Upacara telah selesai beberapa menit yang lalu. Bel masuk telah terdengar di setiap penjuru sekolah, murid-murid yang berada diluar kelas langsung masuk sebelum Bu Sri berkeliling dan mencatat nama mereka.
Bu Sri adalah Guru BK sekaligus Guru Killer di SMA Cendikia, ia tak segan-segan mencatat nama siswa-siswi yang melanggar aturan dan melaporkan ke Pak Erman -Kepala Sekolah- agar kena hukuman. Bu Sri tipe orang yang memandang 'sekali buruk tetap buruk, walaupun orang itu sangat baik'. Maka dari itu, satu sekolah memusuhi guru yang bernama 'Bu Sri Tompila'.
Saat ini kelas XI IPA 2 sangat ramai memperbincangkan keberadaan murid baru yang katanya sempat tinggal di Jerman, saat sedang ramai-ramainya tiba-tiba pintu kelas terbuka dan menampakkan Pak Wawan -Wali Kelas- dengan seorang siswi.
"Pagi anak-anak. Hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan diri terlebih dahulu." sapa Pak Wawan kepada murid-muridnya.
"Hai nama gue Vella Ainsley. Kalian bisa panggil gue Vella, gue pindahan dari Jerman, semoga bisa berteman baik." ujar Vella memperkenalkan diri.
"Ada yang mau ditanyakan lagi?" tanya Pak Wawan sambil memasukkan satu tangan ke kantong celananya.
"Nomer teleponnya boleh dong,"
"ID line-nya apa?"
"Nama IG?"
"Pacaran sama Abang kuy,"
Suara itu bersahut-sahutan di dalam kelas yang didominasi oleh murid laki-laki.
"Udah jangan berisik. Vella kamu silahkan duduk sama Dasya," ujar Pak Wawan seraya menunjuk Dasya yang duduk sendirian di deretan kursi kedua dari depan.
"Kalian silahkan berkenalan," perintah Pak Wawan.
"Kita udah kenal pak, kan kita sahabatan dari SMP," ucap Dasya. Vella terkekeh ketika melihat muka masam Pak Wawan seakan-akan dirinya tertipu oleh muridnya sendiri.
"Yeuhhh, bilang atuh" kata Pak Wawan dengan logat Sundanya.
🍁
"Lo, Dasya, sama Vella cari tempat duduk aja, supaya gak keabisan. Biar gue, Laura, sama Lisa yang pesenin" ucap Amora kepada Abel.
"Oke" jawab Abel.
"Lo pada mau pesen apaan?" tanya Laura seraya mengikat rambut panjangnya.
"Samain ajalah biar gak ribet," ujar Dasya.
"Yaudah gue pesen Soto Mie ke Mang Boni dulu. Minumannya Jus Mangga kan?" tanya Laura yang langsung diangguki kelima sahabatnya.
🍁
"Heh anak baru! lo ngapain sih caper ke anak Warrior" labrak Sophie yang tadi sempat melihat Vella mengobrol dengan Bara dan teman-temannya.
Dasya dan Abel sedang ke Toilet. Vella yang memainkan ponselnya pun tersentak kaget.
"Warrior?" beo Vella dengan wajah yang bingung.
"Jangan pura-pura gak tau deh lo! gatel banget sih jadi cewek, masih anak baru aja belagu." cerocos Michelle yang notabennya sebagai teman Sophie sekaligus salah satu siswi yang menyukai Bara sejak kelas X, tetapi sampai sekarang Bara tidak membalas perasaanya.
"Ngomong apaan sih lo!" kata Vella yang tak merasa takut sedikitpun.
"Berani lo ya sama gue! lo disini tuh masih anak baru." bentak Michelle dengan menekankan kata anak baru.
"Lo pikir kalo gue anak baru, gue bakal takut gitu? Jangan mentang-mentang gue anak baru, lo bisa nindas dengan seenaknya!" balas Vella yang tak terima dengan perlakuan Sophie dan teman-temannya.
"Dasya sama Abel kemana sih? Ini lagi si Mora gak balik-balik. Muak banget gue ngeliat mukanya." batin Vella.
Byur
Michelle yang melihat ada Es Teh Manis di meja adik kelasnya lantas mengambil dan menyiram ke tubuh Vella.
"Anjir." pekik Vella dengan wajahnya yang syok terhadap perlakuan Michelle.
"Kurang ajar lo!" teriak Amora yang tiba-tiba datang dengan membawa nampan yang berisi enam Jus Mangga.
Byur
Laura yang tidak terima temannya disiram di depan murid SMA Cendikia, yang sedari tadi menjadi pusat perhatian langsung mengambil Jus Mangga di nampan yang Amora pegang dan menyiramnya ke tubuh Michelle.
"Lo apa-apaan sih! Ikut campur segala!" ujar Fina yang membela Sophie dan Michelle
"Ini balasan buat lo yang suka seenaknya." ujar Laura dengan pandangan tidak suka pada Michelle
Sophie, Fina, dan Michelle yang merasa dipermalukan langsung meninggalkan kantin dengan langkah yang tergesa-gesa.
Vella yang tengah bingung langsung duduk di sebelah Amora.
"Lo pake baju gue aja, Vell" ucap Abel yang sudah kembali dari toilet.
🍁
Bel masuk telah berbunyi, Amora dan kelima sahabatnya berada di depan toilet menunggu Vella yang sedang berganti baju.
"Vell udah selesai belom?" tanya Lisa sambil sesekali mengetuk pintu toilet.
"Udah," pintu toilet terbuka menampilkan Vella yang sudah mengganti pakaiannya.
"Kuy lah," ajak Amora seraya berjalan meninggalkan toilet yang diikuti teman-temannya.
Beruntung di kelasnya tidak ada guru, jadi mereka tidak perlu capek-capek berkeliling lapangan. Saat ini Amora sedang mengobrol dengan Vella sedangkan temannya yang lain sedang bermain TikTok di pojok kelas mereka.
"Sebenernya Warrior itu siapa sih?" tanya Vella seketika mengingat perkataan Sophie tadi di kantin.
"Geng nya Bara." jawab Amora seraya memainkan ponselnya.
"Kenapa lo nanya gitu?" lanjut Amora bertanya.
"Tadi Sophie yang bilang," jelas Vella.
"Dia mah gak usah didengerin," ujar Amora yang langsung diangguki oleh Vella.
"Cewek gak waras." desis Amora.
Amora dan Vella berjalan ke pojok kelas untuk ikut bermain TikTok.
****
TBC
02/07/2020note : yang jadi tokoh utamanya itu Amora Gavin bukan Vella Bara:)
gimana part ini?
kalo ada typo tolong tandain ya...
castnya nanti ya guys, soalnya belom ketemu yang cocok, hehe...
yang udah baca, vote, dan comment makasih ya
yang belom jangan lupa...see you in the next part, bye...
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMORA
Teen FictionPLAGIAT DILARANG MASUK! *** Amora Gretallia adalah gadis cantik, pandai, dan taat aturan di SMA Cendikia. Namun, semenjak sang ibu masuk ke rumah sakit Amora menjadi murid yang nakal dan selalu melanggar aturan. Gavin Adelard si ketua geng Warrior...