Happy Reading!
Seminggu sudah berlalu semenjak Youngkwang menutup usia nya tapi rasa duka masih di rasakan Yuri dengan begitu kental, Youngkwang adalah sosok yang berarti bagi nya tidak mungkin dia melupakan dengan begitu cepat.
Kanghoon sudah kembali beberapa hari yang lalu dan karna Youngkwang sudah tiada Yuri tak perlu lagi pergi ke rumah sakit, selama seminggu penuh ini dia memang tinggal di rumah karna mau keluar pun tak lagi punya pekerjaan dan selama seminggu itu dia sering menangis sendiri kala teringat kembali tentang Youngkwang.
Beberapa kali Yuri mendapat panggilan dari Changwook tapi tak pernah sekalipun di angkat nya, bukan karna Yuri mau melarikan diri dari nya bagaimanapun dia masih tahu berterimakasih dengan semua pertolongan Changwook selama ini.
Tapi hati nya benar sedang hancur sekarang ini dan bertemu dengan Changwook hanya akan ada kata pedas yang di keluarkan pria itu, bagaikan mendapat pukulan di tempat yang luka nya masih baru dan Yuri hanya ingin menjaga agar dia tidak tambah terluka.
Drttt Drtttt
Dan sekali ponsel Yuri berdering dan tertera nama Changwook disana.
" Mianhe ", Yuri menolak panggilan itu lalu mematikan ponsel nya
~~
" Aishh ", Changwook benar sudah mencapai batas maksimal kemarahan sekarang ini
Bagaimana bisa perempuan itu mengabaikan panggilan nya? Dan sekali lagi terlintas di pikiran nya kalau Yuri sudah beralih memanfaatkan ibu nya yang memang pengasih.
Changwook mengambil ponsel nya dan menghubungi seseorang bukan Yuri kali ini dan beberapa saat kemudian masuklah Hakjoo yang di hubungi nya.
" Nee Daepyonim ", Hakjoo menghadap sang majikan.
" Beli gedung ini dengan harga berapa pun dan keluarkan pemilik nya dari sana tanpa terkecuali ", Changwook melemparkan kertas yang berisikan alamat tempat yang di maksud.
" Nee?! ",
" Kau tidak mengerti ucapan ku?!! ", suara Changwook naik beberapa oktaf hingga menggema di ruangan itu.
" Ah nee akan saya lakukan Daepyonim ", Hakjoo mengambil kertas di meja.
" Lalu kenapa kau masih disini? Kerjakan sekarang juga!", Hakjoo hanya menundukan kepala sebagai hormat lalu pergi dari bos nya itu yang seperti mau menelan nya saja.
~~
" Apa? Pindah?! ", Yuri sampai memekik terlalu terkejut kala pemilik tempat yang selama ini di sewa mereka mengatakan harus pindah secara tiba - tiba.
" Aku minta maaf karna memberitau ini begitu tiba - tiba dan juga tidak enak dengan mu karna baru berduka tapi aku tidak bisa berbuat apa - apa pemilik yang baru meminta seperti itu ", Ajumma Kang yang merupakan pemilik lama tempat ini mengatakan kabar itu dengan penuh sesal dia tau penyewa nya ini masih berduka.
" Ah tidak apa - apa Ajumma, itu juga bukan kehendak mu ", Ajumma Kang tersenyum mendengar balasan Yuri yang mengerti.
" Lalu sampai kapan batas waktu pindah yang di tentukan pemilik yang baru? ", tanya Yuri lagi dan seketika senyuman di wajah Ajumma Kang memudar.
" Kau bisa mengatakan nya Ajumma jangan merasa tidak enak ", Yuri dapat membaca air wajah itu.
" Aku minta maaf tapi sampai jam 4 sore nanti seluruh gedung harus sudah dikosongkan", mata Yuri terbelak mendengar nya.
Sekarang sudah pukul 12 siang berarti dia hanya punya waktu 4 jam lagi, sementara dia harus mengemas semua barang mereka sendirian karna tidak mungkin untuk menyewa jasa, posisi nya benar tidak punya apa - apa saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trap With My Ex
FanfictionKetika semua pintu tertutup, tidak ada yang bisa dia lakukan selain mengambil jalan itu. Karena keputusasaan membuatnya mengambil jalan yang akan membawanya kedalam kesengsaraan. " Pinjami aku uang, aku akan melakukan apapun sebagai gantinya ", Kwon...