"Lo goblok Ri! Umur gaada yang tau! Dengan Lo blg mereka egois sama aja Lo blg tuhan itu ga adil" ujar Yeji melepaskan pelukannya dan mencengkram ke 2 bahu Yeri
"Hiks, ji, Sakit. Gw, Gw sayang mereka" Yeji langsung melepaskan cengkeramannya
"Maaf" kata Yeji dengan kepala yang sedikit menunduk karena ia merasa bersalah sudah membuat Yeri kesakitan
Yeri pun berjalan menuju mobil dan masuk tanpa mengajak yeji. Yeji yang melihat itu langsung mengikuti Yeri masuk ke dlm mobil. Ia lgsung menancap gas dengan kecepatan tinggi
Tak seperti waktu mereka pergi, kali ini Yeji hanya menembus waktu 20 menit untuk pulang.
Saat sampai didepan rumah, pak karto--satpam langsung membukaan pintu gerbang. Saat sudah terbuka Yeji lgsung memasukkan mobilnya dan memarkirkannya dengan rapih
"Ri, ayo turun" lagi² yang membukakan pintu Yeri adalah Yeji, saat salah 1 dari mereka sedih pasti 1 nya lagi akan berusaha se max mungkin untuk menghibur.
Yeri turun dan berjalan dengan pelan, ia juga menundukkan kepalanya sedalam mungkin. Tidak hanya Yeri yang sedih saat ini, Yeji juga sedih mengingat semua kenangan yang terlihat oleh batin mereka saat ditepi sungai tadi
Melihat Yeri jalan dengan lemas, yeji pun menggendong Yeri, Yeri terkejut dan langsung membulatkan matanya.
"Eyy, jangan sedih mulu, nnti makin jelek loh" hibur Yeji sambil tertawa pelan
"Ih eji mah, turunin ji. Nnti jatoh" tolak Yeri namun ia masih diam tak memberontak dibelakang punggung Yeji
"Lo ngeraguin skill gendong gw?"
"Ya kagak. Lo kan induk monyet" Yeri pun tertawa terbahak² mendengar ucapannya sendiri
Yeji pun tersenyum bahagia melihat sahabat nya itu kembali tersenyum
Yeji menggendong Yeri sampai kamar yeji. Dan ia langsng melepaskan gendongannya karena ia sudah mau mati menggendong Yeri. Ada rasa penyesalan karena ia menggendong Yeri, namun ia siap melakukan apa saja demi yeri
"Ahh capek. Lo berat amat, kek kingkong Berat badan Lo berapa sih?"
"Yeee dasar monyet, emgnya Lo dh pernah gendong kingkong. Berat badan gw mah cuma 58 kg" elak Yeri
"Dih, pantes berat banget" tawa Yeji. Ia langsung menutup pintu kamarnya dan berjalan menuju arah ruang ganti.
Gadis itu pun mengganti baju nya dengan piyama.
Setelah ia selesai ganti baju, ia langsung keluar dan menyuruh Yeri untuk ganti baju juga"Ri, ganti baju Lo" Titah Yeji, Banyak baju Yeri yang tertinggal di rumah Yeji karena dia sering menginap di rumah Yeji
"Hmm" Yeri hanya membalas dengan deheman. Ia berjalan ke arah ruang ganti sambil memainkan handpone di tangannya
"Lo mau pap TT?" Tanya Yeji yang dritdi memperhatikan Yeri yang terus memainkan handphone
"Kagak asu" sinis Yeri sambil menendang Yeji pelan
"Ngapain Lo bawa hp ke ruang ganti?" Yeji sebenarnya kepo, karena dari tadi Yeri tersenyum ga jelas saat memainkan handpone nya
"Ya gapapa"
"Letak hp Lo! Jangan bawa² hp ke ruang ganti" titah yeji, sebenarnya ia ingin melihat isi handpone Sahabatnya itu
"Ish yodah" Yeri melemparkan handpone nya ke arah ranjang, sebuah mukjizat handpone nya bisa mendarat dengan selamat ke arah ranjang
Yeji pun tersenyum menang melihat hal itu. Sedangkan Yeri melangkah kesal masuk ke ruang ganti.
Yeji pun cepat² melihat handpone Yeri. Jangan bilang sahabat kalau gatau apa password handpone sahabat nya
Setelah mengotak ngatik handpone Yeri, ia masuk ke apk line ia membuka ruang obrolan yang bertuliskan uname My bubu.
"Oooo jadi ini toh yang bikin si Yeri kek orgil senyam senyum sndiri"
"Iyekkk panggilannya my bubu lagi, alay betol"
"Eh tunggu, ini kan temennya Jeno?" Gumam Yeji yang melihat ruang obrolan itu. Ia langsung mematikan handpone Yeri dan berdiri tegak menyadari bahwa Yeri sudah keluar dari kamar ganti."Ngapain Lo?" Tanya Yeri sambil membenarkan bajunya
"A-anu, gapapa. Gw, gw ga ngapa²in" jawab Yeji terbata²
Bodoh, mengapa dia harus takut jika Yeri tau bahwa ia membuka handpone nya.
"Eh gw ke atas dulu" pamit yeji sambil menunjuk arah atas👆
"Yaa" Yeji pun berjalan menuju lantai paling atas, yaitu lantai 3. Lantai 3 adalah lantai dimana dimodifikasi untuk tempat yeji dan yeri bermain sewaktu kecil. Itu tempat mereka yang berkuasa. Jadi jangan heran jika disitu masih tertata rapih mainan mereka sewaktu kecil dulu. Tidak hanya mainan, baju couple, riasan rambut, tas kecil, bahkan sepatu masa kecil mereka masih mereka simpan disitu. Dan Banyak juga foto² masa kecil dan keluarga mereka yang tertempel di dinding.
Yeji duduk di salah 1 kursi sambil membawa beberapa album foto.
Ia melihat keluarga yang harmonis.
Guntur dan Via orang tua Yeri,
Alex dan Luna orang tua Yeji. Namun, Mereka sudah seperti 1 keluarga. Guntur dan via sudah menganggap Yeji seperti anak mereka sendiri, begitu pun dengan Alex dan via yg sangat menyayangi Yeri seperti mereka menyayangi YejiYeji melihat salah 1 foto yang mengingatkan nya pada 1 kejadian
FLASHBACK ON
"Mama, Eji lapar" keluh Yeji kecil
"Iya, Eri juga" Yeri kecil pun ikut²an mengeluh sama seperti Yeji. Padahal, jika sudah main. Mereka tak mengenal lapar dan lelah.
"Duh, nasi nya blm Mateng sayang" kata Via yang sering memasak untuk mereka berdua
"Aaaa, mama Luna, eji lapar maa" Yeji pun beralih ke Luna yang tegah duduk santai di sebuah kursi.
Melihat Yeji berlari ke Luna, Yeri pun ikut ikutan berlari ke arah luna. Via yang melihat itu hanya tersenyum dan geleng² kepala
"Sebentar lagi ya sayang, nasinya belum Mateng. Lagian ikannya juga blm di tangkap sama papa Alex" Bujuk Luna agar Yeji dan yeri mau menunggu. Karena 2 anak ini sangat pemaksa. Apa yang mereka mau harus dituruti saat itu juga.
"Aaa gamau, eji mau nya sekarang. Eji lapar maa. Mama kan bisa beli sama papa. Iya kan ri" paksa Yeji sambil menyenggol lengan Yeri agar mengiyakan perkataannya
Tanpa disuruh pun Yeri akn menyetujui perkataan Yeji karena ia memang betul² lapar "iya, betul kata eji. Papa sama Mama kan bisa beli" timpal Yeri
"Papa Alex kan lagi mancing, lalu papa Guntur sedang berolahraga nak, mama via sama mama Luna kan ga bisa bawa mobil" ujar Luna yang menunjuk alex dengan dagunya
"Mama Luna sama papa Guntur aja" kata Yeri sambil tersenyum lebar karena ia yg sudah menemukan jalannya
"Eh mana boleh, mama Luna harus sama papa Alex, mama via yang baru boleh sama papa guntur. Nanti kalau mama Luna sama papa Guntur yang beli, bakal kecelakaan loh" alibi Luna agar mereka tidak terus memaksa
"Udah deh lun, kamu sama Guntur aja gapapa. Kitab ber4 kan sahabat mana mungkin kalian mengkhianati kami" ujar via yang dari tadi mendengar perbincangan yeji dan yeri dengan Luna
"A, aku tanya mas Alex dulu deh" Luna pun beranjak dari tempat duduknya ke arah sang suami yang tengah duduk di tepi sungai memegang pancingan.
♡(> ਊ <)♡
Gimana? Bener kan apa kata author. Org yg kelihatan tegar didepan orang lain akan ambyar saat sndiri.mwehehe.Nt:maaf jika ada kesalahan kata, jika kalian menemukan typo atau kata² yang kurang mengenakan boleh langsung komentar, gw akan lebih hati²
Salam manis dari Anya readers👋
KAMU SEDANG MEMBACA
🖤BROKEN GIRLS🖤
Roman pour Adolescents"bagaimana jika seorang gadis yang memiliki masa lalu yang kelam tentang cinta seketika menemukan cinta sejatinya didiri seorang pria tampan"