Pagi itu langit cerah seolah menyambut kedatangan pria itu untuk pertamakalinya di Indonesia. Burung-burung camar yang berterbangan juga cukup menambah indahnya suasana pagi itu. Suatu pagi di pantai Pasir Kuning tempat di mana banyak keluarga mengabiskan hari untuk bersenang-senang menghirup udara pantai yang pasirnya indah dan tak terlupakan.
Pagi itu pengunjung pantai yang tak disibukkan dengan rutinitas kantor atau kewajiban sekolah bermain-main di pantai ini untuk membuat istana pasir atau sekedar berfoto selfie untuk menambah postingan baru di media sosial mereka.Di tepi ujung sebelah kanan, tepat di sekitar bebatuan besar itu, terdamparlah seorang pria oriental dengan kondisi yang sangat memprihatinkan namun tidak mati. Mengenaskan namun tak ada banyak bekas luka ditubuhnya kecuali di ubun-ubun kepalanya. Tak ada yang bisa melihat bekas luka itu kecuali dirinya sendiri yang merasakan kesakitan teramat sangat. Luka itu perlahan pudar setelah dirinya terombang-ambing di selat Malaka selama tiga hari, namun rasa sakitnya belum pudar.
Pria oriental berwajah tampan itu tak ingat apa-apa kecuali ia tersadar ketika dirinya hampir mati tenggelam di tengah lautan dan berenang pelan-pelan mencari daratan. Selama tiga hari termasuk pingsan dua hari akhirnya ia terdampar di pantai yang indah ini. Pria itu tergeletak lemah dan disapu pelan oleh ombak. Ia masih memegangi kepalanya yang masih sakit.
"Arrghh!' pekiknya pelan sambil menahan sakit.
Ia memegangi kepalanya sambil merintih kesakitan. Ia masih tak bisa mendudukkan tubuhnya. Ia masih lemah, haus dan lapar. Lalu ia mencoba meraba tangannya yang bergambar tato naga terbang dan mencabut pecahan beling yang menancap di lengannya. Lagi-lagi ia merintih kesakitan tetapi ia berhasil membuang pecahan beling berukuran kecil dari tangan bagian sikunya yang bergambar naga itu.
"Ah!!" akhirnya ia merasa lega setelah melepaskan penderitaan.
"Di mana ini? aku seperti pernah ke tempat ini?" ia mencoba-coba mengingat tempat ini. akhirnya ia mencoba duduk di atas pasir sementara ombak masih setia menyapu celana jeans hitamnya.
Pria itu mencoba mengingat-ingat tempat ini. Matanya menyapu sekeliling pantai nan indah itu, lalu matanya terhenti pada tulisan WELCOME TO PASIR KUNING BEACH.
"Di mana ini?" lagi-lagi ia membatin.
"Aku akan ke mana? Aku lupa?" katanya dalam hati.
Ia kembali mencoba mengingat-ingat tempat ini. tempat ini sungguh seperti dalam mimpinya selama pingsan terombang-ambing di tengah laut. Dalam mimpi itu ia berjalan di pantai ini banyak orang yang menatapnya juga banyak anak-anak membuat istana pasir pantai dan bermain layang-layang. Dalam mimpi itu ia juga berjalan dan memasuki sebuah rumah sederhana dengan desain modern.
"Apa ini yang namanya mimpi menjadi kenyataan?" lirihnya.
Ia mencoba bangkit berdiri dan mencoba berjalan pelan menyisir tepi pantai sama seperti visual dalam mimpinya. Dengan tubuh lemah itu ia berjalan pelan tanpa tujuan yang jelas. Ia melihat orang di sekitarnya yang jauh berbeda dengan dirinya. Orang-orang di sekitarnya memiliki warna kulit tan dan berambut hitam. Mata mereka juga berbeda dengan matanya yang bisa dikatakan sipit.
Ia mencoba beramah-tamah dengan tersenyum pada pengunjung pantai yang kini menatapnya sinis. Diantara pengunjung itu ada juga yang menatapnya nanar penuh kebancian. Pria itu pun memperhatikan dirinya sepertinya tak ada yang salah dari fashionya yang hanya memakai kaos ketat hitam dan celana jeans hitam yang terlihat kotor dipenuhi pasir pantai.
Perawakannya yang sangat tinggi, berkulit putih bermata sipit dan sangat goodlooking itu membuat spekuliasi pengunjung pantai bahwa dia adalah tenaga kerja asing yang sangat tidak diinginkan keberadaanya. Penampilan dan ketampanan wajahnya justru dikira sebagai perebut lapangan kerja yang seharusnya diisi oleh kaum pribumi.
"Tenaga kerja asing!" bisik seorang ibu pada ibu di sebelahnya.
"Iya, sepertinya," jawab ibu yang lain.
Pria itu tak menanggapi bisik-bisik orang di sekitarnya karena ia tak mengerti bahasa yang dilontarkan ibu-ibu itu ataupun temannya. Pria itu juga tak tahu kalau penampakan dirinya untuk saat ini dianggap sensitif dan menjadi perdebatan. Ia tak tau semua, ia tak tahu apa-apa. Akhirnya ia berjalan lurus sejauh dua kilometer sampai akhirnya ia menemukan rumah kecil yang layaknya dikatakan villa, karena rumah itu menghadap pantai.
Pria itu ingat sekali kalau rumah ini adalah rumah yang ada dalam mimpinya. Apakah ini adalah ilham dari Yang Maha Kuasa atas dirinya yang terombang-ambing di tengah lautan? Entah lah. Lalu setelah berpikir cukup lama ia memutuskan mencoba membuka pintu dan beruntung pintu itu tak dikunci.
Ia mencoba masuk ke rumah yang ada dalam mimpi itu ia mengamati satu persatu ruangan yang ada. Lalu ia mencoba berjalan ke dapur dan beruntung ia menemukan makanan di dalam kulkas. Tanpa berpikir panjang ia mengambil makanan itu dan minuman kaleng. Setelah tiga hari berjuang antara hidup dan mati akhirnya ia bisa menikmati makanan di tempat ini.
Ia memilih makanan yang tak asing baginya yaitu "Samyang" instan yang mana penyajiannya cukup diseduh dengan air panas. Lalu ia mengambil minuman kaleng bersoda dan segera meminumnya. Tak hanya itu, semua snack dan buah-buahan yang ada di dalam kulkas juga sudah ia lahap. Pria itu sangat lapar dan haus, ia menangis bahagia setelah menemukan makanan di dalam lemari es. Baginya makanan itu sangat berharga dibandingkan emas atau berlian sekalipun.
Setelah puas menghabiskan makanan pria itu lantas ke kamar mandi membersihkan tubuhnya. Ia merasa sangat nyaman hingga ia lupa kalau rumah ini bukan rumahnya, hanya rumah yang ada dalam mimpi saja. Setelah mandi ia mencoba membuka isi lemari kamar utama dan ia mendapatkan kaus oblong berwarna putih yang muat dipakainya. Sebagai pengganti celananya yang basah ia memakai sarung yang ia ikatkan dipinggang seadanya. Lalu ia membenamkan tubuhnya di atas tempat tidur berukuran double. Ia kembali istirahat untuk memulihkan dirinya yang sangat lemah.
Cast :
Cowok misterius yang bangun dari tidurnya dan lupa segalanya bahkan nama sendiri lupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Oppa Korea (Sudah terbit)
ChickLitGimana sih rasanya pacaran sama orang Korea? Pasti seru sekali apalagi kalau ganteng, lalu hilang ingatan. Wah bisa ngaku-ngaku jadi pacarnya nih. Nara wanita pekerja keras yang sangat tekun dengan pekerjaannya tiba-tiba mendapati seorang pria asin...