IMPOSSIBILITY 5

122 26 0
                                    

Setelah acara makan siang bersama yang tidak di sengaja selesai, Dahyun dengan yang lainnya segera kembali ke ruangan masing-masing untuk melanjutkan pekerjaan mereka karena waktu makan siang sudah habis.

Ucapan Lisa pada saat pagi tadi rasanya memang benar. Walaupun ini adalah hari pertama Dahyun bekerja, tapi dia sudah mendapatkan jadwal yang lumayan banyak dan tentu sangat melelahkan. Untung saja sebagian jadwalnya terdapat Lisa juga di dalamnya, jadi Dahyun agak sedikit terbantu.

Sekarang ini sudah waktunya pulang karena sistem kerja di sini memakai sistem shift. Dahyun yang kebagian shift hingga jam 10 malampun sudah selesai bersiap untuk pulang. Saat Dahyun berjalan melewati lorong ruang operasi, Dahyun masih melihat Lisa dan Tzuyu sedang sibuk mondar-mandir dari ruang ganti menuju ruang operasi.

Dalam hati Dahyun bertanya-tanya kenapa Lisa dan Tzuyu tidak pulang kerumah? Apakah mungkin mereka mengambil shift kerja full? Tapi jam berapa mereka akan pulang? Apakah mereka tidur cukup? Apakah itu alasan kenapa badan Lisa dan Tzuyu sangat kurus? Dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang bermunculan dari kepala Dahyun.

"Dahyun ssi kenapa kamu tidak pulang?" tanya Tzuyu yang kebetulan berpapasan dengan Dahyun.

"ini sanya sudah mau pulang Tzuyu ssi, lantas kenapa kamu dan Lisa hyung tidak pulang juga?" tanya Dahyun penasaran dengan alasan dari sudut pandang Tzuyu.

"saya dan Lisa hyung akan pulang pada pukul 1 dini hari karena kami mengambil shift full, kamu tahukan hidup sendiri itu butuh banyak pengorbanan jadi kami memutuskan untuk mengorbankan waktu tidur kami untuk memenuhi kebutuhan hidup" penjelasan Tzuyu cukup membuat Dahyun kagum pada mereka, mereka rela mengorbankan apapun untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka termasuk waktu tidur mereka.

"baik Dahyun ssi saya harus kembali bekerja, maaf saya tidak bisa mengantarmu pulang" pamit Tzuyu yang setelahnya langsung pergi dan masuk ke ruang operasi.

Dahyun kembali melanjutkan langkahnya untuk pulang. saat sudah memasuki lif, tiba-tiba saja ada yang berteriak meminta agar lif yang di apakai Dahyun jangan di tutup sebelum dia ikut masuk, Dahyun dengan segera memencet tombol membuka pintu kembali dan mempersilahkan perempuan yang berteriak tadi masuk.

"kenapa anda belum pulang nona Sana?" tanya Dahyun kepada perempuan tadi yang ternyata itu adalah Sana.

"aku di tinggalkan sendiri di ruangan Momo" balas Sana dengan nafas terengah habis berlari.

"apakah anda nanti pulang sendiri nona?" tanya Dahyun yang merasa khawatir jika Sana akan pulang sendiri.

"ohh...mungkin nanti aku akan naik taxi" ucap Sana malas.

"mau saya antar?" tawar Dahyun yang langsung di balas tatapan oleh Sana.

"apa tidak keberatan" tanya Sana ragu.

"anggap saja ini permintaan maaf saya atas kejadian toilet kemarin" ujar Dahyun menunduk malu.

"kenapa kamu terus membahasnya? Itu memalukan tau" ucap Sana memukul bahu Dahyun dengan shy shy shy.

"apa lagi saya nona" gumam Dahyun pelan.

"apa kau berbicara sesuatu?" tanya Sana yang mendengar gumaman Dahyun dengan samar.

"aniya" balas Dahyun cepat.

Tak lama lif terbuka dan menampilkan suasana basement yang hanya terdapat beberapa mobil kerena ini memang sudah memasuki waktu malam, Dahyun langsung menarik tangan Sana untuk memasuki mobilnya yang terparkir tidak jauh dari sana.

Saat mereka berdua berada di dalam mobil yang sedang melaju, mereka hanya terdiam dan tidak ada yang berniat memulai pembicaraan karena mereka merasa terlalu malu untuk itu. Dahyun yang bingung ingin memulai dari mana untuk bertanya di mana alamat rumah Sanapun hanya bungkam dan terlihat jelas jika dia sedang berfikir.

IMPOSSIBILITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang