"Kondisi Anda semakin membaik, Tuan Lee." Seungwan kembali memasukkan hasil pemeriksaan rutin pasiennya ke dalam amplop. Senyum ramah tidak pernah luntur dari wajah cantiknya setiap melayani pasien. Tugas seorang dokter memang seperti itu, bukan? Selain memeriksa, mendiagnosis, dan mengobati, dokter juga harus menunjukkan sikap yang dapat menumbuhkan sugesti positif dalam diri pasien untuk sembuh.
Sekilas senyum yang Seungwan sunggingkan tidak berbeda dari biasanya. Tapi jika diteliti lebih dalam, hatinya memberontak. Sebagai seorang dokter, tentunya ia tidak boleh membedakan siapapun pasiennya. Tapi sebagai Shon Seungwan yang merupakan kekasih Oh Sehun, rasanya menyesakkan.
Orang dihadapannya kini adalah Park Chilhyun dan putrinya Park Sooyoung. Chilhyun adalah atasan ayah Sehun yang menuduhnya melakukan kejahatan, dan sekarang menjadi tujuan Sehun untuk membalaskan dendamnya.
Rasanya begitu menggelikan karena Sehun yang melukai Tuan Besar Lee itu sedangkan Seungwan yang menyembuhkannya.
"Dokter Shon, kudengar kau temannya Sehun Oppa. Benarkah itu?"
Seungwan menaikkan alis. Kegiatannya yang tengah menuliskan resep terhenti untuk menatap wanita di hadapannya, "ya. Kami satu sekolah dulu."
"Woah! Daebak. Aku bisa bertanya banyak tentang Sehun Oppa padamu."
Seungwan hanya tersenyum kecil menanggap Sooyoung. Rasanya ingin sekali menjawab tidak, tapi itu akan terasa aneh, bukan?
"Apa yang kau bicarakan? Jangan merepotkan Dokter Shon." Dengan suara lemah yang masih ada sisa-sisa ketegasan disana, Chilhyun menegur, membuat putrinya seketika diam, "maafkan putriku, Dokter Shon."
Lagi-lagi Seungwan hanya tersenyum. Ia memilih untuk tidak menanggapi lebih jauh dan meyerahkan kertas kecil yang tadi diisinya dengan coretan nama-nama bahan kimia penyembuh, "Anda harus mengonsumsi obat dan berolahraga ringan secara teratur."
"Baiklah. Terima kasih Dokter Shon."
Seungwan menjawab dengan ramahnya. Kemudian beranjak untuk mengantar sepasang ayah dan anak itu keluar. Di rumah sakit, Chilhyun memang dikategorikan sebagai pasien yang spesial karena koneksinya langsung dengan Direktur. Sebenarnya Seungwan paling benci melakukan pencitraan seperti itu. Tapi apa yang bisa ia lakukan dengan perintah atasan selain menuruti?
"Sehun Oppa!"
Didepan pintu, Seungwan dikejutkan dengan kehadiran Sehun yang tersenyum canggung. Apa yang Sehun lakukan disini? Menemuinya, atau menjemput Sooyoung?
"Bagaimana kau tahu aku disini?"
"Aku ke rumahmu tadi, tapi Bibi Jang bilang kau disini." Tatapan Sehun tidak fokus pada si wanita, tapi pada seseorang dibelakangnya, yang menatap dirinya dengan pandangan tersakiti.
"Hentikan lovey dovey kalian. Ingatlah si tua ini harus segera istirahat."
Dari tempatnya berdiri, Seungwan hanya memperhatikan interaksi tiga orang itu, lebih tepatnya laki-laki paling tinggi diantara mereka yang hampir satu minggu ini begitu sulit ditemui. Bahkan ia hanya mengangguk dan tersenyum saat sekali lagi Sooyoung berpamitan padanya.
GREP
"Ayo bertemu malam ini."
Seungwan menatap tangannya yang tadi dipegang sekilas oleh Sehun. Ia memperhatikan gerakan bibir Sehun sebelum laki-laki itu berbalik sepenuhnya, menyisakan Seungwan dengan pemandangan punggungnya yang semakin jauh.
Lagi-lagi, Seungwan harus kembali menahan sesak di dadanya. Kenapa Seungwan yang merasa jadi orang ketiga sekarang?
Sungguh menggelikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamond Crystal
Fanfiction[SEHUN X WENDY] Angst, lil bit romance Cinta, laut yang tidak berwarna dan transparan sedalam apapun aku mewarnainya Sorrowful Diamond Crystal My Dear Diamond Crystal Terinspirasi dari "Diamond Crystal"nya EXO-CBX Remake dari FFku dengan pairing yan...