Ada yang mengatakan bahwa, melihat orang yang kita cintai bahagia bersama yang lain, kita juga akan merasakan bahagia yang sama.
Apa kau yakin?
Karna menurutku.
Tak ada bahagia yang tercipta ketika yang terindah pergi melangkah bersama yang di cinta.
Kebahagiaan macam apa yang akan tercipta??
Kebahagiaan berlinang air mata??Aku hanya manusia, apakah salah jika aku juga ingin bahagia? Tanpa harus merelakan bahagia ku di rebut yang lain.
Shani indira
Waktu berlalu dengan cepat, hari demi hari silih berganti, musim demi musim terlewati.
Tak ada yang berubah, wanita cantik bak bidadari tak bersayap itu masih sendiri, masih menunggu dan masih berhalusinasi untuk memiliki yang di cinta
Tak banyak kata yang ingin dia ungkapkan, karna semua kata tak mampu menggambarkan apa yang dirasaSemilir angin menerpa kulit, dinginnya menusuk sampai ke daging
Shani masih setia dengan secangkir kopi dan sebuah gitar dipangkuannya, memandang lurus gelapnya malam yang dihiasi oleh lampu lampu dari rumah penduduk..Shani mulai memetik satu persatu senar gitarnya
Lalu terdengarlah melodi indahMeskipun engkau telah pergi
Mungkin takkan kembali
Aku disini, tetap disini sayangku
Aku masih rindu padamu, aku masih sayang padamu.
Meski kini cintamu bukan aku...Shani berhenti memainkan gitarnya, dia tertunduk lesu.
Harusnya sedari awal gue ga harus numbuhin rasa ini ke elu gre
Batin shaniMalam sudah menunjukan pukul 23.21 malam
Shani belum juga beranjak dari sofa yang ia duduki
Hari semakin malam, tanpa disadari sebuah notif memecah keheningan shani
Shanipun membuka chat yang masuk lewat handphonenyaShan
"Gre?" Sambil melihat siapa yang mengiriminnya pesan
"Kenapa jam segini dia ngechat gua" sambung shaniIya gre knpa?
Balas shani
Ting
Shan gue boleh ke tempat elu ga? Lo lagi di apart lo kan?" knpa tiba tiba dia nanya gtu ya" bingung shani
Lalu shanipun membalas pesannyaIya ni gua lagi di apart
Gue kesana ya shan - gre
Mau ngapain udh malem - shani
Plis gue butuh lo - gre"Baru sekarang ko butuh gue gre?" Monolog shani
Yaudah terserah lo aja-shani
Gracia hanya membaca chat dari shani
Lalu shanipun menyimpan hp nya di samping
Mulai kembali memainkan melodi dari petikan gitarnya
Jari jarinya begitu mahir memainkan benda panjang yang bersenar ituMungkin, cuman gue yang terlalu bego ngarepin orang yang sama sekali ga ngarepin gue. Batin shani
Jari jemari lentiknya lambat laun berhenti memainkan senar gitar, ditatapnya bunga mawar yang terletak di meja sampingnya itu. Mawar yang indah, berwarna merah dan berduri
" ibarat mawar ini, gue cuman jadi vas tempat lo bernaung gre "
Shani menyimpan gitarnya yang sedari tadi ia pangku, lalu kemudian mulai berjalan masuk kedalam kamarnya, menutup pintu dan berjalan kemeja belajarnya. Ditatapnya sebuah foto yang berada disana, memegangnya kemudia mengatakan
" Apa bisa?" Shani kembali menyimpan foto itu ketempat semula, mendongak menatap langit langit kamarnya dengan tatapan kosong
Hingga tiba tiba
Toktoktok
Suara ketukan pintu kamar menyadarkannya"Siapa" kata shani sambil menoleh kearah pintu yang sedikit terbuka, kemudia terlihatlah gre dengan baju merah maroon dan celana jeans
" eh elu gre, sini masuk, gausa berdiri kek gtu kayak maling aja" canda shani
"Mana ada maling secakep gue, gila aja lu" jawab gre sambil menuju kearah shani
"Ada lah woi, kan itu elu contohnya"
" kaga ada, gausa ngawur lu" gre melemparkan tubuhnya ke kasur shani
Shani yang melihat itupun tersenyum simpulBahagia itu sederhana ya, liat dia aja uda bahagia. Batin shani
Gre yang merasa di perhatiin kemudia menatap shani bingung
" lo liatin tt gue ya?"sambil menutup dadanya gre kemudian mengambil bantal yang akan dia lemparkan ke shani
" woilah sante bosss santeeeee, tt kecil gtu mana doyan gue buset" sambil mencoba menahan gre yang akan melemparnya
"Ngaku lo cabul" gre melempar bantal yg tepat mengenai muka shani
" anjg idung gue" sambil memegang idungnya shani menatap kesal kearah gre yang tengah tertawa puas melihatnya
" mampus, makanya gausa cabul lo " balas gre
Shani yang tak terima pun mulai berjalan mendekati gre, begitu sudah dekat, shani langsung melompat dan tepat berada di samping gre, tanpa berlama lama shani langsung menggelitiki gre secara membabi butaGre yang diperlakukan seperti itupun hanya bisa tertawa geli dan mencoba melepaskan tangan shani yang menggelitiki tubuhnya
" udah shan udah ampunnnn"
" apaan ampun, ni rasain lo rasain"Tawa pun tak dapat terelakan, sampai sampai mata gre sedikit mengeluarkan air karna terlalu lama tertawa, shani yang melihatnya pun melepaskan gre
Gre bisa bernapas lega karna sudah berakhir, napas gre ngos ngosan seperti seseorang yang habis berlari
KAMU SEDANG MEMBACA
Bisakah aku mencintai mu?
Fanficaku sadar.. aku hanyalah seorang wanita yang tak lebih dari wanita biasa.. aku mencintai dia.. dia yang sangat sempurna menurutku.. bisakan aku memilikimu?? ahh tidak". maksudku.. bisakah aku mencintaimu?