Zero menghancurkan satu-persatu raksasa yang tiba-tiba datang dan menyerang planetnya. Auranya jelas menandakan kemarahan yang sangat besar. Tanpa ampun, Zero menyerang semua raksasa tersebut.
"Rasakan!" Zero menghayunkan eye sluggers nya ke arah raksasa-raksasa itu. Dalam sekelip mata, raksasa itu musnah berkecai.
Namun tidak semua raksasa yang tewas, bahkan masih banyak lagi yang menyerang planet nya.
Untungnya Ultraman muda itu tidak bersendirian melainkan bersama rakan seperjuanganya, Ultimate Force Zero yang sedia membantu dirinya.
"Hey Zero! Mengapa tiba-tiba planet-mu ini didatangi tetamu yang tidak diundang?! Bahkan aku baru sahaja mahu beristirehat dan berbual dengan ahli Space Garrison yang lain!" mahkluk atau pewira api itu, Glenfire, bertanya kepada Zero sambil mengeluarkan serangan apinya, Glen Spark untuk menghancurkan musuh.
"Aku tidak tahu. Bahkan kita baru sahaja tiba di sini." Zero memadang Glenfire sebentar sebelum mengalihkan pandangannya ke hadapan semula untuk melindungi dirinya daripada serangan raksasa.
"Aneh sekali. Aku sangat yakin. Jika pun ada raksasa yang menyerang, pasti tidak akan sebanyak ini! Ultra Kyodai pun pasti tidak akan mampu menangani nya." Mirror Knight yang turut merasakan keanehan, bersuara setelah menyerang musuh menggunakan Mirror Knives.
"Beruntung kita sempat datang, jika tidak- Jean Nine! Hati-hati!" Belum sempat Jean Bot berbicara, robot terus menggunakan serangan Booster ke arah raksasa yang ada di belakang adiknya.
"Terima kasih, kakak. Jika kakak tidak menyelamatkanku, aku mungkin akan cedera parah." Jean Nine berterima kasih kepada kakaknya lalu kembali menyerang musuh yang ada di sekitar.
.................
Setelah lama mereka bertarung dengan raksasa akhirnya tiada lagi yang tinggal.
"Mungkin di sekitar sini sudah tidak ada lagi raksasa, tapi aku yakin masih ada lagi di sekitar yang lain." Mirror Knight membuka suara setelah memastikan semuanya telah aman.
"Persoalannya bagaimana semua ini bisa terjadi? Bahkan sebelum kita semua menjalankan misi, semuanya aman-aman sahaja." Zero benar, sebelum mereka keluar menjalankan misi, planet cahaya memang kelihatan aman dan damai.
Saat mereka tiba, planet itu bagaikan ditimpa petaka yang besar. Planet tersebut hancur, bahkan planet itu terlihat sangat suram. Sangat tidak sesuai dengan namanya.
Di saat mereka sedang berfikir dan merenung kembali apa yang terjadi, datang salah seorang dari Ultra Kyodai. Mereka tampak tidak menyadari akan kehadirannya sampai Ultraman itu mendekati mereka.
"Zero" Ultraman itu memanggil Zero dan hal tersebut sukses membuatkan Ultimate Force Zero yang lain terkejut.
"Ayah?!" Ya, Ultraman itu ialah Ultra Seven, ayah kepada Zero.
"Ayah! Bagaimana semua ini terjadi?! Bukankah tadi semuanya baik-baik sahaja?! Siapa yang melakukannya?!" Zero bertanya bertubi-tubi dengan nada yang sememangnya cemas. Siapa yang tidak cemas melihat planet yang dia sangat sayangi itu terlihat hancur?
"Zero, ayah berharap kamu dapat tenangkan diri dahulu. Sekarang ayah dan yang lain memerlukan bantuan kamu. Dan mungkin soalan kamu tadi akan terjawab jika kita sudah tiba di sana." Ultra Seven berkata sambil memegang pundak anaknya untuk menenangkannya.
"Tapi.....bagaimana dengan yang lain?" Zero kembali bertanya. Kali ini dengan nada yang lebih tenang. Tapi tetap sahaja tidak dapat menyembunyikan rasa kekhawatiran nya.
"Rakyat yang lain sedang cuba berlawan dengan semua raksasa-raksasa itu. Aku percaya mereka bisa. Mereka juga kuat walau mereka berbeda pangkat dengan kita." Ultra Seven kembali berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope
Fanfiction"Harapanku telah hancur. Sangat hancur...." pria itu memasang senyuman. Bukan senyuman yang meremehkan atau sinis. Melainkan senyuman sendu yang pahit dan menyakitkan. Bahkan siapa yang melihatnya pasti akan bisa merasakan penderitaan nya. "Kau tahu...