Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
9. THE REASON I ALWAYS BUDGE
Renjun merangkul Chenle sambil berjalan berjalan untuk menuju kantin. kedua pria itu terus tertawa di sepanjang koridor seolah- olah yang mereka obrolkan terlihat lucu.
Tiba tiba langkah Renjun terhenti begitu juga dengan Chenle. Perlahan tangan Renjun terhempas dari bahu Chenle. Chenle menatap Renjun heran.
Renjun terlihat sedang memikirkan sesuatu saat itu.
"Ada apa?" tanya Chenle heran.
"Aku lupa jika saat ini aku harus ke ruang guru untuk mengambil hasil ujian dari kelas kita," jawab Renjun, dia benar-benar baru ingat hal itu sekarang.
Chenle mendengus."Kenapa kau bisa lupa?"
Renjun terkadang memang pelupa, bahkan seringkali dia lupa barang yang penting ditaruh dimana.
"Maaf, aku akan segera kembali. tunggu aku ya!"
Renjun kemudian berlari cepat menuju Ruang guru. Chenle menghela nafas cepat menyenderkan punggungnya pada tembok menunggu Renjun untuk datang.
"Chenle!"
Terdengar sebuah panggilan samar dari seorang pria paruh bayah, Chenle kemudian menoleh pelan mengarah pada suara itu berasal.
"Paman,"
Chenle membungkukan badannya memberi hormat pada paman itu, ternyata dia adalah Pak Yong dia merupakan ayah dari Renjun.
Chenle sedikit bingung dengan kehadiran Pak Yong yang datang secara tiba-tiba.
"Bagaimana kabarmu?" tanya Paman Yong.
"Kabarku baik," jawab Chenle
Pak Yong menepuk pudak chenle. pria itu masih menundukan pandangannya sedikit gugup dengan Ayah Renjun.
Karena Pak Yong merupakan pemilik dari Sekolahnya saat ini dan dia merupakan teman dari Ayah Chenle yang merupakan pemilik Universitas di Beijing.
"Apa Renjun baik-baik saja dikelasnya?" Tanya Pak Yong.
Chenle mengangkat pandangannya."Renjun baik-baik saja paman," balasnya.
Pak Yong merespon dengan anggukan."Chenle, apa paman bisa meminta sesuatu darimu?" tanya Pak Yong menatap Chenle.
"Meminta sesuatu? Apa itu?" Tanya Chenle balik.
"Begini,paman ingin sekali jika Renjun menjadi murid terpintar di sekolahnya. karena paman tahu kau adalah murid yang pintar juga jadi, Paman ingin kau mundur dari prestasimu dan merelakan Renjun menjadi yang terpintar,"
