--Happy Reading--
12. STUDY DAY 2
"Lama sekali." Lia sudah hampir setengah jam menunggu ketujuh pria itu di dalam Cafe.
Sudah Lia suruh untuk Renjun dan Chenle saja yang datang ke Cafe hari ini. Namun para Jisung, Mark, Haechan, Jeno dan Jaemin tetap kekeh ingin ikut pergi bersama mereka.
Jadi beginilah hasilnya, mereka datang terlambat ke cafe.
Dua pelayan yang berada di kasir dan satu pelayan yang tengah membersihkan meja terus melihat Lia. Karena sudah hampir setengah jam dia duduk di dalam Cafe itu tanpa memesan apapun. Hal itu membuat Lia malu, sangat malu.
Tak ada cara lain saat ini, selain menghubungi salah satu dari mereka, Lia mengambil ponsel dalam tasnya. dia mescroll kontaknya. berusaha mencari nomor salah satu dari mereka yang sempat Lia save nomornya. Disana hanya ada nomor Jisung karena dia sempat memintanya ketika belajar kemarin.
Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif, coba hubungi beberapa saat lagi
"Sial, Jisung tidak bisa dihubungi," gumam Lia kesal menyingkirkan ponsel itu dari pandangannya.
"Apa jangan-jangan aku ditipu?" tambahnya.
Kring!
Lonceng yang berada dekat pintu masuk cafe itu berbunya. Lia spontan mengarahkan pandangannya ke arah pintu itu. Nampak seorang pria dengan kemeja bewarna biru dan celana levis bewarna hitam tak lupa topi putih yang melekat dikepalanya.
"Apa kau sudah menunggu lama?" ucapnya datar
Gadis itu berdecak ketika melihat seseorang yang berada di hadapannya, dia adalah Chenle.
Lia melihat sekujur tubuh Chenle dengan mulut yang sedikit terbuka, baru kali ini gadis itu melihat Chenle dengan pakaian yang casual. Dia nampak berbeda dengan pakaian itu.
"Kau lihat apa?" tanya Chenle membuat fokus Lia menjadi buyar.
"Ah, tidak," jawabnya menggeleng.
Chenle menduduki kursi yang berada tepat di samping Lia.
"Dimana yang lain?" tanya Chenle melirik ke semua arah.
"Entah aku tidak tahu,"
"Apa kau sudah memesan sesuatu?" tanya Chenle menarik menu yang ada di hadapannya. Melihat-lihat menu yang tertulis di buku menu itu.
"Belum,"
Chenle mengangkat pandangannya menatap Lia, "Memalukan." gumam Chenle.
"Apa kau bilang aku memalukan?" Nada bicara Lia meninggi dia kesal dengan perkataan Chenle.
KAMU SEDANG MEMBACA
TO DREAM
Fanfiction©To Dream Senyuman mereka mampu membuat kisah rumit ini menjadi kisah yang indah. Harapan mereka adalah membuat mimpi itu semakin nyata. "Tujuh bintang dan satu bulan pengejar impian" Rank🎖 #2 For Nctchenle [03-07-2020] #6 For Nctjeno [03-07-2020]