01 ▪ Brother

5.4K 202 11
                                    

"Pleasee"

"Ogah."

"Pleaseee"

"Ga."

"Pleaseee"

"....."

Gadis manis yang baru saja genap 16 tahun itu hanya dapat memasang wajah masamnya, karena permohonan kesekian kalinya ditolak, siapa lagi kalau bukan kaka tercintanya yang sangat..sangat..sangaaatt menyebalkan.

"Gausah sok imut deh lo" pemuda tampan itu menoyor pelan adiknya yang tampak kekanakan itu

"Ish! Bang pelit bangetsih!, lagian tata juga ga pulang malam!"

"Heh mau lo pulang siang, sore atau malem kalau engga ya engga, gausah maksa deh"

"Ishh banngg tata udah janji!! Inikan cuman party biasa, tata belum pernah ikut acara kaya gini sebelumnya"

"Ga, party biasa ga mungkin diadain di club, lagian lo masih 16 tahun masih bau bedak bayi gausah sok deh mau ke club"

Mendengar olokan dari kakanya membuat gadis yang biasa dipanggil tata itu kesal hingga tidak dapat membendung sesuatu dipelupuk matanya

"Abang juga sering ke club!"

"Sotak, tau dari mana lo"

"Tata sering denga-"

"Udah deh berisik, lo tuh masih kecil baru aja masuk sma belom tau apa2 mending belajar yang bener, lagian mana ada cowo yang bakal lirik lo"

"Gatau ah! Sebel abang jahat!! tatakan mau ikut party aja bukan cari cowo!"

Gadis manis itu berlalu dengan matanya sudah berkaca-kaca ia keluar ruangan itu disertai bantingan cukup kencang pada pintu kamar bercorak maskulin itu.

Tanpa memperdulikan kemarahan adiknya dia kembali memfokuskan diri ke layar persegi panjang digenggamannya.

Me

Woy

Lucas

Apa

Me

Sibuk?

Lucas

Ga

Me

Ok, otw rumah lo.

Lucas

Hm

Dengan cepat pemuda yang biasa dipanggil Rega itu memakai jaket dan mengambil kunci motor lalu keluar dari kamarnya

Sebelum rega berangkat ia mendatangi kamar adiknya untuk memastikan bahwa adiknya masih dalam kondisi waras

Tok tok tok

"Dek.. deeeekk"

"BERISIK AH!! JANGAN GANGGU TATA, TATA BETE!!"

Rega hampir saja melompat mendengar sentakan adiknya, tidak biasanya adiknya mengeluarkan suara menyerupai gorila seperti ini

"Deekk, abang ga bermaksud ngelarang tapikan resikonya tinggi, kamu masih kecil, abang cuman gamau terjadi sesuatu pada tata....buka dong pintunya masa abang cuman boleh diri di luar "

Rega berusaha berbicara selembut mungkin dan merubah mode bicaranya dari 'lo-gue' jadi 'aku-kamu' iya tidak ingin membuat adiknya yang sensitif mengamuk lagi

Ceklek

"Yesss" batin rega senang meihat tata membukakan pintu untuknya

Rega meringis kecil melihat hidung, pipi, terutama mata adiknya telah memerah karena menangis sepertinya ia terlalu berlebihan

"Duh adek abang jangan nangis dong sini..sini cup cup"

Rega menarik adiknya kedalam pelukannya belum ada 2 detik tata mendorong kakanya dan masih disertai wajah masam dan sembabnya

"Abang gausah peluk-peluk tata masih marah sama abang!!" Tata menunjuk wajah rega sembari memelototi wajahnya sejujurnya ekspresi tersebut justru tampak menggemaskan diwajah chubby tata

"Iya maaf sayang, abang cuman mau pamit mau pergi, gitu aja ko"

Tata bersedekap dan membuang wajahnya kesamping "biasanya juga abang langsung pergi tanpa pamit tata"

"Terah lo dek"

"Ya kali ini abang mau pamit aja, yaudah deh abang pergi dulu, jangan keluar2 rumah, kalo ada apa2 telfon abang"

"Hm"

Rega berbalik dan melanjutkan langkahnya, tetapi baru beberapa langkah, Ia berbalik kembali karena panggilan dari adiknya

"Abang!!!"

"Kenapa dek?"

"Jangan terlalu lama..pulangnya"

"tau ko gue emang abang yang paling ngangenin, belum pergi aja lo udh kangenkan" rega mengatakannya disertai seringai kecil diwajah tampannya

"Ish engga!, tata gamau sendiri malam2!"

"Iya adekku sayang, byee"

"Iyaa"

.
.
.
.
.
.
Jangan lupa LIKE&COMMENT guysss

TBC

My Heartless Boy (Friend)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang