Airport
"Lo dimana?"
"Gue di toilet, lo tunggu di lobby aja. Nanti gue kesana," jawab sang gadis lewat telepon. Lantas Amora mengangguk walau tidak terlihat oleh gadis di sebrang sana.
"Heh! Denger gak sih?" tanya sang gadis yang sedang merapihkan pakaiannya di depan kaca toilet.
"Iya-iya. Gue tutup ya teleponnya?"
"Hmm,"
Amora menutup teleponnya.
🍁
"VELLAAA!" teriak kelima sahabatnya yang sempat terpisah beberapa tahun.
Vella yang merasa terpanggil langsung mencari keberadaan kelima sahabatnya yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
Setelah menyadari sumber suara tersebut, sontak ia langsung berlari dan memeluk mereka dengan erat.
Hal itu menjadi pusat perhatian orang lain yang berlalu lalang di sekitar lobby, tetapi mereka tak menghiraukan karena dikalahkan oleh rasa rindu yang mereka pendam selama bertahun-tahun.
"Gila udah lama banget kita gak ketemu lo," ujar Abel seraya merapihkan rambut panjangnya.
"Pokoknya abis ini kita harus nge-mall dulu," perintah Amora yang dijawab anggukan oleh sahabat-sahabatnya.
"Yaudah yuk, Mang Adit udah nungguin di depan" lanjut Amora. Mang Adit adalah sopir pribadi Amora yang sudah bekerja sejak Amora masih TK. Tetapi sekarang Amora sudah jarang menggunakan sopir pribadi, ia lebih memilih untuk mengendarai mobilnya sendiri.
"Eh btw lo satu sekolahan sama kita kan?" tanya Dasya.
"Iyalah, gila kali gue sekolah sendiri di tempat lain, sedangkan kalian satu sekolah." jawab Vella dengan muka masamnya.
🍁
"Akhirnya nyampe juga di Indonesia, gila gue capek banget." ujar Naufal seraya menyenderkan badannya di kursi lobby.
Gavin yang mendengar ucapan Naufal mendengus jengah "Si Tole kagak ada otak, Bali kan di Indonesia anjir!" ujar Gavin seraya menoyor kepala Naufal
"Yaudah maap." ucap Naufal dengan tampang tak berdosa
"Otak lo ketinggalan ya Le?" tanya Leo kepada Naufal yang sering mereka panggil dengan sebutan Tole.
"Itu monyet piaraan Bapak gue njir!" omel Naufal karena tidak terima disama-samakan dengan monyet piaraan Bapaknya. Sedangkan, teman-temannya yang lain tertawa karena otak minim Naufal.
"Jangan lo sama-samain gue sama si Tole! Gue bilangin Bapak gue nih." Kesal Naufal.
Tiba-tiba perhatian mereka teralihkan karena suara teriakan yang tak jauh dari lobby.
"Itu bukannya Mora?" tanya Rafael
"Mora siapa sih? perasaan gue kagak kenal," ujar Naufal bingung.
"Anak kelas 11 IPA 2, masa lo gak tau sih, Le."
"Eh, itu Vella udah balik ke Indo? Bukannya lagi di Jerman?" tanya Bara kepada teman-temannya.
"Lo kenal sama yang namanya Vella-Vella itu Bar?" tanya Rafael, yang dijawab anggukan oleh Bara.
"Kenal lah, Mora kan temen kecil gue." jawab Bara.
"Kan yang ditanya Vella, kenapa jadi Mora," ucap Keola yang tengah bingung dengan jawaban Bara.
"Dulu tuh kalo Mora sama Vella main, pasti mereka kerumah gue, Vella itu temennya Mora dari TK terus mereka ketemu gue pas SD, jadi kalo main selalu bareng-bareng. Kalo sekarang mah udah jarang semenjak Vella ke Jerman, paling chatt-an doang," ujar Bara.
"Ohh, kirain gue lo mantannya Vella," ucap Leo.
"Vin, Mang Eko jemput kita kan?" tanya Rafael kepada Gavin.
"Iya, Mang Eko udah standby di parkiran," jawab Gavin.
"Kuy kita cabut, capek nih gue seminggu di Bali. Kangen kasur" ujar Keola
"Tunggu, gue bilang dulu ke Mang Eko biar ke depan, daripada kita jalan ke parkiran," perintah Gavin seraya menghubungi Mang Eko.
🍁
Vella menangkap sosok Bara yang sedang menarik koper bersama teman-temannya.
Vella yang dilanda kebingungan sekaligus rasa penasaran lantas menanyakan kepada Mora "Itu Bara bukan sih?"
"Lah iya itukan Gavin sama geng-annya," jawab Mora.
"BARA!" panggil Vella, daripada rasa penasarannya bertambah lebih baik ia memanggil Bara.
Bara yang merasa terpanggil langsung menengok dan berjalan ke arah Vella. Begitu pula dengan teman-temannya.
"Sebenernya tadi gue udah ngeliat lo tapi gue males manggil," ujar Bara dengan tampang songongnya.
"Sombong ya lo sekarang,"
"Dia mah emang sombong dari lahir," ucap Naufal
"Btw, lo abis dari mana nih kok bawa koper segala?" tanya Mora kepada Bara dan teman-temannya.
"Liburanlah ke Bali, refreshing, biar gak gila," jawab Gavin.
"Sombong banget lo!" ucap Lisa.
"Iri bilang sahabat." ledek Bara dengan kalimat yang lagi viral di media sosial.
****
TBC
01/07/2020Hai ini cerita pertama aku jadi mon maap kalo jelek, hehe...
Jangan lupa follow, vote, coment
Semoga suka
see you in the next part, bye...
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMORA
Teen FictionPLAGIAT DILARANG MASUK! *** Amora Gretallia adalah gadis cantik, pandai, dan taat aturan di SMA Cendikia. Namun, semenjak sang ibu masuk ke rumah sakit Amora menjadi murid yang nakal dan selalu melanggar aturan. Gavin Adelard si ketua geng Warrior...