Votenya dong gaes
Komen banyak banyak, kayak part kemaren. Uwuu senang banget akutu kalau banyak yang komenin.
💜💜💜
Dion berdiri di Koridor lantai dua SMA Miracle melihat kebawah sambil beberapa kali menahan senyum melihat Faza yang sedang jam olahraga di lapangan basket.
Hari ini satu minggu sudah mereka menjadi siswa kelas 12. Selama liburan mereka hanya beberapa kali bertemu, itu karena mama Faza melarang buat terlalu sering ketemu. Kalau saja insiden kepergok tidak terjadi mungkin Dion akan selalu menemui cewek itu.
Dion melihat Faza sekali lagi. Cewek itu. Kenapa kalau bersama Faza rasanya berbeda.
Dion kembali tersenyum, bersama Faza masa SMA-nya jadi lebih berwarna dan banyak cerita. Tak hanya tentang pelajaran dan pertemanan saja.
Dion berbalik kemudian melihat teman kelasnya yang sudah rusuh sana sini, mereka sudah kelas 12 tapi kelakuan tidak pernah berubah.
Saat ini kelas 12 IPA 1 mereka sedang tidak ada pelajaran, cuma diberi tugas. Kelas sudah tidak beraturan, tidak ada satupun yang langsung mengerjakan, paling mepet bel baru ngerjain, kalau nggak nyontek satu kelas jawaban sama semua. Atau malah kompak satu kelas buat dijadiin pr.
Biasanya mereka akan memilih kompak tidak mengerjakan, dengan dalih soalnya susah jadi ngerjainnya nggak cukup waktu.
Ya begitulah masa SMA dengan segala ceritanya.
Dion kembali memandang kelapangan melihat Faza hanya duduk dipinggir lapangan tidak berminat main. Malah bermain hp santai. Karna guru sudah pergi mereka tinggal bermain santai jelang ganti pelajaran.
Dion merogoh saku mengambil hp.
Dion : liat keatas lo
Faza mendongak membuat Dion melambaikan tangannya. Tapi cewek itu tak membalas.
Sebuah pesan masuk. Membuat Dion merunduk lagi
Faza : atas gue apaan, sylau
Dion : ada gue wajar sih silau
Faza : nggak belajar??
Dion : nggak udah pintar
Dion melihat kebawah, cewek itu terlihat geram kemudian mendongak keatas sambil mengacungkan jari tengahnya. Membuat Dion terkekeh pelan.
Dion : jauhan dikit dari lapangan, teman lo mainnya bar bar
Dion tersenyum melihat Faza menurut duduk menjauh ke bawah pohon samping lapangan bergabung bersama beberapa temannya yang lain.
Dion : nurut banget, jadi sayang
Faza : dih gue pindah karna panas
Faza : skincare gue mahal
Dion : percaya
Faza : yon teman gue bilang lo sok ganteng berdiri disitu caper banget
Dion : temen lo atau lo
Faza : temen gue
Dion : bilang sama temen lo, pacar gue emang ganteng gitu
Faza : mals bgt
Dion melihat kebawah lagi kemudian menggeram melihat Reyhan mendekati Faza. Beneran ya Dion sudah nggak tahan lagi pengen baku hantam sama tu cowok.
Ngerti nggak sih Faza tuh udah ada yang punya.
Dion : jangan dekat Reyhan
Tuh kan chatnya aja dikacangin, emang Reyhan sialan.
Dion : apasih lo ngangguk-ngangguk
Dion : dia ngajak jalan lagi??
Dion : awas aja kalau iya. Dufan gue bakar
Dion melihat Reyhan pergi, dan Faza baru melihat hpnya lagi.
Faza : apasih
Dion : APASIH DOANG??!!
Faza : santai mamank
Faza : dia ngajak ngantin bareng, gue tolak
Dion : bohong kan lo, tadi gue liat lo ngangguk
Faza : dih gue ngangguk karna teman gue ngomong bukan nanggepin Reyhan
Faza : dahlah, gue mau ngegibah sama temen gue.
Dion tak membalas lagi karna Faza juga sudah memasukkan hp ke kantong celana olahraganya.
Dion berbalik menghadap pintu kelasnya, mengernyit melihat beberapa temannya kembali gaduh bergantian melihat ke kelas sebelah.
"Kenapa sih??" tanya Dion pada Hani teman sekelasnya yang barusan juga ngintip ke kelas sebelah.
"Ada anak baru Yon. Cantik banget gue ngerasa gagal jadi cewek." kata Hani membuat Dion terkekeh.
Gagal katanya.
Kenapa teman kelasnya lebai semua, anak baru aja heboh banget. Cowok sih wajar siapa tau jadi gebetan lah yang ceweknya ngapain.
"Yon nggak ikutan ngintip" kata Heru datang tiba-tiba.
"Ck ngapain, nggak minat."
"Rugilah kau wahai anak muda. Coba deh lo intip. Gila Yon beneran bening. Andin mah lewat."
Dion melongos malas, "mana sih jadi penasaran." katanya langsung berjalan menuju kelas sebelah membuat Heru mengumpat tertahan.
Dion melongokkan kepalanya ke kelas 12 Ipa 2 mencari si anak baru yang dikatakan Heru.
"Yang mana??" tanya Dion.
Heru ikutan melongokkan kepala, "itu yang kuciran disamping kiri Adit."
"Adit yang mana??" tanya Dion.
Heru mengumpat.
"Itu disamping kanan Rania."
"Salsa."
Dion langsung mematung ditempat dengan Heru yang mengernyit bingung.
"Lah anak kelas sebelah kan gaada yang namanya Salsa." Heru mengernyit bingung, "Eh lo kenal???"
Dion mengerjap tersadar kemudian berbalik begitu saja dengan cepat membuat Heru makin bingung.
"Yon!!" panggil Heru membuat Dion berhenti.
"Lo kenal dia??" tanya Heru jadi penasaran.
Dion diam saja bahunya melemas begitu saja dengan dada langsung berdebar keras.
Dion kenal bahkan sangat kenal. Tidak mungkin dia lupa, Salsabila sahabatnya.
Sekaligus cinta pertamanya.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Kiss
Novela Juvenil"First kiss gue!!!" gumam Faza. Dion terkekeh melihat ekspresi Faza, mukanya merah entah karena malu ataupun marah, "yakin banget kalau itu first kiss lo," Sinis Dion membuat Faza mendelik. Faza melipat kedua tangannya didada, menantang, "Oh jadi l...