Zhong

3 1 0
                                    

Ini ya hanya kegabutan biasa



Pagi ini jinhyun berencana keruang guru, berniat untuk menemui ayah nya.

Tapi di tengah jalan ia mendengar Kim saem berbicara di telpon.

Ia mendengar kim saem menyebut nama Renjun dan Dejun. Hingga pada akhirnya ia mendengar jika targetnya Zhong Yining.

Jinhyun berlari menuju ruang guru.

"hei, kau mengapa lari? "-ayah jinhyun terkejut dengan kehadiran putrinya.

"eoh, appa Jaera eonni sudah sekolah"

"jinjja? Syukurlah kalau begitu"

"kau sekarang akan kemana? "

"mungkin ke kelas, ulangan akan segera di mulai"

"eoh, fighting"

"nee"

~•••~

Renjun kebagian duduk bersama Zhong Yining.

Aneh nya, Yining seperti sering melihat keluar.

"Gwenchana? "-Suara renjun membuat yining kaget.

"an.. An.. Nee Gwenchana "-Yining kembali fokus ke catatanya.

Brakk

Pintu terbuka, menampilkan Kim saem yang tersenyum di sana.

"sial! "-gerutu yining.

"apa kau punya masalah dengan nya?"-tanya renjun penasaran.

Yining mengangguk.

Mereka kembali fokus mengerjakan ujian.

"yining, setelah pulang sekolah kau suka kemana? "-Kim saem menghampiri mereka.

"ne?! "-Yining terkejut.

"apa urusan saem? "-Renjun yang bertanya.

"sebagai guru aku harus tau kegiatan murid ku"

"tapi kau bukan wali kelas kami"

"huang renjun, dengar walaupun bukan walikelas tapi para guru di titipkan murid oleh orang tuanya"-Kim saem menatap renjun tak suka.

"itukan hanya di sekolah, bukan di luar sekolah "-Renjun membalas tatapan nya.

"cih, kau tak menyukai ku? "-Kim saem mengalihkan pandangan nya.

"eoh, aku tak menyukai mu karena kau pria. Aku pria normal saem"-Jawab renjun.

"ck, cepat selesaikan ujian mu!"

"aku sudah selesai! "-ucap renjun enteng.

"kau keluar sekarang"-kim saem menunjuk pintu.

"Yining, kau sudah selesai? "-tanya renjun lembut.

Yining mengangguk.

"kajja"-renjun menarik tangan Yining keluar kelas.

Saat di koridor seseorang memanggil Renjun.

"Renjun! "

"jaera"

"tangan mu kenapa Jae? "-tanya Yining.

"eiy kau tak tahu? Aku di serang makhluk aneh "-jawabnya.

"eoh jinjja"-yining tertegun.

"kajja, perutku sudah lapar"-Jaera memegang perutnya.

"duluan saja, aku akan membaca buku buku"-ucap Yining.

the soldierd Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang