Taeyong sedari tadi hanya berbaring meringkuk di atas ranjangnya, ya ranjang Jaehyun. Meskipun dia sudah mengantuk berat dia tak bisa tidur, pikiran nya penuh ok? Penuh akan hal hal yang tak jelas. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apa aku masih bisa menemukan Ayah? Bagaimana kalau tuan itu melakukan hal hal aneh padaku?
Oh Taeyong berhentilah, kau membuat dirimu sendiri lelah akan pertanyaan pertanyaan mu itu. Malam semakin dingin dan gelap, tanpa di sadari Taeyong mungkin memang sangat kelelahan.
Dia tertidur, tertidur berkelana ke alam mimpi di mana semua bisa jadi nyata. Dunia memang kejam dan tak adil. Kenyataan memang pahit dan tak seindah bayangan. Lelah, air mata keluar dari ujung mata Taeyong. Dia pun tak tau.
************
Jaehyun sudah sampai ke apartement, dia pun memakirkan kembali mobil kesayangan nya. Setelah itu dia turun dan cepat cepat berjalan menuju lift untuk sampai ke lantai 17. Dia menunggu lift itu naik, entah kenapa terasa lebih lambat. Apa mungkin dia yang terlalu tak sabaran? Dia berjalan menuju kamar apartement nya dengan cepat namun gagah.
Setelah menekan beberapa angka Jaehyun pun masuk dan melihat keadaan apartement nya sepi seperti biasa. Dia berjalan menuju kamar nya dan membuka pelan pelan pintu itu, di sana dia melihat Taeyong yang sedang tidur meringkuk. Dia masih menggunakan bathrobe nya itu, tentu saja Taeyong tidak membawa baju bahkan tuan Jung ini tidak membelikan nya.
Jaehyun mendekati nya dengan perlahan dan membangunkan Taeyong. "Taeyong, Taeyong bangun lah." Seketika itu Taeyong terbangun dengan keadaan mata memerah, Dia habis menangis?
Saat Taeyong sadar itu Jaehyun dia langsung cepat cepat duduk, jantung nya kembali berdetak dengan cepat. "Kau masih ingat peraturan yang ketiga?" Taeyong hanya melihat Jaehyun dalam diam yang sedang menatap dingin kepadanya.
Taeyong mengangguk gugup kepada Jaehyun, tentu saja dia ingat bagaimana panik nya dia saat mengetahui peraturan itu. "Sekarang layani aku." Tanpa basa basi Jaehyun pun mencengkram pipi Taeyong dan mencium bibir nya dengan perlahan. Taeyong yang di perlakukan seperti itu sangat terkejut, jantung nya berdetak semakin cepat.
Jaehyun pun melumat bibir nya semakin nafsu, semakin dalam, dan semakin tergesa gesa. Taeyong memang pernah berciuman dengan beberapa orang saat dia berkerja dia bar itu, tapi dia tak handal untuk urusan ini. Jaehyun melepas lumatan nya dan menatap Taeyong yang ketakutan serra muka nya memerah, dia pun semakin tergoda untuk menerkam orang yang ada di depan nya ini.
Dia mendorong Taeyong untuk kembali tidur di atas ranjang dan mengungkung Taeyong di atasnya. Jaehyun pun mulai mencium nya lagi. Menggigit gigit kecil bibirnya, menjilat, bahkan mengemut bibir Taeyong. Taeyong yang mendapat perlakuan seperti itu hanya diam dan meremat seprai, dia takut sungguh.
Jaehyun melepaskan ciuman nya dan menatap Taeyong, Shit he's hot. Bathrobe Taeyong yang sudah acak acak an dan mengekspos dada nya, muka memerah, serta dia yang tersegak segak mengambil nafas sungguh membuat Jaehyun menggila. Taeyong pun balik menatap Jaehyun, dia takut. Dia takut kepada Jaehyun, dia takut akan tatapan Jaehyun, dia juga takut tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
Jaehyun kembali melumat Taeyong tanpa peduli Taeyong yang sudah mengeluarkan air mata di ujung pelipis matanya. Dia pun membuka tali bathrobe yang di pakai Taeyong, sehingga menampakan tubuh mulus Taeyong tanpa sehelai benang pun serta penis kecilnya. "I wanna fuck you so bad Taeyong." Pipi Taeyong semakin memerah mendengar perkataan vulgar Jaehyun.
Jaehyun pun menciumi setiap jenjang leher Taeyong, membuat kissmark yang banyak disana. "E-eunghh" Taeyong mendongak merasakan sensasi geli di lehernya, Jaehyun sang pelaku hanya asyik mencium leher Taeyong serta memainkan nipple nya menggunakan jari.
Keduanya sama sama menggila, sial. Setelah puas bermain main dengan leher dan nipple Taeyong, Jaehyun pun turun ke perut Taeyong dan mencium nya kecil. Taeyong hanya menggelinjang kegelian di perlakukan seperti itu. Jaehyun pun semakin turun sampai kepada penis kecil Taeyong dan mulai menjilat precum yang keluar dari situ. "Ahh j-jangan" Entah Taeyong harus merasa nikmat atau takut, dia tidak bisa berpikir dengan jelas.
Jaehyun mengabaikan Taeyong dan terus menjilat jilat serta mengulum penis nya itu. "Ahh! T-tuan aku mohon b-berhenti!" Taeyong semakin menggelinjang dan beberapa kuluman pun, dia mencapai puncak nya. "Eunghh ahh! Hahh hahh" dia mengatur nafasnya setelah mencapai puncak kenikmatan itu di mulut Jaehyun, Jaehyun menelan nya tanpa rasa jijik dan ragu.
Jaehyun yang melihat Taeyong hanya bersmirk kecil, dan berdiri dari ranjang. Taeyong masih mengatur nafas nya agar lebih teratur, dia masih takut akan apa yang terjadi. Jaehyun pun mulai membuka baju nya satu persatu, Taeyong yang melihat itu membuang muka agar tidak melihatnya.
Sekarang mereka berdua sama sama tidak mengenakan sehelai benang sama sekali, Jaehyun pun berdiri di samping Taeyong. "Bangun." Taeyong yang mendengar itu pun langsung bangun tapi tetap mengalihkan pandangan nya.
Jaehyun menatap nya dengan dingin "Tatap aku." Taeyong memberanikan diri untuk mendongak menatap Jaehyun, Jaehyun mengarahkan penis nya ke depan wajah Taeyong. "Kulum." Taeyong terkejut setelah apa yang di katakan Jaehyun.
"A-apa?"
"Aku bilang kulum."
"Tapi-"
Tanpa basa basi Jaehyun langsung memasukan penis nya ke dalam mulut Taeyong. Taeyong terkejut setengah mati dan dia takut, dia hanya bisa mengeluarkan air mata nya.
Jaehyun menggerakan penis nya maju dan mundur di dalam mulut Taeyong "Shh jangan gunakan gigimu!" Taeyong yang mendengar nya hanya menurut dan berusaha untuk tidak mengenakan penis Jaehyun ke giginya. "Yeahh, good boy keep going Shh" Jaehyun memasukan penis nya semakin dalam dan membuat Taeyong tersedak karena mengenai tenggorokan nya.
"Mmhh!" Dia tak bisa melakukan apapun saat Jaehyun menekan kan kepalanya. Setelah beberapa waktu, Jaehyun merasakan dia akan mengeluarkan cairan nya sehingga semakin mempercepat gerakan di dalam mulut Taeyong.
"You drive me crazy Taeyong!" Taeyong yang sesak dan merasa akan muntah hanya terus mengeluarkan air mata. Setelah beberapa kali Jaehyun bergerak di mulut Taeyong akhir nya pun dia cum mengeluarkan cairan nya. "Shhh ahh" Jaehyun mendongak menikmati waktu cum nya, dia menggila.
Taeyong terbatuk batuk setelah Jaehyun keluar di mulutnya, dia merasa akan muntah. "Uhuk uhuk!" Jaehyun melihat Taeyong dengan tatapan tajam, "Aku akan menghancurkan hole mu Taeyong." Dan Seketika Taeyong yang sedang merasakan sesak itu di lumat kembali oleh Jaehyun dengan kasar.
TBC
Hai! Panas dingin euy ngetiknya:>
Jangan lupa koment dan tekan bintang di pojok kiri layar kalian ya!Xie xie.
Salam sayang Bee♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Melted [Jaeyong]
FanfictionJung Jaehyun, ketua Mafia yang tampan namun dingin diluluhkan oleh seorang lelaki imut biasa bernama Lee Taeyong. He's "Melted" - NC🔞 - Bahasa yang baku. - Yaoi, Boy X Boy Don't like it? Don't read it babe. ©kimbee18