IMPOSSIBILITY 4

131 24 0
                                    

Kaki dengan pasti melangkah keluar dari mobil untuk masuk menuju tempat yang nantinya akan selalu ia masuki untuk bekerja. Baru satu langkah Dahyun memasuki area rumah sakit, tiba-tiba saja matanya di buat takjub oleh para petugas medis yang bekerja di sana. Pasalnya, Visual mereka memang benar-benar tidak bisa di ajak bercanda, ternyata romur yang ia dengar saat di LA memang benar dan bukanlah sebuah omong kosong belaka.

Satu langkah lagi Dahyun melangkah, Dahyun makin di buat takjub saat melihat para Dokter perempuan yang rata-rata memakai barang-barang brandit, dan itu artinya para Dokter di sini bukanlah dari kalangan biasa melainkan dari kalangan atas seperti dirinya.

"astaga, sepertinya pasien yang berobat di sini bukan untuk mengobati sakitnya, melainkan mereka kesini untuk mencari jodoh yang mirip Idol Korea" gumam Dahyun yang masih belum sadar dari kekagumannya.

Ditengah kekaguman atas Visualisasi dan kekayaan dari para petugas medis, Dahyun tiba-tiba saja di kegetkan oleh sebuah tangan yang menepuk bahunya dengan lumayan keras. Saat Dahyun menoleh, Dahyun melihat seorang pria tinggi yang sedang tersenyum manis kepadanya hingga membuat gigi putihnya berjejer rapih.

"hai selamat pagi, apakah kamu Dokter baru yang berasal dari LA?" tanya pria yang langsung membuat Dahyun jatuh hati pada pesonanya.

"ah n-ne!" gugup Dahyun yang membuat pria itu melebarkan senyumnya.

"perkenalkan nama saya Lalisa Manoban, saya berusia 25 tahun dan kamu boleh memanggil saya hyung ataupun Dokter Lisa" jelasnya tanpa mengendurkan senyum yang tercetak di wajah tampannya.

"lah kok namanya seperti perempuan sih? Padahalkan dia sangat tampan astaga" batin Dahyun.

"umm permisi! Hey" ucap Lisa yang berusaha menyadarkan Dahyun yang sedang melamun sambil melambaikan tangannya di depan wajah Dahyun.

"ah ne",-Dahyun.

"bisa perkenalkan dirimu?",-Lisa.

"uh na-nama saya Da-Dahyun, Ki-Kim Dahyun. Umur saya 23 tahun, anda boleh memanggil saya Dahyun, sunbae" gugup Dahyun memperkenalkan dirinya.

"kamu cukup panggil saya hyung seperti yang saya ucapkan tadi, jangan terlalu canggung seperti itu" suruh Lisa lembut dan hanya di balas anggukan oleh Dahyun.

"baiklah mari saya antarkan kamu ke ruangan baru kamu, saya di sini memang di suruh nona Hirai untuk mengantarkan kamu kesana" tanpa aba-aba dan tanpa persetujuan dari Dahyun, Lisa langsung menarik tangan Dahyun  ke arah ruangan baru Dahyun yang kebetulan berada di sebrang ruangan Lisa.

Sesampainya di sana, Lisa langsung menjelaskan tentang rumah sakit itu dan tentang ruangan Dahyun juga tentunya.

"jika ada apa-apa kamu bisa memanggil saya, ruangan saya tepat berada di depan ruangan kamu" setelah mengucapkan itu Lisa langsung pergi dari sana dan masuk ke dalam ruangannya.

"astaga dia sangat sempurna, aku saja sebagai laki-laki mengakui kalo dia tampan, bagaimana jika perempuan yang berpapasan langsung dan di tarik seperti tadi, astaga!" gumam Dahyun mengipaskan tangan ke wajahnya yang terasa panas.

"dih masa sih aku suka sama laki-laki lagi, ingat Dahyun kamu normal",-Dahyun.

"eh tapi wajahnya seperti tidak asing, aku pernah melihat wajahnya tapi di mana" gumam Dahyun lagi.

"Dahyun!" panggil Lisa yang membuat Dahyun terkejut.

"ah ne hyung" balas Dahyun sopan.

"ini daptar pasienmu hari ini, tolong kamu cek waktunya dan mungkin pengalaman hari pertamamu akan menjadi hari paling melelahkan, jadi kamu bersiaplah" Lisa memberikan tumpukan kertas yang lumayan tebal ke tangan Dahyun.

IMPOSSIBILITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang