Love Takes Revenge

chapter 2

 

Setelah menunggu 3 minggu pengumuman hasil ujian akhirnya keluar, Jia diterima di Universitas Kyunghee sesuai pilihannya. Bukan hanya Jia, Chami juga turut merasa bahagia akan berita kelulusan adiknya dan hari ini berniat mengajak Jia ke mall untuk berbelanja segala perlengkapan kuliah adiknya itu, sekaligus membeli pakaian. Semua pakaian Jia sudah lusuh ketinggalan trend. Chami tidak mau adiknya diejek ketinggalan zaman, pengalaman dulu mengajarkannya agar adiknya mendapat perlakuan yang pantas.Belanja pakaian Jia bukan lagi masalah berat ,apalagi setelah Chami bekerja di salah satu perusahaan kosmetik luar yang membuka cabang dikorea dan kemungkinan akan segera naik jabatan.

Jia wanita polos jarang mempermasalahkan pakaian,hal terpenting jangan sampai kedinginan terutama telanjang. selagi pakaian tersebut masih layak pakai melindungi tubuhnya dia akan tetap mengenakannya itulah prinsipnya. Prinsip ini dibangun karena kondisi keluarga tidak sekaya kerabatnya yang mampu membeli pakaian mewah, hanya waktu tertentu saja Jia membeli pakaian baru, mengingat ibunya selalu berpesan untuk berpenampilan sederhana sesuai kemapuan saja. Lagian Jia selalu mendapat pakaian dari kakaknya meskipun bekas tapi modelnya berbeda dari pakaian orang-orang seusianya dilingkungan itu. Namun, disisi lain Chami merasa sedih harus memberikan barang bekas sekaligus bersyukur memiliki adik pengertian yang memahami kondisi ekonomi keluarga. Itu sebabnya Chami berusaha menebus segalanya, memberi perhatian dan menjamin finansialnya Jia tidak akan kekurangan lagi.

Chami menarik Jia memasuki toko tempat biasanya dia berbelanja

" Jangan terlalu terpesona, nanti lama-kelamaan kamu juga akan bosan dengan namanya mall, apagali ketika tidak punya uang" menangkup pipi adik perempuannya

" sekarang pilih pakaian yang kamu mau" perintahnya ikut memilih

Jia menggangguk dan mulai memilih pakaian sesuai seleranya. Jia lebih sering mengenakan jeans dan kaos dibanding gaun karena itu lebih simple dan nyaman. Gaun digunakannya hanya ketika ibadah ke gereja. sedangkan kakaknya lebih didominasi aura feminim. Dulu ketika Gong Eun mengandung Jia, ayahnya berharap dia adalah seorang laki-laki, Namun bukan kehendak ayahnya yang harus jadi, semua sudah diatur yang di Atas, menitipkan seorang putri kembali hadir dalam keluarganya. Ada cerita mengatakan bila keluarga mengharapkan kehadiran seorang anak laki-laki tapi yang lahir adalah perempuan maka anak perempuan tersebut akan memiliki sedikit banyaknya sifat laki-laki . Meskipun tidak semuanya benar,tergantung kepercayaan masing-masing orang

Setelah selesai belanja semua keperluannya, mereka langsung pulang. Awalnya Chami sudah memperkirakan akan mengeluarkan uang yang banyak,bahkan sudah membuat target pengeluaran untuk adiknya itu, tapi setengah dari yang sudah diperkirakan tidak habis, Jia malah hanya membeli 7 pasang pakaian saja, jia bilang untuk apa pakaian banyak, lemari penuh, alasan yang paling mengggemaskan semakin banyak pakaian maka cucian kotor akan semakin sering menumpuk dan dia tidak mau hal itu terjadi.

*******

Selesai melakukan Video call dengan ayahnya, Jia mengembalikan ponsel kakak perempuannya itu. Jia sering menangis merindukan ayahnya, malam keduanya sejak di seoul dihabiskannya menangisi  ayahnya. Terbiasa selalu bersama setiap hari, ketika tiba-tiba melakukan aktivitas tanpa ayahnya membuatnya merasa kehilangan sesuat. Video call tidak cukup mengobati rasa rindunya, itulah tantangan pertama ketika merantau meninggalkan orang yang paling disayangi.

Karena besok hari pertamanya memasuki perkuliahan Jia menyusun segala keperluannya, hari pertama memang mendebarkan sebisanya mungkin jangan sampai terlambat.

Ketukan pintu terdengar " kamu mau tidur?" Tanya chami

Jia yang sedang sibuk memasukkan buku ke ranselnya menoleh kearah pintu " sebentar lagi, masih mengurus ini" matanya menunjuk pekerjaanya