one shoot jenlisa

you don't know

Siaall...

Sial...siaall.. siaallll..

Aku gagal lagi, aku gagal untuk ntah yang keberapa kali lagi..

Aku sudah berusaha, bahkan aku sudah mengeluarkan semua kemampuanku, tapi tetap saja, kemampuan pria tua itu sungguh tidak bisa diragukan.

Ancamannya waktu itu sungguh benar-benar dibuktikannya.

Dia bersumpah akan memblokir semua aksesku untuk mendapatkan pekerjaan, dengan kekuasaannya dan berhasil melakukan itu.

Sungguh, aku merasa seperti seorang pecundang saat ini dibandingkan dengan kekasihku.

Jennie Kim.. seorang model terkenal yang sedang berada dipuncak kejayaannya, sementara aku hanya seorang pengangguran yang berusaha mencari pekerjaan dibidang photograpi..

Semua ini terjadi sekitar 3 bulan yang lalu, saat itu aku bekerja di perusahaan dimana Jennie bernaung sebagai modelnya dan aku sebagai photgraphernya..

Jennie memaksaku untuk menemui orangtuanya untuk meminta izin atas hubungan yang sedang kami jalin.

Iya aku dan Jennie terlibat cinta lokasi antara model dan photographer. Dan saat itu hubungan kami sudah menginjak 1 tahun 3 bulan.

Waktu itu, Jennie akan dijodohkan dengan seorang pria kaya oleh appanya, kalian tau pembisnis? Semuanya akan dijadikan bisnis termasuk anaknya sendiri, dia menjodohkan Jennie untuk mengembangkan usaha bisnisnya agar menjadi lebih besar lagi.

Perusahaan appa Jennie merupakan perusahaan no 2 di Korea sementara perusahaan calon Jennie no 3. Mereka sengaja membuat rencana perjodohan ini sehingga jika perusahaan mereka bergabung, mereka mengaharapka Jika mereka akan berada di posisi pertama.

Otak pembisnis memang sangat licik.

Dan Jennie tidak mau melakukan itu, ya seperti yang kalian tau, Jennie milikku, dan aku milik Jennie.

Oleh karena itu aku memberanikan diri menemui orangtuanya dan memintanya untuk merestui hubungan kami, hubungan terlarang yang berada diantara kami.

Aku tau ini akan snagat sulit, bagaimana nanti reaksi rekan bisnisnya mengetahui bahwa putri semata wayangnya menjalin kasih dengan seorang wanita, dan bagaiman nanti dengan karir Jennie di dunia model.

Aku sudah mengatakan ini kepada Jennie, tapi dia tetap bersikeras. Bahkan kami sempat bertengkar, dan berakhir dia mendiamiku sampai 3 hari.

Selama 3 hari itu juga aku mencoba untuk memberanikan diriku untuk menemui orangtua Jennie.

Dan tepat dihari itu, aku memberanikan diri pergi kerumah Jennie yang bak istana itu.
Kulangkahkan kakiku menuju pintu utamanya dan mengetuk pintu.

Ceklekk

Pintu utamanya terbuka seiring denganku yang menelan ludah kasar.

"Tuan Kimnya ada bi?" Tanyaku dengan sangat lembut kepada seseorang yang membuka pintu

"Ada, sebentar ya non" ucapnya tak kalah ramah.

Tak berselang lama kulihat seorang pria paruh baya datang menghampiriku, dia sangat menawan, gagah dengan tubuhnya yang tegap.

"Kau mencariku?" Tanyanya kepadaku.

"Iya tuan, perkenalkan aku lalisa" ucapku

"Ada apa?" Tanya to the poin..

"Aku ingin berbicara serius dengan Anda"

"Tentang?"