih dekat dengan laki-laki tinggi nan tampan itu.

Tak lama, laki-laki yang ia tunggu itu lewat. Dan seperti dugaannya, Rowoon pasti akan menyapanya dengan ramah.

"Loh, SinB?" Ujarnya, lalu menatal seseorang yang berdiri disamping SinB.

"Kalian ngapain disini? Nggak duduk lagi," ujar Rowoon.

"Gapapa sih kak, lagi nungguin Umji," SinB beralasan.

Hyunjin diam saja. Ia heran kenapa dengan Rowoon SinB ramah, tetapi dengannya tidak. Sangat aneh.

"Udah selesai kuliahnya?" Tanya Rowoon.

"Belum," baru saja SinB akan menjawab, eh Hyunjin malah mendahuluinya.

"Oh, kalo gitu duluan ya," Rowoon tersenyum dan meninggalkan mereka. Membuat SinB semakin kesal pada laki-laki yang satu ini.

"Lo apa-apaan sih! Gue udah selesai ya, mau pulang," ujar SinB.

Hyunjin menaikkan satu alisnya. "Kenapa nggak dari tadi?"

Seketika SinB gelagapan. Jika sudah begini, mau beralasan apa untuk menutupinya? Tidak mungkin kan SinB berkata yang sebenarnya pada laki-laki yang lebih muda darinya ini?

"Kenapa?" Hyunjin bertanya lagi.

"Ya, gue pengen santai disini dulu lah," jawab SinB.

"Nggak nungguin Umji?"

Mampus kau Hwang Eunbi! Itu alasanmu saat Rowoon bertanya, kenapa kau tidak ingat sekarang? Padahal baru beberapa menit lalu kau mengatakannya.

"Y-ya mak-sud gue itu! Gue pengen santai sambil nungguin Umji-eeh?" Tiba-tiba Hyunjin menariknya menuju ke arah parkiran.

"Mau ngapain?"

"Anter lo pulang," jawab santai Hyunjin.

"Gak mau!"

Bukannya berhenti, Hyunjin malah memberikan helm pada SinB.

"Pake! Gue tau, lo nggak nungguin Umji," ujar Hyunjin.

SinB masih terdiam. Tak ada pergerakan apapun dari gadis Hwang itu.

"Ck, ngode buat gue pakein?" Sindir Hyunjin dan membuat SinB langsung memakai helm itu sendiri.

Setelahnya, ia diantar pulang oleh pemuda Hwang itu.










T. B. C.
Jangan lupa votenya!🍎😉

Tentang Hati💌endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang