bab 2 awal masalah

81 12 2
                                    

~~~~~~~~~~~~dear doctor~~~~~~~~~~

Tidak lama setelah itu dia melepaskan ciumannya, dan menggelap salvia yang berada didagu Felix, lalu menjilatnya.

Jantung Felix berdetak cepat setelah ciuman tadi dan saat melihat Hyunjin menjilat salvianya dengan cara sexy, wajahnya juga ikut bersemu.

Hyunjin kelihatan menyeramkan sekaligus sexy secara bersamaan, dan itu membuat Felix sedikit terangsang.

Tidak-tidak dia tidak boleh terangsang ataupun menyukai Hyunjin, Hyunjin hanyalah pasiennya.

"Kenapa kau melihatku seperti itu terus dokter Lee? Kalau terlalu lama melihatku, kau bisa jatuh cinta padaku karena ketampananku" kata Hyunjin dengan kedua tangan meramas pinggang milik Felix.

"Ehem ehem" dehem Felix lagi saat tersadar dari lamuannya yang tidak penting itu.

"Aku akan menanyakan pertanyaan selanjutnya" kata Felix tanpa menjawab pertanyaan, yang tadi Hyunjin berikan

"Kau mulai membunuh orang, saat umurmu berapa tahun?" Tanya Felix, dengan sedikit tidak tenang, karena Huyunjin kini tengah mencium lehernya.

"Sejak aku berumur 12 tahun" kata Hyunjin, tidak lama setelah itu Hyunjin mendekatkan mulutnya kearah telinga Felix dan membisikkan kata-kata yang membuat Felix tercengang.

"Ayo bercinta, kau membuatku terangsang dengan bibirmu yang manis ini" kata Hyunjin sambil menggigit telinga Felix, dan membuat Felix meringis.

Felix pun segera menggelengkan kepalanya dan secara refleks berdiri dari pangkuan Hyunjin, dan menggelengkan kepalanya.

"Tidak sebaiknya aku melakukan itu denganmu, kau hanya pasienku, bukan siapa-siapaku" kata Felix sambil berjalan mundur.

Hyunjin yang melihat itu hanya tersenyum menyeringai, Hyunjin berlari kearah Felix dengan kecepatan yang tidak biasa, lalu memegang tangan Felix yang sudah bersiap memegang gagang pintu dan mendorong Felix hingga Felix terjatuh ke lantai, lalu mengunci pintu, kunci yang tadi dia ambil saat memangku Felix.

"Sialan" batin Felix, tidak seharusnya dia bersikap gegabah tadi, karena sikap gegabahnya dia terkurung disini dengan pasien kejamnya ini.

Karena terlalu asyik melamun Felix tidak sadar kalau Hyunjin sudah menutup kamera dengan kertas dan sudah berdiri didepannya.

"Ayo kita lakukan itu" kata Hyunjin lalu memegang tangan Felix dan diikatnya dengan tali, yang tidak tau datang darimana.

"Apa yang kau lakukan" kata Felix, yang saat ini sedang berusaha tenang.

Sesaat setelah Hyunjin mengikat Felix, alram tanda bahaya yang berada diruangan itu berbunyi, dari luar terdengar langkah kaki beberapa orang mendekati ruangan itu.

BRUKK

Sala seorang penjaga mendobrak pintu, dan itu adalah penjaga yang yang tadi membantu Felix melepaskan ikatan tangan Hyunjin, bersama beberapa orang termasuk terdapat Seungmin dan Jisung.

Tiga orang penjaga masuk sambil membawa tali yang baru lalu memegang kedua tangan Hyunjin dan mengikatnya, lalu membawa Hyunjin pergi dari sana.

Hyunjin tidak berontak, dia hanya menatap kosong kearah beberapa penjaga yang mengikat tangannya.

"FELIX!!!" Teriak Seungmin dan Jisung secara bersamaan

"Kau baik-baik saja?" Tanya penjaga tadi, sambil melepaskan ikatan tangan Felix.

"Aku baik-baik saja hyung" kata Felix.

"Syukurlah,  aku dan Jisung tadi sangat ketakutan saat melihat cctv nya ditutupi oleh kertas" kata Seungmin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear doctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang