Chapter 2 : Kerja Bakti

24 6 0
                                    

Happy reading...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

04.45 AM

"Kak bangun! Aku mau mandi, lepasin pelukannya," suruh Shera, dari tadi malam sampai sekarang posisi tidur mereka gak berubah karena Seokmin yang terus melukin adeknya dan gak bisa dilepasin. Dan sekarang udah pagi, waktunya Shera siap-siap pergi ke sekolah, faktor rumahnya yang jauh dari sekolah jadi bangunnya subuh.

"Bentar lagi," kata Seokmin. Kalau kayak gini gak bisa sebentar, biasanya kalau kakaknya nemu posisi wuenak gak bakalan pindah posisi sampai dia ngerasa puas. Apalagi hari ini kakaknya gak ada kelas, pengennya sih Shera nyuruh kakaknya ngelepasin pelukannya tapi nanti ngambek lagi. Ya masa dia bolos cuman gara-gara kayak beginian.

"KAK! AKU MAU MANDI NANTI ADA UPACARA," teriak Shera sampai Seokmin kebangun dan pusing, padahal lagi enak-enaknya.

"Hari ini kan hari Jum'at, kenapa ada upacara?" tanya Seokmin terus akhirnya ngelepasin pelukannya. Mampus kan!

"Oh iya deng! Tapi hari ini kan ada KJ, gerbangnya juga ditutup jam setengah tujuh," kata Shera dan setelah itu dia langsung lari ambil handuk dan mandi. Seokmin yang dari tadi diam buat ngumpulin nyawa akhirnya pergi ke kamar mandi di dekat dapur buat cuci muka, lalu pergi ke dapur untuk masak sarapan.

20 menit berlalu. Shera udah siap dengan seragam olahraganya dan kakaknya juga udah selesai masak dan mereka berdua pun sarapan diselingi ngobrol berdua, iya tahu gak boleh makan sambil ngomong tapi entah kenapa hal itu justru menjadi keseruan bagi Shera, aneh emang. Setelah mereka makan, Seokmin mulai manasin motornya dan Shera yang sedang cuci piring, lalu langsung berangkat begitu mereka berdua sudah siap.

Saat diperjalanan Shera meneriaki Seokmin buat mampir ke minimarket dekat rumah mereka, "Kak, mampir ke minimarket dulu dong," eh Seokmin-nya malah gak kedengeran, akhirnya si Shera teriak,

"KAK! MAMPIR KE MINIMARKET DULU DONG!!" sial, telinganya Seokmin mau budeg rasanya. Untung gak ada orang lewat.

"GAK USAH TERIAK-TERIAK SEGALA, DEK!"

"Tadi udah pelan-pelan, tapi kakaknya aja yang gak kedengeran," kata Shera.

Oke, lebih baik kita skip saja saat Shera udah di depan sekolahnya.

Shera pun melepas helm-nya dan memberikannya ke Seokmin, saat itu banyak teman seangkatan bahkan kakak kelas ngelihat kakaknya dengan tatapan kagum karena kepopuleran kakaknya yang dulu juga pernah di sekolah ini dan juga Seokmin adalah anggota dari 97 liners.

"Eh itu Kak Seomin anggota 97 liners, kan? Gilaaaa makin hari makin ganteng aja,"

"97 liners apaan?"

"Itu loh geng cowok terkenal dari angkatan 85, cowoknya ganteng-ganteng pisan euy,"

"Emang bener kalo si Shera adeknya Kak Seokmin? Kok beda yah,"

"Katanya sih gitu,"

Harusnya tadi Shera naik bus atau angkot. Sebenarnya dia udah ngerasa bakal dibicarain kalau kakaknya yang nganterin, mana mereka berangkatnya agak kesiangan jadi gerbang sekolah udah ramai.

"Hari ini KJ-nya ngapain?" tanya Seokmin.

"Kemarin digrup angkatan KJ-nya senam, toh juga minggu kemarin udah kerja bakti," jawab Shera. Tapi kakanya justru buka jok motornya dan ngeluarin sekop sama gunting rumput kecil.

"Nih, bawa aja buat jaga-jaga," kata Seokmin.

"Gak usah Kak, tadi malam juga udah dikasih tau di grup chat," tolak Shera dan dia langsung masuk ke sekolah dan pergi ke kelasnya.

Sesampainya di kelas Shera langsung disambut teriakan sahabatnya, mana ngegas lagi.

"EH RA! LO BAWA ALAT KEBERSIHAN DOBEL GAK? GUE LUPA BAWA NIH!" teriak Gaeyeon terus ngguncangin pundaknya Shera. Shera sendiri pun bingung, kan hari ini senam kenapa jadi kerja bakti?

"Kan semalem dikasih tau kalo hari ini senam, kenapa lo nyariin alat kebersihan?"

"Eh! Lo gak baca gc tadi pagi, ya?" tanya Raelyn. Shera pun auto nge-power hpnya dan pas dibuka dia kaget banget begitu ada perubahan jadwal yang katanya hari ini disuruh kerja bakti karena sekolah mereka katanya jadi perwakilan lomba kebersihan sekolah se-provinsi.

"What the-- tadi gue dikasih kakak gue sekop sama gunting rumput, cuman gue tolak karena gue pikir hari ini fix senam sehat," ucap Shera dengan nada datar, gak panik atau takut apalagi khawatir. Soalnya dia pikir kalau yang nggak bawa alat kebersihan nggak hanya 1 atau 2 orang aja, bisa lebih. Toh juga selama dia sekolah disini, dia belum pernah kena skor jadi aman-aman aja pikirnya.

"Kok lu gak panik sih?" tanya Hyunjin, teman sekelasnya. Beda lagi sama Hyunjin, dia malah panik dan takut banget karena sama-sama gak bawa alat kebersihan.

"Santuy ae, Jin. Lu kan juga belum kena skor kan? Itung-itung nambah pengalaman rasanya dihukum," semua teman sekelasnya pun kaget, ada yang kaget karena ngerasa apa yang diomomgin Shera itu gak baik buat dicontoh, ada juga yang kaget dan senang karena ucalan Shera ada benarnya.

"Yaudah lah, gue pasrah," kata Gaeyeon.

"Nah gitu dong temenin gue," kata Shera.

Pas banget time-nya kebetulan bel masuk udah bunyi dan semua siswa langsung pergi ke lapangan, untuk yang tidak membawa alat kebersihan akan diberi barisan sendiri di depan lapangan sekolah dan ternyata ramalan Shera benar, gak hanya 1 atau 2 orang yang dihukum, bahkan kalau dijumlahkan bisa jadi sekelas bareng. Tapi yang bikin Shera sama semua orang kaget karena Hendery yang notabene-nya anak pintar dan rajin dari kelas 11 IPA-3 ternyata ikut maju karena gak bawa alat kebersihan.

"Gila! Gue gak percaya ternyata serajin-rajinnya Hendery bisa lupa juga yah," kata Gaeyeon.

"Namanya juga manusia, tak pernah luput dari kesalahan dan lupa,"

Dan selama siswa-siswi lainnya bersihin sekolah pakai alat kebersihan masing-masing, mereka yang nggak bawa alat kebersihan pun diberi skor 5 dan mungut sampah menggunakan tangan kosong. Shera dan Gaeyeon pun dapat bagian memungut sampah di dekat kantin yang kebetulan banyak sampah berserakan.

"Yeon, lu mungut sampahnya gue yang kumpulin oke," ajak Shera dan Gaeyeon pun nggak setuju. Enak kali itu anak tinggal ngumpulin doang.

"ENAK AJA LU!"

Tiba-tiba Hendery ada di samping Gaeyeong dan tersenyum ke mereka berdua, "Yaudah gak apa-apa, biar gue yang mungutin kalian yang kumpulin ya."

"Eh Hendery, salken yah gue--"

"Shera sama Gaeyeon kan, anak IPA-1, gue tahu kalian kok," kata Hendery sambil senyum manis, semanis gula.

"Oh ok, tapi emang gak apa-apa kalau lo yang mungutin, mending gue sama Shera aja Der," tawar Gaeyeon ke Hendery.

"Atau mending lo yang mungutin, gue yang ngumpulin sampahnya sama si Dery," tawar Shera ke Gaeyeon, baru aja Gaeyeon protes Hendery langsung setuju sama ajakannya Shera ini.

"Wah gak adil ini namanya, masa gue yang mun--"

"Brisik!" protes Shera.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

Double update karena lagi niat :)

Brother? - Lee SeokminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang