IMPOSSIBILITY 3

157 30 6
                                    


5 tahun kemudian...

Tepat di sebuah kamar Mansion mewah yang berada di lingkungan Kawasan elite kota LA, Amerika Serikat. Terdapat seorang pria putih yang masih meringkuk di bawah selimut hangat untuk melindungi tubuhnya dari terpaan dinginnya cuaca kota LA yang sudah hampir memasuki musim dingin.

Dari mulai sang eomma hingga sang kakak terakhir, mereka mengangkatkan bendera putih tanda menyerah untuk membangunkan si anak bungsu keluarga Kim yang jika tidur sudah seperti orang Mati saking susah di bangunkan.

Beruntung sang appa mendengar keributan yang berasal dari kamar putra bungsunya, sehingga mereka terselamatkan karena sang appa turun tangan langsung untuk membangunkan si pangeran tidur. Setelah bersiap-siap, Kim Dahyun atau si pangeran tidur tadi langsung turun kebawah dengan menenteng koper besar karena hari ini Kim Min Kyu selaku kepala keluarga Kim menepati janjinya untuk kembali pulang kekorea setelah Dahyun benar-benar sembuh dan sudah tidak perlu pengawasan Dokter lagi.

"Morning appa, eomma" ucap Dahyun menyapa kedua orang tuanya yang sedang sarapan.

"Morning too" balas mereka dan kembali melanjutkan sarapannya.

"Morning hyung" sapa Dahyun kepada para lelaki yang sedang sarapan dengan tenang.

"hmm" balas singkat mereka karena memang mulut mereka masih penuh dengan makanan, apalagi si Roger.

Setelah itu Dahyun langsung mendudukan bokongnya di kursi yang tersisa dan langsung memakan makanan yang sudah di siapkan oleh para Maid yang bertugas menyiapkan makanan. Setelah selesai sarapan, mereka langsung bergegas pergi ke bandara agar pesawat yang akan membawa mereka penuju korea tidak lepas landas duluan.

"aish appa, kenapa sih kita tidak memakai pesawat keluarga? Males tau desak-desakan" oceh Jerio yang berhasil membuat yang lainnya ingin menjahit mulut sombong si pemuda musang (muka sangar) itu.

"sekali lagi kamu ngomong kayak gitu, appa batalin kepulangan kita ke Korea!" ancam Min Kyu yang langsung membuat si pria musang itu mati kutu.

Tidak lama kedatangan mereka ke bandara, mereka langsung memasuki pesawat setelah melakukan proses yang biasa semua orang lakukan saat mereka hendak bepergian menggunakan pesawat.

Setelah menempuh perjalanan yang panjang, akhirnya sekarang ini keluarga Kim sudah menginjakan kakinya di bandara Internasional Incheon. Saat mereka hendak memasuki mobil untuk kembali menuju rumah utama keluarga Kim, tiba-tiba saja Dahyun ingin buang air dan itu katanya sudah tidak tertahan lagi.

Setelah meminta izin Dahyun langsung berlari kencang tanpa memperdulikan orang lain yang melihatnya berlari ke arah toilet yang akan ia masuki. Tanpa melihat tanda yang terdapat di depan pintu toilet, Dahyun langsung memasukinya dan langsung memasuki salah satu bilik di sana tanpa menguncinya karena Dahyun benar-benar sudah tidak kuat.

Karena telinga Dahyun terlalu fokus ke arah suara percikan air seninya yang memasuki kloset, Dahyun benar-benar tidak sadar jika ada seorang perempuan yang sedang sibuk dengan telephonenya memasuki bilik yang ia pakai dan menguncinya dengan perlahan tanpa menimbulkan suara.

Dahyun yang mulai sadar jika ada sesuatu di belakangnyapun langsung membalikan badannya tanpa berfikir dua kali dan juga Dahyun tidak memasukan miliknya terlebih dahulu karena Dahyun fikir itu hanya angin. Di saat Dahyun membalikan badannya dan menatap sesuatu yang mengganggu aktivitas buang airnya, Tanpa di sangka sesuatu yang mengganggunya itu adalah seorang perempuan yang menurut Dahyun nyasar memasuki toilet. Karena si perempuan merasa ada sesuatu yang menghalanginya, dia kemudian memutuskan untuk mendongakkan kepalanya dan berhasil menatap mata Dahyun.

Keduanya sempat saling menatap sebelum akhirnya si perempuan menurunkan pandangannya ke arah sesuatu yang sedang di genggam Dahyun, wanita itu perlahan kembali menatap Dahyun setelah puas menatap milik Dahyun yang terlihat lucu, dan setelahnya dia langsung berteriak sambil menutupi matanya dengan ponsel yang ia bawa.

IMPOSSIBILITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang