Yang baca cerita ini aku saranin sambil denger lagu surrender,, karna ini cerita aku dapat inspirasi dari lagu tersebut .
Terima kasih and happy reading guys
Hari yang begitu cerah dengan kicauan burung dibarengi sinar mentari menjadi penyejuk hati bagi sebagian orang. karna hari ini merupakan hari minggu di mana setiap orang yang sudah penat bekutat dalam hal pekerjaan maupun pergi ke sekolah guna belajar kini bisa sedikit rilek. Ada yang pergi berlibur, ada juga yang melakukan piknik.
Tapi itu semua hanya dilakukan oleh sebagian orang-orang. berbeda dengan Bianca, cewek manis, imut nan mungil itu harus kembali mendatangi rumah sang tunangan yang seharusnya lelaki yang mendatangi wanitanya ini lain karna si wanitalah yang sering datang ke rumah si pria.
Mahendra, pria dingin, keras, dan sering ikut yang namanya tawuran itu merupakan tunangan dari Bianca. Mereka sudah bertunangan semenjak kelas 3 SMP karna perjodohan, kini mereka sudah menginjak kelas 3 SMA dimana pertunangan itu sudah terjadi selama 3 tahun juga, tapi entah kenapa akhir akhir ini hubungn mereka yang semula datar saja malah menjadi semakin retak karna sebuah kenyataan .
Bianca yang kini sudah berdiri di depan rumah mahendra pun mulai mengetuk pintu sambil mengucap salam.
"Permisi." ucapnya sambil mengetuk pintu
"Mahendra, apa kau ada di rumah?" ucap bianca lagi sambil sedikit berteriak.Dan tak berselah lama keluarlah seoramg wanita yang jika dilihat dari wajahnya sudah sedikit berumur. dia adalah Mina, ibu dari tunangannya sendiri.
"Eh, Bianca, mau nyari endra ya?" tanya Mina kepada Bianca.
"iya tante, hendranya ada nggak tan?" tanya Bianca sopan.
"Hendranya ada kok, sini masuk dulu" ajak Mina kepada Bianca mempersilahkan untuk masuk
"Tunggu sebentar ya, biasa jam segini tuh si es batu belum bangun kalau hari libur. Jadi tante tinggal sebentar ya " ujar Mina kepada Bianca.
"Iya tante gak apa-apa." ucap Bianca
Setelah percakapan di ruang tamu, mina pun bergegas menuju ke lantai 2 tempat dimana kamar anaknya. Setelah samapai Mina pun mengetuk pintu sambil memanggil nama anaknya, tapi sudah beberapa menit berlalu tapi mahendra yang berada di dalam tidak menjawab. Itu semua membuat Mina menjadi sedikit khawatir karna tidak biasanya anaknya berlaku seperti ini.
Karna sudah merasa terlalu lama dan capek untuk memanggil , akhirnya Mina pun membuka pintu kamar mahendra. Tapi setelah iya masuk, dirinya sedikit menahan marah karna di dalam sana dia melihat mahendra yang masih tidur pulas walau tadi dirinya sudah berteriak guna membangunkannya.
"Hendra, Mahendra bangun, jam segini kamu masih molor ya kayak anak perawan kamu ini. Liat diluar sudah ada Bianca. Ajak jalan gih" ucap Mina.
Hendra yang mendengar nama sang tunangan di sebut pun merasa jengkel, tapi tak urung untuk meninggalkan tempat tidurnya itu.
"Suruh pulang aja mam, kenapa sih harus pagi-pagi isi acara dateng kesini." ujar mahendra.
"Kamu ini, sudah mending dia mau datang kesini yang seharusnya kamu yang datengin dia kerumahnya. Tapi apa ini kamu malah nyuruh mama ngusir dia. Ingat Hendra , Bianca itu tunangan kamu"ucap Mina menasehati sang anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita ku
Randomkumpulan cerita one shoot atau lebih tergantung alurnya... imajinasi datang ngalirlah sebuah cerita