"Kasih sayang yang diberikan oleh seseorang kepada orang yang lebih disayang terkadang memang membuat yang lainnya iri. Dengan tanpa sadar mereka membeda-bedakan antara satu dengan yang lain. Hal itulah yang membuat timbulnya amarah dan dendam."
~Ghea TM~
"GEGEE! BANGUNN UDAH HAMPIR JAM TUJUH INI. APA KAMU NGGAK SEKOLAH?" teriak bang Izam, abang keempatku.
Aku hanya menggeliat kecil. Ingin bangun, tetapi rasanya sangat lemas. Kepalaku terasa berat. Hidungku pun sepertinya memerah. Aku menghela nafas pelan. Jika abang-abang ku tahu kalau aku sakit bisa-bisa aku enggak dibolehin lagi ikut jogging. Aku pun berusaha untuk mendudukkan diriku, kemudian tanganku mengambil sticky note dan pulpen. Seperti biasa aku akan menulis beberapa kata.
10 Mei 2016
Kepalaku pusing, dan entah kenapa hari ini seperti akan terjadi sesuatu yang buruk padaku.
Ghea
"Ghea bangun elahh. Kebo banget sih!" Aku hanya menatap pintu kamarku yang ku tutup. Aku hanya membasuh muka dan menggosok gigi. Karena aku tidak mau menambah resiko. Nanti malah tambah sakit lagi.
Setelah selesai memakai seragam dan sepatu, aku segera memoleskan bedak tipis di wajahku dan juga memakai liptint yang berwarna senada dengan bibirku.
Aku keluar dengan tas yang ku tenggerkan di bahu kananku. Aku melihat keenam abang dan kakak perempuan menatapku malas. "Dasar pemalas! Anak perempuan kok bangunnya siang." Aku hanya menggedikkan bahuku acuh. Tidak perduli dengan apa yang kakak perempuanku katakan.
"Baru bangun lu ya dek," tanya Abizam.
"Udah tau pake nanya." Entah kenapa aku menjadi tidak mood untuk makan. Bahkan berbicara pun aku enggan. "Ketus amat sih, ada apa? Kalo ada masalah cerita aja sama abang."
Aku menggeleng sembari meminum susu yang sudah disiapkan oleh bang Izqu. Namanya sih sebenernya Rizquena Hendra Mayfani, tapi aku lebih suka manggil abang Izqu. Dia itu pemilik cafe G'G, cafe yang selalu ramai tiap harinya. Karena abangku sendiri yang langsung turun tangan untuk melayani para pelanggan. Ditambah lagi tempatnya yang strategis karena berada didekat tempatku bersekolah dan juga lumayan dekat dengan kampus abangku.
"Gege berangkat bang." Pamitku seraya mencium pipi abangku satu-persatu. Kecuali kak Shei.
Mama? Papa?
Sudah kembali bertugas di Perancis."Nggak bareng abang aja Ge?" tawar bang Gheo.
"Enggak usah bang. Gege mau naik Angkot aja."
"Tapi Ge-" Aku memegang tangan kembaranku untuk meyakinkan bahwa aku sedang tidak ingin diganggu. Akhirnya dengan terpaksa bang Gheo mengizinkan ku untuk berangkat mengunakan angkot.
"Yak! Kau ini kenapa memperbolehkan adikmu berangkat menggunakan angkot sih?" omel bang Afa yang masih terdengar jelas ditelingaku.
"Huh seperti tidak tahu bagaimana Gege saja!"
Aku berjalan menyusuri trotoar. Melangkahkan kakiku seraya bernyanyi. Sebentar lagi aku sampai di sekolah. Sebenarnya aku tidak benar-benar naik angkot karena nyatanya aku lebih memilih untuk jalan kaki.

KAMU SEDANG MEMBACA
GHEA
Novela JuvenilGheanova Tsalsa Mayfani. Siapa yang tidak mengenal primadona SMA NASA ini? Siswa-siswi dari sekolah lain pun mengenalnya. Kecantikannya yang natural karena Ghea tidak memakai make up itu menjadi daya tarik bagi kaum Adam. Keramahan serta m...